Profil Pemilik LuLu Hypermarket, Ritel yang Kini Sepi Pengunjung dan Beri Diskon hingga 90%

Rini Apriliani | Beautynesia
Senin, 28 Apr 2025 13:00 WIB
Profil Pemilik LuLu Hypermarket
Yusuff Ali/Foto: Forbes

Sejak beberapa waktu lalu, LuLu Hypermarket diterpa isu bakal menutup gerainya karena bangkut. Isu ini muncul karena sejumlah gerainya yang sepi pengunjung disertai diskon besar-besaran hingga 90 persen. 

Seperti yang terjadi di LuLu Hypermarket yang berlokasi di BSD City, Tangerang dikabarkan dikabarkan akan tutup pada 30 April 2025 menurut keterangan manajemen pusat perbelanjaan QBIQ BSD dari laman Instagramnya @qbigbsd.

"Lulu Hypermarket QBIG BSD akan resmi menutup toko pada 30 April 2025," tulis pengumuman dari akun Instagram @qbigbsd, dikutip Minggu (27/4/2025).

Menurut pantauan detikFinance pada (1/4) lalu, sepinya gerai ini juga terjadi di LuLu Hypermarket Cakung, Jakarta Timur. Rak-rak dagang yang harusnya dipenuhi barang, justru kosong dan hanya menjual sisa produk yang ada saja. 

Sementara itu, cabang Sawangan, Depok, menggelar diskon besar-besaran untuk produk sepeda, mainan, sabun-sampo, TV, dan aksesoris lainnya. Menurut pantauan CNBC Indonesia, Kamis (10/4) sudah tidak ada makanan dan minuman yang dijual di gerai ini. 

Salah satu pegawai customer service yang merangkap kasir mengatakan kepada CNBC, bahwa kondisi ini sudah berlangsung sejak awal Maret.

"Kondisi seperti ini sudah terjadi mulai awal Maret, sebelum-sebelumnya padahal cukup ramai," katanya. 

Bukan Bangkrut, Ini Kata Manajemen LuLu Hypermarket

Pusat perbelanjaan atau departemen store Lulu dikabarkan akan menutup sejumlah gerainya. Bersamaan dengan itu gerai-gerai tersebut tampak sedang cuci gudang dan menjual produk tersisa seadanya.

LuLu Hypermarket/Foto: Ignacio Geordi Oswaldo

Meski gerai-gerainya dikabarkan sepi pembeli hingga hanya tinggal menjual produk yang ada, pihak LuLu Hypermarket membantah tutup dan bangkrutnya ritel ini.

"Terkait info-info yang beredar kalau gerai LuLu Hypermarket mau tutup operasi itu tidak benar ya," kata Luthfi ketika diwawancarai oleh CNBC Indonesia, Kamis (10/4/2025).

Luthfi mengatakan, sepinya beberapa gerai Lulu Hypermarket dan adanya diskon besar-besaran terjadi karena manajemen sedang mempersiapkan perubahan strategi bisnisnya, bukan karena bangkrut.

"Kami sedang mempersiapkan untuk merubah strategi bisnis kami, jadi bukan karena bangkrut, karena kondisi kami masih baik-baik saja, cuma dari segi bisnis hypermarket memang lagi lesu, makanya kami sedang mempertimbangkan untuk merubahnya," sambungnya.

Lebih lanjut, Luthfi belum dapat memastikan strategi bisnis apa yang akan dilakukan di masa mendatang. Pihaknya masih merahasiakan hal tersebut.

"Untuk bisnis barunya nanti kami belum bisa publish ya, masih jadi rahasia perusahaan, karena masih dalam proses," ungkapnya.

Lantas, siapakah pemilik dari LuLu Hypermarket ini? Simak!

Profil Pemilik LuLu Hypermarket

Yusuff Ali

Yusuff Ali/Foto: Forbes

Pemilik Lulu Hypermarket ialah Yusuff Ali Musaliam Veettil Abdul Kader, atau yang lebih populer disapa M.A. Yusuff Ali. Ia lahir di Kerala, India Selatan, pada 15 November 1955. 

Namanya juga dikenal sebagai seorang raja ritel Timur Tengah. Ia memimpin LuLu Group International yang memiliki 240 LuLu Hypermarket dan LuLu International Shopping Mall yang tersebar di berbagai negara dengan pendapatan USD 7.3 miliar atau sekitar Rp122,84 triliun.

Pada 1973, Yusuff Ali meninggalkan India untuk berpindah ke Abu Dhabi menemui pamannya MK Abdullah yang saat itu merupakan ketua dan pendiri LuLu Group of Companies. Ia mengembangkan impor dan distribusi grosir dan merambah bisnis supermarket dengan peluncuran LuLu Hypermarket pada 1995. 

Mengutip Startup Talky, LuLu Group International  awalnya bertujuan untuk memperdagangkan dan memasuk barang ke seluruh wilayah Teluk. Namun, di bawah kepemimpinan pria yang tangguh dan visioner ini, perusahaan kecil tersebut berkembang hingga mencakup penyimpanan dingin dan pengolahan makanan. 

Di tahun yang sama, Yusuff akhirnya melebarkan sayap ke pasar ritel dengan mendirikan LuLu Hypermarket di Abu Dhabi. Ia menjual beragam produk kebutuhan sehari-hari yang terjangkau. Langkah strategis Yusuff memicu era baru di sektor ritel Timur Tengah, memposisikan LuLu sebagai hypermarket yang dituju, mengubah kebiasaan berbelanja di Teluk.

Yusuff AliYusuff Ali/ Foto: Wikipedia

Kini, nama Yusuff Ali masuk posisi ke-639 orang terkaya di dunia (27/4). Kekayaannya saat ini sebanyak USD 5.5 miliar atau sekitar Rp92.55 triliun.

Menurut Forbes, Yusuff Ali pun memiliki saham minoritas di Bandara Internasional Cochin dan duduk di dewan direksinya. Bandara tersebut beroperasi dengan energi surya.

Aset lainnya termasuk Waldorf Astoria di Skotlandia dan Great Scotland Yard Hotel, bekas markas besar Kepolisian Metropolitan Inggris.

Di samping dikenal sebagai seorang miliarder, ia juga dikenal sebagai sosok dermawan yang sering melakukan inisiatif dalam bidang pendidikan, perawatan kesehatan, bantuan bencana, dan kesejahteraan masyarakat di UEA serta India.

Beauties, itulah profil pemilik LuLu Hypermarket. Bagaimana menurutmu?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE