Rekap 5 Kejadian Paling Kontroversial Selama Olimpiade Paris 2024
Pesta olahraga terbesar di dunia, Olimpiade Paris 2024 resmi berakhir pada Minggu (11/08) kemarin. Puncak upacara penutupannya pun telah digelar secara meriah dengan menghadirkan Tom Cruise, aktor Hollywood yang sangat populer.
Pada Olimpiade Paris 2024 kali ini, Amerika Serikat keluar sebagai juara umum dengan perolehan 40 medali emas, 44 perak serta 42 perunggu. Sementara itu, China berada di peringkat kedua dengan 40 emas, 27 perak serta 24 perunggu.
Indonesia sendiri juga telah mencatat prestasi di Olimpiade Paris 2024 kali ini dengan membawa pulang 2 emas dan 1 perunggu. Perolehan medali ini kemudian membawa Indonesia berada di posisi ke-39, sama dengan Aljazair yang memiliki jumlah medali sama.
Di balik hingar bingar kemeriahan pesta olahraga 4 tahun sekali ini, Olimpiade Paris 2024 meninggalkan sederet kontroversi. Apa saja?
1. Kontroversi Opening Ceremony
Opening Ceremony/ Foto: REUTERS/Pawel Kopczynski
Kontroversi pertama ditandai saat opening ceremony Olimpiade Paris 2024. Upacara pembukaan yang berlangsung pada Sabtu (27/7) ini menampilkan pertunjukan yang mengangkat sejarah hingga budaya Paris. Namun, yang menjadi sorotan adalah penampilan 18 artis transpuan yang memparodikan lukisan ikonis Leonardo da Vinci yang bertajuk “Perjamuan Terakhir”.
Melansir dari Detik, “Perjamuan Terakhir” sendiri merupakan penggambaran dari perjamuan kudus antara Yesus Kristus bersama dengan 12 muridnya. Inilah yang menyebabkan penampilan ini dianggap menghina umat Kristen dan mendapatkan reaksi keras dari dunia internasional.
Akibat kontroversi tersebut, panitia Olimpiade Paris 2024 melalui juru bicaranya, Anne Descamps pun meminta maaf secara terbuka.
“Upacara pembukaan adalah perayaan toleransi di masyarakat. Kami yakin tujuan itu tercapai. Bila ada orang yang tersinggung, kami benar-benar meminta maaf,” ujar Anne Descamps dikutip dari Detik
2. Salah Penyebutan Nama Korea Selatan
Delegasi Korea Selatan di Olimpiade Paris 2024/ Foto: Anadolu via Getty Images/Anadolu
Kontroversi lain yang terjadi saat opening ceremony adalah kesalahan penyebutan negara Korea Selatan. Pada saat delegasi Korea Selatan berlayar menyusuri Sungai Seine di Paris di upacara pembukaan, mereka diperkenalkan dengan "Republik Rakyat Demokratik Korea".
Diketahui, nama tersebut merupakan nama resmi dari Korea Utara. Sementara itu, nama resmi dari Korea Selatan sendiri adalah “Republik Korea” atau dalam bahasa Inggris “Republic of Korea”.
Akibat kesalahan penyebutan ini, rakyat Korea Selatan tentunya tidak senang. Terlebih secara diplomatis, hubungan kedua negara tersebut tengah dalam keadaan berperang. Kementrian Olahraga Korea Selatan sendiri mengungkapkan rasa kecewanya akibat kesalahan pengumuman tersebut.
Karena kesalahan tersebut, Komite Olimpiade Internasional (IOC) pun sudah mengungkapkan permintaan maafnya.
3. Kontroversi Gender Imane Khelif
Imane Khelif/ Foto: REUTERS/Isabel Infantes
Salah satu kontroversi yang paling menjadi sorotan adalah saat Imane Khelif diisukan sebagai transgender. Isu ini mencuat setelah wakil Italia, Angela Carini kalah dari Imane Khelif hanya dalam waktu kurang lebih 40 detik saja. Saat itu, beredar isu bahwa Imane Khelif sebenarnya adalah laki-laki.
