Rayakan Hari Perempuan Internasional, PT Uni-Charm Indonesia Ajak Dobrak Stereotip dan Kenali Potensi Diri

Nadya Quamila | Beautynesia
Senin, 18 Mar 2024 13:00 WIB
Program Internal dan Eksternal Unicharm untuk Mendukung Pekerja Perempuan
Devi Fauziah selaku Marketing Manager PT Uni-Charm Indonesia Tbk/Foto: Beautynesia

Meski dunia sudah semakin canggih, sayangnya, perempuan masih menghadapi tantangan yang sama, yaitu diskriminasi, kesenjangan gender, hingga stereotip yang masih langgeng beredar di masyarakat. Hal ini bisa membuat perempuan tidak percaya diri dan sulit mengenali potensi dirinya.

Padahal, setiap manusia tentu memiliki potensinya masing-masing. Mengenali potensi diri dan mengembangkannya mampu membantu kita untuk mencapai kesuksesan, termasuk dalam karier.

Dalam rangka memperingati International Women's Day atau Hari Perempuan Internasional, PT Uni-Charm Indonesia Tbk mengajak untuk menggali potensi yang dimiliki perempuan, mendobrak stereotip, batasan, serta diskriminasi melalui Unicharm Goes to BINUS Love Your Possibilities: Unleashing Self Potential.

Acara ini diselenggarakan pada Jumat (8/3) di Universitas Bina Nusantara (Binus) di Kemanggisan, Jakarta Barat. Selain talkshow dengan para pembicara inspiratif, mahasiswa Universitas Binus juga bisa menaruh CV mereka di Booth CV Drop Unicharm dan mahasiswa terpilih berkesempatan bekerja di Unicharm.

Perjalanan Mencari Potensi Diri

Penulis buku dan public speaker Meisya Sallwa

Penulis buku dan public speaker Meisya Sallwa/Foto: Beautynesia

Tak jarang, perempuan merasa ragu dengan dirinya sendiri, insecure, hingga takut untuk mengungkapkan apa yang menjadi impiannya secara lantang. Akibatnya, perempuan tidak mampu mengenali potensi diri yang mereka miliki dengan maksimal.

Tentu perjalanan setiap orang dalam menemukan serta menggali potensinya akan berbeda-beda. Penulis buku dan public speaker Meisya Sallwa membagikan kisah perjalanannya dalam menemukan potensi dalam diri.

Meisya mengaku perjalanan menemukan potensi diri cukup berliku. Ia memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang cukup beragam. Mulai dari SMK Perhotelan, kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi, bekerja sebagai hotelier, jurnalis, hingga di pemerintahan.

"Aku punya hobi menulis dan aku juga suka baca buku. Selain itu aku juga tertarik dengan isu perempuan. Aku ingin jadi penulis karena aku ingin ide-ide yang aku punya itu abadi lewat tulisan," ujar Meisya.

“Perempuan punya peran untuk memilih perannya, jadi jangan memberi limit atau batasan untuk menggali potensi kita,” tambahnya.

Di tengah perjalanan menggali potensi diri, tak jarang terkadang kita mungkin merasa minder atau tidak percaya diri. Hal ini bisa muncul karena berbagai faktor, salah satunya karena banyaknya hambatan atau tantangan saat kita berproses.

Meisya mengaku pernah mengalami hal serupa. Namun, ia memiliki cara untuk mengatasinya.

“Aku pakai filosofi Jepang, namanya wabi sabi, yaitu embrace ourself. Terkadang, kita suka nggak percaya diri karena banyak hambatan. Dulu aku insecure dengan background aku. Namun, aku berusaha dobrak itu dengan mengasah skill yang aku punya. Aku coba embrace kekurangan dari diri aku,” ujarnya.

“Kalau hari ini kamu merasa nggak percaya diri karena berbagai faktor, coba dicari lagi sumbernya dari mana. Kamu bisa ubah itu kalau kamu ingin menunjukkan diri kamu dan menggapai impian kamu,” tambahnya.

Stereotip yang Dihadapi Perempuan di Tempat Kerja

Unicharm Goes to BINUS Love Your Possibilities: Unleashing Self Potential.

Unicharm Goes to BINUS Love Your Possibilities: Unleashing Self Potential//Foto: Beautynesia

Perempuan di tempat kerja masih harus menerima kenyataan bahwa mereka belum sepenuhnya merdeka dari stigma. Tak hanya itu, perempuan juga masih kurang terwakili dalam jajaran pemimpin, sering kali dibayar lebih rendah dibanding pekerja pria, hingga menanggung beban ‘ekspektasi’ masyarakat seputar pengasuhan anak dan tugas rumah tangga.

Sebelum bekerja di PT Uni-Charm Indonesia Tbk, Hapsari Bayuwardhani selaku Corporate Planning Manager mengaku pernah mengalami stereotip soal perempuan di tempat kerja.

"Sebelum di Unicharm, saya pernah punya pengalaman, di mana saya diberitahu kalau kerja itu santai saja, namanya perempuan kalau naik pangkat nggak akan bisa tinggi-tinggi banget," ujarnya.

Menurut Hapsari, stereotip itu tentu tidak baik bagi karyawan, dan akan berdampak pada perkembangan perusahaan.

