Perang antara Israel dan Palestina semakin mendapat perhatian dunia. Keberpihakan satu negara yang berbeda dengan negara lain membuat masyarakat ikut merespon. Namun tak hanya masyarakat awam, keluarga kerajaan ikut angkat bicara terkait peperangan ini.
Ratu Rania dari Yordania misalnya, yang merespon Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, yang menganggap gencatan senjata memberikan waktu bagi Hamas untuk melakukan serangan kembali.
Mendukung Gencatan Senjata
Dalam wawancaranya bersama Becky Anderson dari CNN, Ratu Rania Al Abdullah dari Yordania mengukuhkan posisinya untuk membela Palestina. Dirinya mendesak dilakukannya gencatan senjata di Gaza. Mengetahui ada beberapa orang yang tidak menyetujui gencatan senjata karena nantinya akan membantu Hamas, Ratu Rania juga merespon hal ini, "However in that argument, they are inherently dismissing the death, in fact even endorsing and justifying the death of thousands of civilians. And that is just morally reprehensible". ("Namun dalam argumen tersebut, mereka pada dasarnya mengabaikan kematian, bahkan mendukung dan membenarkan kematian ribuan warga sipil. Dan itu tercela secara moral")
Baginya, keputusan tidak melakukan gencatan senjata tidak sepenuhnya rasional karena tidak mementingkan kepentingan jangka panjang. "You know, if you manage to eliminate all of Hamas, what next?"