Isu soal gander Imane ini lantas lantas diperkuat setelah badan tinju dunia, International Boxing Assosiation (IBA) pernah mencoret Imane Khelif pada Kejuaraan Tinju Dunia Wanita di tahun 2023. Saat itu, Imane dicoret karena disebut tidak memenuhi persyaratan gender.
Faktanya, Imane memang terlahir sebagai seorang wanita. Hal ini juga dikuatkan dengan pernyataan sang ayah. Hanya saya, Imane memang diketahui memiliki kondisi khusus dimana ia memiliki kromosom XY yang hanya dimilliki pria. Kelainan kromosom inilah yang membuat Imane memiliki kadar testosteron yang tinggi jika dibandingkan dengan wanita lainnya.
Meskipun telah melalui kontroversi tersebut, Imane tetap tampil gemilang di Olimpiade Paris 2024. Ia pun sukses meraih dan menyumbang medali emas untuk negaranya, Aljazair.
4. Fasilitas Penunjang Atlet yang Tidak Memadai
Fasilitas Penunjang Atlet/ Foto: REUTERS/Benoit Tessier
Pada Olimpiade Paris 2024, setidaknya ada puluhan ribu atlet yang bertanding mulai 27 Juli sampai 11 Agustus 2024. Panitia Olimpiade Paris 2024 menyediakan penginapan khusus atlet yang disebut “Kampung Atlet”. Alih-alih nyaman karena menjadi tempat untuk beristirahat, Kampung Atlet ini ternyata super duper tidak nyaman, lho Beauties!
Disadur dari Detik Travel, beberapa atlet bahkan memutuskan untuk pindah ke hotel. Hal ini disebabkan karena minimnya privasi dan tempat tidur yang tidak nyaman di area Kampung Atlet. Tidak hanya itu saja, panitia Olimpiade Paris 2024 juga tidak menyediakan AC di kamar, padahal saat itu sedang masa musim panas.
Merespon hal tersebut, panitia Olimpiade Paris 2024 berdalih bahwa tidak adanya AC di ruang istirahat atlet adalah aplikasi dari peduli lingkungan. Diketahui, Olimpiade Paris 2024 direncanakan menjadi helatan “terhijau” sehingga memasang AC dikhawatirkan meningkatkan risiko pemanasan global.
“Saya sangat menghormati kenyamanan atlet, tetapi saya lebih memikirkan kelangsungan hidup manusia," respon Hidalgo, Walikota Paris seperti dikutip Detik dari Euro News.
Akibat hal ini, para atlet Indonesia pun secara khusus memasang atlet portable sendiri. Hal ini terlihat dari postingan video di akun Instagram @timindonesiaofficial.
5. Tercemarnya Sungai Seine
Paris Olympics Triathlon/ Foto: AP/Vadim Ghirda
Salah satu momen krusial Olimpiade Paris 2024 yang paling bikin netizen geram adalah tercemarnya Sungai Seine. Diketahui, Sungai Seine sendiri digunakan untuk cabang olahraga triathlon di pesta olahraga kali ini. Triathlon sendiri merupakan gabungan antara olahraga berenang, bersepeda hingga berlari yang dilakukan berurutan (marathon).
Konon, sebenarnya Sungai Seine sudah ditutup untuk berenang selama ratusan tahun karena tingginya pencemaran air akibat bakteri Escherichia coli. Secara umum, infeksi bakteri ini dapat menyebabkan kram perut, diare dan dehidrasi.
Meski telah ditutup karena tingginya pencemaran air, namun pemerintah setempat masih menggunakannya sebagai arena olimpiade. Pemerintah pun telah menggelontorkan dana yang tidak sedikit demi membersihkan pencemaran di sungai tersebut. Sayangnya, pencemaran kembali terjadi jelang perhelatan.
Akibat pencemaran air ini, beberapa atlet mengaku sempat muntah beberapa kali. Ada juga yang langsung jatuh sakit setelah berenang di sungai paling ikonis di Kota Paris ini. Kondisi inilah yang menyebabkan banyak orang murka.
"Sungai Seine sudah kotor selama seratus tahun, jadi mereka tidak bisa mengatakan bahwa keselamatan atlet adalah prioritas. Itu omong kosong!" ujar Jolien Vermeylen atlet triathlon wanita, kepada BBC dikutip dari Detik.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!