"Selama stereotip atau omongan orang tidak mengganggu, anggap saja itu white noise. Kita nggak bisa mengendalikan apa pendapat orang lain. Jadikan motivasi," ujarnya.

Berbeda dengan di Unicharm, menurut Hapsari perusahaan ini sangat mendukung karyawan untuk mengembangkan potensi diri.

"Di Unicharm Indonesia, kami sudah melakukan beberapa inisiatif untuk mengoptimalkan potensi karyawan perempuan, mulai dari pelatihan hingga work life balance. Karyawan perempuan juga bisa menyuarakan pendapat mereka dengan bebas, dan punya kesempatan yang sama untuk bisa ada di jajaran eksekutif," ungkap Hapsari.

Hal serupa diungkapkan Devi Fauziah selaku Marketing Manager PT Uni-Charm Indonesia Tbk.

Devi mengaku ia bisa menemukan dan mengembangkan potensinya dengan baik selama bekerja di Unicharm.

"Saya pernah ikut kegiatan kepemimpinan, ada pria juga yang join. Saya kira awalnya hanya ada beberapa karyawan perempuan yang ikut, namun ternyata banyak. Ini membuktikan bahwa perempuan di Unicharm ingin tumbuh dan ingin mengeluarkan potensinya," ungkap Devi.

Program Internal dan Eksternal Unicharm untuk Mendukung Pekerja Perempuan

Devi Fauziah selaku Marketing Manager PT Uni-Charm Indonesia Tbk

Devi Fauziah selaku Marketing Manager PT Uni-Charm Indonesia Tbk/Foto: Beautynesia

Menciptakan lingkungan kerja yang inklusif di mana peluang karier didasarkan pada prestasi tanpa diskriminasi gender adalah hal yang harus diperjuangkan.

Unicharm sebagai perusahaan yang memperhatikan pemberdayaan perempuan, memberikan dukungan dan kesempatan kepada karyawan perempuan untuk mengembangkan potensi mereka.

Memperingati Hari Perempuan Internasional, Unicharm menyediakan dispenser pembalut di toilet perempuan di kantor PT Uni-Charm Indonesia Tbk di Jakarta, dua pabrik di Jawa Barat, serta satu pabrik di Jawa Timur. Hal ini diharapkan dapat mendukung karyawan perempuan untuk tetap aktif beraktivitas meskipun sedang dalam keadaan menstruasi.

Mulai tahun ini, Unicharm mengadakan Female Leadership Forum, yaitu forum di mana karyawan perempuan yang menduduki posisi eksekutif dengan pengalaman bekerja lebih dari 10 tahun membagikan pengalaman serta perjalanan kariernya melalui pengembangan potensinya hingga saat ini kepada lebih dari 20 karyawan perempuan lainnya yang merupakan leader di masa depan.

Melalui kegiatan ini diharapkan karyawan perempuan bisa mendapatkan motivasi dan inspirasi untuk mengembangkan potensinya dan berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan.

Unicharm juga aktif dalam kegiatan eksternal untuk mendukung perempuan Indonesia.

Mulai tahun 2021, selama 3 tahun berturut-turut Unicharm telah bekerjasama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan mencanangkan slogan “AYO SADARI Setelah Menstruasi”. Program ini bertujuan untuk mensosialisasikan periksa payudara sendiri setelah menstruasi untuk mencegah penemuan kanker payudara stadium lanjut.

Selain itu, di kemasan produk pembalut dari Unicharm special edition terdapat cara untuk memeriksa payudara sendiri. Dan untuk produk pembalut lain dan panty liner, terdapat logo AYO SADARI.

Jangan Berhenti Mencari Potensi Diri

Unicharm Goes to BINUS Love Your Possibilities: Unleashing Self Potential.

Unicharm Goes to BINUS Love Your Possibilities: Unleashing Self Potential/Foto: Beautynesia

Tantangan tentu bukan sesuatu yang bisa dihindari. Namun, jika kita mengenal diri sendiri dan bisa mengembangkan potensi dalam diri, tentu kita bisa mengatasi hambatan tersebut.

"Kalau lagi down, lihat lagi tujuan hidup kita apa, ingin jadi apa, dan sejauh apa dampak yang ingin kita berikan kepada orang banyak. Kalau sudah yakin, segera laksanakan. Dengan keyakinan dan tindakan, impian bisa kita capai," ungkap Devi.

Meisya juga menambahkan, mungkin akan terasa melelahkan jika kita terus berpacu dengan pencapaian dalam hidup. Sembari mengembangkan potensi diri, jangan lupa untuk beristirahat dan menikmati hidup.

"Jangan lupa memanusiakan diri dan orang lain, kalau hidup hanya tentang pencapaian, pasti melelahkan. Jangan lupa bahagia sembari menjalankan prosesnya," ujar Meisya.

Last but not least, Hapsari juga mengingatkan untuk terus mencoba, karena setiap hari adalah kesempatan yang baru.

Tomorrow is another day, hari ini mungkin gagal, tapi besok adalah hari yang baru, kita bisa ulang lagi. Selama masih hidup, kita bisa selalu mengembangkan potensi diri kita,” tutupnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.