Profil Peggy Cherng, Pendiri Panda Express Makanan Cepat Saji Terkenal dari China
Beauties, pernah dengar brand makanan Panda Express? Ya, meski belum ada cabangnya di Indonesia, Panda Express sangat terkenal sebagai restoran China cepat saji di Amerika dan negara-negara lain.
Tentu saja, keberhasilan suatu bisnis tak luput dari dedikasi dan prestasi pendirinya. Penasaran siapa sosok hebat di balik Panda Express? Simak ceritanya sebagaimana dilansir dari laman Oregon State University!
Mengenal Peggy Cherng
Peggy Cherng/Foto: Youtube/PandaExpress TV via Business Insider
Pendiri dari Panda Express merupakan sepasang suami istri, Peggy Cherng dan Andrew Cherng sejak tahun 1982.
Peggy Cherngāatau Peggy Tsiang, adalah seorang perempuan kelahiran Myanmar yang kemudian pindah ke Hongkong, China, bersama keluarganya sedari kecil.
Sejak di bangku sekolah, Peggy dikenal sebagai anak yang pandai, utamanya di mata pelajaran Matematika. Ia juga menuturkan bahwa banyak siswa di Hongkong yang melanjutkan studi di luar negeri, sehingga ia mendaftar dan berkuliah di Baker University, Kansas, pada tahun 1967.
Di sinilah, Peggy bertemu dengan teman kuliahnyaā Andrewāyang berakhir menjadi pasangan hidupnya. Namun, Peggy mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan sarjana Matematika di Oregon State University, membuat dirinya dan Andrew harus melakukan hubungan jarak jauh.
Setelah lulus dari Oregon State University, Peggy dan Andrew kembali bertemu di University of Missouri untuk menempuh pendidikan pascasarjana. Andrew menempuh S2 Matematika Terapan pada tahun 1972 sebelum akhirnya pindah ke Los Angeles untuk membantu sepupunya membangun bisnis restoran makanan China. Baru setelahnya di tahun 1973, Andrew dan ayahnya yang merupakan seorang koki, membuka restoran makanan China sendiri dengan nama Panda Inn di Pasadena.
Peggy sendiri menyelesaikan S2 Ilmu Komputer dan langsung melanjutkan S3 Teknik Elektro di tahun 1974. Reputasinya cemerlang karena ia berhasil menyelesaikan berbagai proyek pemrograman yang kompleks.
Awal Berkembangnya Panda Inn, Cikal Bakal Panda Express
Peggy dan Andrew Cherng/Foto: Dok. Forbes
Pasangan Cherng akhirnya menikah pada tahun 1975. Peggy tetap melanjutkan karier di pemrograman dan rekayasa di McDonnell Douglas, sedangkan Andrew dan ayahnya fokus bersaing untuk mengembangkan Panda Inn sebagai restoran China terbaik di wilayah tersebut. Meskipun pada hari kerja Peggy bekerja di perusahaan, ia tetap bekerja di restoran pada akhir pekan.
Seiring berjalannya waktu, Peggy meninggalkan karier di dunia teknik untuk menangani aspek bisnis dan personalia restoran. Sedangkan, Andrew fokus pada pertumbuhan dan strategi.
Setelah fokus terjun mengembangkan restoran, Peggy dipuji karena menciptakan sistem Point of Sales di ranah makanan cepat saji, serta inovasi berkelanjutan dalam perekrutan, pelatihan, dan motivasi karyawan, termasuk menawarkan sistem bagi hasil kepada karyawan restoran dan mempromosikan restoran semaksimal mungkin.
Kesuksesan Panda Express
Peggy Cherng/Foto: Forbes/Ethan Pines
Pada tahun 1982, Panda Inn semakin dikenal masyarakat, sehingga keluarga Cherng memutuskan untuk membuka unit makanan cepat saji pertama, Panda Express, di mal lokal di tahun selanjutnya.
Saat ini, Panda Express menjadi jaringan restoran Asia terbesar yang dioperasikan oleh keluarga di Amerika Serikat, dengan lebih dari 2.300 restoran, 47.000 karyawan, dan total penjualan sebesarĀ 3 miliar USDĀ (sekitar Rp47,2 triliun).
Panda Foundation dan keluarga Cherng juga menjadi filantropis aktif, baik melalui sumbangan besar atau melalui yayasan mereka, Panda Cares. Mereka menawarkan bantuan mulai dari sumbangan makanan hingga beasiswa kuliah.
Semangat kerja dari pasangan Cherng patut diacungi jempol, di mana mereka tetap eksis bekerja sebagai co-CEO hingga usia 70-an. Alasan mereka tetap aktif bekerja mengurus perusahaan adalah karena akan selalu ada hal baru yang harus dipelajari setiap mengambil langkah baru, entah itu perubahan struktur, menghadapi tantangan, atau sesuatu yang baru untuk diimplementasikan.
Selain itu, Peggy percaya bahwa kemampuan teknik dan matematika yang telah ia pelajari sangat membantunya dalam berpikir kritis, terutama ketika menghadapi sesuatu yang tidak pasti.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!