Sadari Bahaya Sedotan Plastik, Ini Alternatif Pengganti yang Ramah Lingkungan

Lilis Suhartini | Beautynesia
Jumat, 24 May 2019 03:30 WIB
Sadari Bahaya Sedotan Plastik, Ini Alternatif Pengganti yang Ramah Lingkungan
https://cdn-2.tstatic.net/travel/foto/bank/images/sampah-sedotan-plastik_20180920_091353.jpg
Sudah bukan rahasia lagi kalau plastik memang menjadi sampah yang sulit ditangani. Indonesia sendiri menjadi penghasil sampah nomor dua di dunia. Per tahunnya saja, Indonesia dapat menyumbang hingga 1,29 juta metrik ton sampah plastik yang berakhir ke lautan. Menurut data Divers Clean Action, Indonesia menghasilkan setidaknya 93.244.847 batang. Sedotan-sedotan tersebut datang dari restoran, minuman kemasan, dan sumber lainnya Jumlah sedotan sebanyak itu jika direntangkan akan mencapai jarak 16.784 km, atau sama dengan dengan jarak yang ditempuh dari Jakarta ke kota Meksiko. Semua sampah plastik yang berakhir di laut itu tentu akan membahayakan ekosistem dan biota laut Indonesia yang terkenal indah. Wah jangan sampai deh kamu turut andil bertambahnya sampah plastik di Indonesia. Nah, tapi pasti sulit untuk meninggalkan kebiasaan minum tanpa sedotan kan? Kami memiliki rekomendasi pengganti sedotan plastik untu kamu.

Bahaya Sedotan Plastik


Banyaknya sampah plastik, termasuk sedotan akan berakhir di lautan jika pengolahan tak dilakukan dengan benar. Apabila terus dibiarkan tentu akan membahayakan ekosistem laut. Sedotan akan tertelan oleh ikan atau binatang lainnya seperti burung laut. Kamu tentu pernah melihat video penyu yang hidungnya tersumbat oleh sedotan, kasihan kan? Sedotan plastik tidak hanya berbahaya bagi lingkungan, tapi juga kesehatan. Penggunaan sedotan plastik jangka panjang juga dapat merusak kesehatan gigi, dan membuat gigi cenderung berlubang. Ini karena minum melalui sedotan dapat memaparkan cairan gula ke satu daerah.


Foto: https://www.satuharapan.com/uploads/pics/news_79028_1530949514.jpg

Sedotan Stainless


Sedotan ini bisa dibilang sedang hype, seringkali menjadi alternatif pengganti sedotan plastik. Sedotan stainless dapat digunakan berkali-kali dapat dicuci sehingga sampah sedotan plastik yang disposable (sekali pakai) dapat dikurangi. Sedotan stainless memiliki bentuk dan warna yang beragam, juga ukuran yang beragam. Sehingga kamu tidak akan kesulitan saat akan meminum boba tea.


Foto: https://masonjarlifestyle.com/wp-content/uploads/2015/07/mason-jar-lifestyle-combo-safer-rounded-end-stainless-steel-metal-straws-half-pint-quart-6-pack-cloth-storage-bag-cleaning-brush.jpg

Sedotan Kaca


Sedotan kaca juga banyak dipilih sebagai altrnatif sedotan plastik. Banyak yang memilihnya karena terlihat lebih bersih. Tentu saja, kotoran yang tersisa akan terlihat pada permukaan kaca. Membersihkan dan merawat kaca adalah sesuatu yang sebagian besar dari kita tahu bagaimana melakukan. Tetapi merawat sedotan kaca adalah hal lain. Tidak seperti beberapa kaca halus, sedotan kaca dapat dicuci dan disanitasi di mesin cuci piring. Kaca sangat tahan lama dan juga tahan panas (hingga 1500 derajat Fahrenheit!). Jadi tidak masalah kalau kamu ingin mencucinya dengan dishwasher. Tentu kamu juga bisa mencucinya dengan air panas dan sikat jika kamu tidak memiliki dishwasher. Jika kamu orang yang suka smoothie dan tidak langsung membilas sedotanmu segera setelah digunakan, kamu harus menggunakan sikat khusus sedotan. Karena bekas smoothie akan lengket di permukaan sedotan. 


Foto: https://cdn.shopify.com/s/files/1/1950/5911/products/glass-straws-lifestyle.jpg?v=1533534061

Sedotan Bambu


Sedotan ini memiliki kelebihan yaitu bahan bakunya yang dapat terurai secara alami di alam. Bahan baku pembuatannya pun mudah ditemukan dan memiliki pertumbuhan yang cepat. Bambu bisa dicuci dan digunakan kembali. Cukup rendam dalam setoples air hangat dengan sabun untuk mengocoknya, atau bersihkan dengan sikat khusus untuk sedotan. Seperti bahan lainnya, sedotan bambu ini juga tersedia dalam panjang yang berbeda.


Foto: https://5.imimg.com/data5/OS/BI/MY-68789769/bamboo-straw-500x500.jpg
(ebn/ebn)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.