Profil Rudolfus Vian Ruma, Guru dan Aktivis Lingkungan NTT yang Ditemukan Tewas dalam Kondisi Misterius

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Selasa, 28 Oct 2025 18:15 WIB
Profil Rudolfus Vian Ruma, Guru dan Aktivis Lingkungan NTT yang Ditemukan Tewas dalam Kondisi Misterius
Sosok Vian Ruma/Foto: Koalisi KOPI via BBC

Sebuah kabar mengejutkan baru-baru ini mengguncang dunia maya. Aktivis lingkungan sekaligus guru muda bernama Rudolfus Oktavianus Ruma, atau yang akrab disapa Vian Ruma, ditemukan meninggal dunia dalam kondisi janggal. Melansir Detikcom, jenazah ditemukan dengan leher terikat di sebuah gubuk bambu dekat pantai di Desa Tonggo, Kecamatan Nangaroro, Kabupaten Nagekeo pada 5 September 2025.

Kejadian ini langsung menarik perhatian publik. Bukan hanya karena sosoknya yang aktif memperjuangkan isu lingkungan, tetapi juga karena kondisi kematiannya yang mengundang tanda tanya besar.

Mengenal Sosok Vian Ruma

Sosok Vian Ruma/Foto: Koalisi KOPI via BBC
Sosok Vian Ruma/Foto: Koalisi KOPI via BBC

Melansir Detikcom, Vian Ruma adalah seorang guru matematika di SMP Negeri 1 Nangaroro, Kabupaten Nagekeo) yang juga aktif sebagai aktivis lingkungan di wilayah Flores, NTT. Ia tergabung dalam Koalisi Kelompok Orang Muda untuk Perubahan Iklim (KOPI) wilayah Nagekeo, yang secara konsisten terlibat dalam kampanye pelestarian lingkungan. Melansir BBC, semasa hidup, Vian merupakan pegiat lingkungan yang aktif menolak pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (geotermal).

Dalam keseharian, Vian digambarkan oleh keluarga dan teman sebagai sosok yang tenang, religius, dan sangat peduli terhadap lingkungan serta komunitas lokal. Ia bukan hanya aktif dalam advokasi, tetapi juga secara langsung terlibat dalam kegiatan pendidikan dan komunitas muda Katolik di daerahnya. Sebagai guru, dia dikenal punya hubungan dekat dengan murid dan komunitas di wilayahnya, sehingga membuatnya jadi sosok yang diperhitungkan.

Kematian yang Menggemparkan

Ilustrasi garis polisi

Ilustrasi/Foto: pexels.com/kat wilcox

Cerita bermula saat Vian diketahui meninggalkan mes guru di Nangaroro pada 2 September 2025, sebagaimana dilaporkan Detikcom. Saat itu dia meminta izin kepada sekolahnya untuk menghadiri acara Mbay Youth Day di Paroki Maunori, yang berlangsung pada 3–7 September. Dia juga pamit akan menghadiri pesta lokal di Desa Maunori. Namun, ia tidak pernah muncul di kedua acara tersebut, dan kontaknya terputus.

Pada 5 September 2025, jenazah Vian ditemukan di sebuah gubuk bambu di kawasan pantai Desa Tonggo/Sikusama. Tidak hanya mengenaskan, posisi tubuhnya juga tampak janggal. Ketika ditemukan, di sekitar jenazah terdapat barang-barang pribadinya, mulai dari tas, helm, telepon genggam. Bahkan sepeda motornya masih terparkir di luar gubuk.

Adik pertama Vian, Rikardus Mbusa, mengungkap bahwa jenazah Vian ditemukan oleh seorang sopir truk yang melintas. Sopir tersebut berhenti sejenak untuk makan, namun justru mencium aroma bau busuk di sekitar kejadian. Setelah melakukan penelusuran, dia menemukan jenazah Vian di dalam gubuk.

Penyebab Kematian Masih Diselidiki

Polisi Masih Melakukan Penyelidikan atas Kasus Vian Ruma/Foto: Freepik.com/atlascompany

Pihak kepolisian Kabupaten Nagekeo, hingga saat artikel ini disusun, belum menyimpulkan penyebab kematian. Autopsi belum dilakukan karena masih menunggu persetujuan keluarga. Dengan leher terikat seperti itu, ada kemungkinan dia bunuh diri. Meski demikian, jika diamati secara seksama, kondisi jenazah tak mencerminkan orang yang bunuh diri.

"Kakinya mestinya dalam posisi tergantung dan tidak menyentuh lantai [jika bunuh diri]," kata Rikardus, melansir CNN Indonesia.

Organisasi lingkungan setempat, termasuk KOPI dan jaringan pegiat lingkungan di Flores, mendesak agar kasus ini diselidiki dengan transparan dan profesional.

Status Kekasih Dipertanyakan

Dalam perjalanan penyelidikan, muncul kabar bahwa kekasih Vian turut diperiksa sebagai saksi dalam kasus ini. Namun hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari kepolisian yang menyebut status kekasih sebagai tersangka atau tersangka tambahan. Keluarga Vian pun meminta publik untuk tidak berspekulasi sebelum keterangan lengkap dari penegak hukum dirilis.

Pernyataan dan Harapan Keluarga

Kematian Vian Ruma meninggalkan banyak misteri, di samping duka mendalam untuk keluarga. Keluarga minta kasus diproses secara transparan dan benar-benar tuntas.

Sosok Vian Ruma Semasa Hidup/Foto: Koalisi KOPI via BBC

Keluarga Vian sendiri menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi kematian yang dianggap penuh kejanggalan. Keluarga mengaku ikhlas jika memang Vian diketahui meninggal karena bunuh diri. Meski demikian, mereka menuntut transparansi dalam proses penyelidikan.

“Kami berharap ada transparansi (pengungkapan), agar kakak bisa pergi dengan tenang,” ujar adik Vian lainnya, Jemi Piru.

Kepergian Vian Ruma meninggalkan duka luar biasa, mengingat sosoknya yang dikenal luas sebagai aktivis dan guru yang berdedikasi. Semoga kasus ini segera menemukan titik temu, ya, Beauties.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.