Profil Stella Christie, Wamen Diktisaintek Lulusan Harvard-Pakar Psikolog Kognitif yang Jadi Sorotan

Nadya Quamila | Beautynesia
Senin, 28 Oct 2024 17:00 WIB
Profil Stella Christie, Wamen Diktisaintek Lulusan Harvard-Pakar Psikolog Kognitif yang Jadi Sorotan
Profil Stella Christie, Wamen Diktisaintek Lulusan Harvard-Pakar Psikolog Kognitif yang Jadi Sorotan/Foto: Grandyos Zafna/detikcom

Nama-nama menteri dan wakil menteri di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran masih jadi sorotan hingga saat ini. Salah satunya adalah sosok pakar psikologi kognitif dan lulusan Harvard, Stella Christie yang menjabat menjadi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Stella Christie akan mendampingi Satriyo Soemantri Brodjonegoro sebagai Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi.

"Stella Christie menjadi Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi," kata Presiden RI Prabowo Subianto saat pengumuman kabinet di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (20/10).

Sebelum dilantik menjadi wakil menteri, sosok Stella Christie sudah menjadi sorotan sejak ia dipanggil Prabowo ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden.

Stella Christie adalah seorang Profesor dan Guru Besar dari Universitas Tsinghua. Ia juga merupakan seorang peneliti di universitas yang berlokasi di Beijing, China tersebut.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut profil Guru Besar dan Profesor Stella Christie.

Pendidikan Stella Christie

Para wakil menteri Kabinet Merah Putih telah resmi dilantik di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2024). Senyum ceria terlihat di wajah para wamen itu usai dilantik.

Stella Christie/Foto: Grandyos Zafna/detikcom

Stella Christie adalah seorang profesor dan guru besar asal Indonesia. Ia lahir di Medan pada 11 Januari 1979.

Rekam jejak pendidikannya bisa dibilang sangat luar biasa. Stella Christie menyelesaikan gelar S1 dari Harvard University pada 2004 dan merupakan lulusan Fakultas Psikologi. Ia mendapat gelar Magna Cum Laude with Highest Honor.

Selesai mendapatkan gelar S1, Stella melanjutkan S2 dan S3 di Northwestern University dengan mengambil konsentrasi psikologi kognitif. Pada 2015 hingga 2016, Stella pernah menjadi peneliti tamu di Universitas Standford.

Pada 2012 hingga 2018, Stella menjadi Guru Besar di Swarthmore Colleges.  Sejak 2018 hingga kini, Stella menjadi Guru Besar di Universitas Tsinghua. Di kampus tersebut, ia bekerja sebagai pengajar di Departemen Psikologi, Ketua Riset di Laboratorium Otak dan Kecerdasan, dan Direktur Pusat Kognisi Anak.

"Saya orang Indonesia asli, saya menyelesaikan gelar S1 dari Harvard University, S2 dan S3 dari Northwestern University. Dan saya sudah menjadi Guru Besar di Swarthmore Colleges, itu nomor 3 universitas paling baik di Amerika Serikat, dan sekarang menjabat Guru Besar Tsinghua University," kata Stela kepada wartawan di lokasi, Selasa (15/10), dilansir dari detikcom.

Pakar Psikolog Kognitif

Stella Christie merupakan Wakil Menteri Wamen Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi

Stella Christie/Foto: Grandyos Zafna/detikcom

Tak hanya itu, Stella menjelaskan dirinya merupakan ilmuwan di bidang cognitive science. Dia mempelajari bagaimana manusia berpikir. 

Stella banyak melakukan penelitian seputar cara kerja otak hingga relasinya dengan hal sosial. Menurutnya, manusia cerdas karena mampu berpikir secara relasional.

"Saya adalah ilmuwan bidang cognitive science, adalah mempelajari bagaimana kita berpikir, jadi tentang otak dan cara pikiran yang memasukkan manusia, hewan, artificial intelligence (AI)," ucapnya.

Dari sederet jurnal yang dibuat, salah satu jurnal Stella bertajuk "Where hypotheses come from: Learning new relations by structural alignment" (dipublikasikan di Journal of Cognition and Development) yang dibuat bersama rekannya, D. Gentner, berhasil menyabet Editor's Choice Award for Best Article.

Prioritas Program Stella Christie

Profesor dan Guru Besar dari Tsinghua University Prof Stella Christie

Stella Christie/Foto: Anggi/detikcom

Stella Christie menjelaskan prioritas program yang akan dia jalankan di masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Dia mengatakan salah satunya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia.

"Tentu saja dari Kementerian Dikti Sains dan Teknologi fokus kami adalah pengembangan SDM dan bagaimana kita bisa mengeluarkan inovasi-inovasi baru," kata Stella seusai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Senin, (21/10), dilansir dari CNBC Indonesia.

Menurut Stella, pengembangan SDM dan inovasi ini amat penting untuk mendukung program pemerintah. Dia mencontohkan program hilirisasi tak akan mungkin berjalan tanpa inovasi.

"Hilirisasi tak akan bisa terjadi tanpa inovasi dari sains dan teknologi. Itu tentu salah satu yang sangat penting yang harus kita galakkan dan perlu dukungan bersama," tuturnya.

Stella memohon dukungan dari masyarakat untuk pengembangan pendidikan tinggi dan teknologi. Dia mengatakan semua pihak harus bahu-membahu.

"Kami akan bekerja memetakan yang sudah ada, memperbaiki yang sudah ada. Tapi juga membuat banyak hal yang bisa membangun negara ini melalui riset," tutupnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE