Profil Adania Shibli, Penulis Perempuan Palestina yang Suaranya Sempat Dibungkam
Adania Shibli bukanlah nama yang baru di dunia sastra. Namanya makin dikenal publik setelah adanya pembatalan penghargaan di Frankfurt Book Fair secara sepihak yang seharusnya dijadwalkan pada 20 Oktober 2023.Â
Pembatalan tersebut menimbulkan kontroversi di dunia sastra. Banyak yang menilai bahwa pembatalan pemberian penghargaan kepada penulis kelahiran Palestina itu merupakan cara pembungkaman suara melalui karya sastra.Â
Sebenarnya, siapa itu Adania? Berikut adalah profil Adania Shibli, penulis perempuan asal Palestina.Â
Profil Adania Shibli
Novel Minor Detail Karya Adania Shibli /Foto: Istimewa via detikhot
Melansir literaturefestival.com, Adania merupakan penulis yang lahir di Palestina pada tahun 1974. Tidak hanya menulis novel atau cerita panjang, ia juga aktif menulis cerita pendek, naskah drama, dan esai naratif yang telah dipublikasikan di berbagai macam media.Â
Kepiawaiannya dalam menulis menghantarkannya menjadi peraih Qattan Young Writerʼs Award-Palestine sebanyak dua kali. Penghargaan pertama diraihnya pada 2001 berkat novelnya yang berjudul Masaas yang telah diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul Touch (2009).Â
Dua tahun berikutnya, ia kembali mendapatkan penghargaan itu dengan novelnya berjudul Kulluna Ba’id bethat al Miqdar aan el-Hub atau We Are All Equally Far from Love yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris pada tahun 2013.Â
Namanya makin dikenal oleh publik ketika ia menerbitkan buku Tafsil Thanawi pada 2017. Tiga tahun berikutnya, novel itu diterjemahkan dalam bahasa Inggris dengan judul Minor Detail.Â
Mengutip detikhot, Minor Detail berlatarkan pada tahun 1949, satu tahun setelah peristiwa Nakba. Novel ini mengisahkan tentang kehidupan pengungsi asal Palestina yang hidup di bawah kekejaman Israel.
Minor Detail diawali dengan kisah seorang gadis Badui Palestina yang ditangkap oleh tentara Israel yang kemudian diperkosa, dibunuh, dan dikubur di sebuah pasir. Berabad-abad kemudian, cerita berganti ke karakter seorang jurnalis asal Ramallah yang mencari tahu kebenaran mengenai kisah tersebut.Â
Novel tersebut mengundang pro-kontra karena dianggap antisemitisme. Di balik itu, Minor Detail masuk ke dalam daftar pendek National Book Award tahun 2020 dan daftar panjang International Booker Prize pada tahun 2021.
Adania telah mendapatkan gelar PhD dari University of East London jurusan Media dan Kajian Budaya. Di sela-sela waktunya sebagai penulis, ia telah mengajar di berbagai kampus dunia, termasuk  University of Nottingham dan the University of Birzeit.Â
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!