Remaja Usia 17 Tahun Bergelar Doktor, Sang Ibu Ungkap Cara Didik agar Anak Mau Belajar

Tim Redaksi HaiBunda | Beautynesia
Selasa, 10 Dec 2024 22:30 WIB
Remaja Usia 17 Tahun Bergelar Doktor, Sang Ibu Ungkap Cara Didik agar Anak Mau Belajar/Foto: Freepik.com/sherry

Mendapatkan gelar doktor di usia 17 tahun bukanlah hal mudah. Namun, hal ini berhasil dicapai oleh Dorothy Jean dari Amerika Serikat. Bagaimana cara mendidik agar anak punya keinginan belajar dari kecil?

Dikutip dari CNBC, ibunda dari Jean, Jimalita Tillman mengaku sudah mengetahui bahwa putrinya berbakat sejak usia sangat muda. Jean menempuh pendidikan di rumah atau homeschooling sejak usia 7 tahun, lalu mengambil kursus tingkat sekolah menengah setahun kemudian dan memperoleh diploma perguruan tinggi pertamanya pada usia 10 tahun.

Ia meraih gelar sarjana pada usia 12 tahun dan gelar master di bidang ilmu lingkungan dua tahun kemudian, keduanya secara daring. Tahun lalu, di usianya yang baru 17 tahun, Jean memperoleh gelar doktor dari Arizona State University.

Kini berusia 18 tahun, ia mempertimbangkan rencana masa depannya sambil menjalankan Dorothy Jeanius STEAM Leadership Institute, sebuah organisasi yang diluncurkan pada tahun 2020 untuk program pendidikan bagi pemuda kulit hitam di Chicago.

Tips Cara Mendidik agar Anak Punya Keinginan Belajar

Ilustrasi seorang anak dan ibu/Foto: freepik.com/freepik

Sebagai orang tua tunggal, Tillman menerapkan beberapa aturan pengasuhan yang yang menurutnya turut membantu mengembangkan bakat alami sang putri.

Berikut cara mendidik agar anak punya keinginan belajar yang diterapkan oleh Tillman saat ia membesarkan Jean:

Sepakati Ekspektasi yang Jelas

Tillman merekomendasikan untuk membuat 'kontrak ekspektasi' dengan anak. Di dalam kontrak ini, orang tua dan anak sama-sama sepakat tentang apa yang diharapkan dari mereka, mulai dari pekerjaan sekolah hingga kegiatan ekstrakurikuler.

Selain itu, bisa juga dibuat kesepakatan lain seperti menyelesaikan pekerjaan rumah sebelum menonton televisi, atau hanya berpartisipasi dalam klub tambahan sepulang sekolah jika mereka mampu mempertahankan nilai bagus.

"Orang tua harus sangat jelas dan ringkas. Tidak bisa bersikap blak-blakan saat berhadapan dengan anak-anak, terutama pada mereka yang berbakat," kata Tillman.

Menurut penelitian di jurnal Children, anak-anak yang berbakat membutuhkan ekspektasi yang jelas dan akuntabilitas saat mereka tidak memenuhi ekspektasi tersebut.

Para ahli mengatakan berikan mereka kesempatan untuk bersuara dalam menyusun pedoman tersebut. Ini membantu menumbuhkan rasa percaya diri dan motivasi diri, yang keduanya merupakan kunci keberhasilan jangka panjang.

"Semakin orang tua memercayai anak-anak untuk melakukan sesuatu sendiri, semakin berdaya mereka nantinya," ungkap pakar pengasuhan anak, Esther Wojcicki.

Ajarkan dan Berikan Contoh tentang Tanggung Jawab

Dalam hal tanggung jawab, Tillman mengungkapkan bahwa orang tua dapat menjadi guru terbaik. Tunjukkan kepada anak-anak cara menuntut diri sendiri dan mampu menyelesaikan hal-hal yang perlu diselesaikan.

Misalnya seperti sesederhana meminta maaf kepada anak ketika terlambat menjemput atau kehilangan kesabaran karena sesuatu yang sepele.

"Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dilakukan orang lain, jadi penting bagi orang tua untuk menyadari pelajaran yang dipelajari anak-anak dari mereka," ungkap psikolog Cindy Graham dikutip dari Huffington Post.

Untuk informasi selengkapnya, lanjutkan membaca dengan KLIK DI SINI.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Loading ...
Tonton video di bawah ini ya, Beauties!
This or That bareng Cast What's Up with Secretary Kim