Sejarah Red Carpet yang Sering Digunakan untuk Menyambut Tamu saat Perayaan Penting

Rini Apriliani | Beautynesia
Senin, 19 May 2025 15:34 WIB
Sejarah Red Carpet yang Sering Digunakan untuk Menyambut Tamu saat Perayaan Penting
Sejarah Red Carpet/Foto: Dok. L'Oreal

Red Carpet atau karpet merah sering digunakan untuk menyambut para tamu yang hadir dalam sebuah perayaan penting. Mulai dari acara resmi kenegaraan, ajang penghargaan, pemutaran film perdana, hingga acara besarnya para selebritas. 

Di atas karpet merah para tamu penting yang hadir menunjukkan penampilan terbaiknya untuk difoto oleh fotografer hingga wartawan. Karpet merah jugalah yang menjadi pemisah dengan khalayak umum yang hadir. 

Lantas, mengapa ada karpet merah dalam sebuah acara penting? Ini dia sejarahnya...

Sejarah Red Carpet yang Kini Menyambut Tamu Penting

red carpet

Ilustrasi red carpet/Foto: Freepik.com

Berbagai sumber mengatakan, kehadiran karpet merah dalam sebuah perayaan penting yang kini terjadi bukanlah fenomena baru. Hal ini sudah ada sejak ribuan tahun lalu. 

Mengutip laman Time, penulis drama Yunani Aeschylus pertama kali merujuk karpet merah tua dalam karyanya, Agamemnon, yang berasal dari tahun 458 SM. 

Dalam lakon tersebut, ia menggambarkan seorang raja mitologi, Agamemnon yang pulang dari pertempuran dan mendapati lantai sulaman berwarna merah tua. Ide untuk membentangkan karpet merah tersebut dilakukan oleh istrinya Clytemnestra. 

"Sekarang kekasihku, turunlah dari kereta perangmu, dan jangan biarkan kakimu, tuanku, menyentuh Bumi," bunyi lakon tersebut. "Hai para pelayan, biarlah terbentang di depan rumah yang tidak pernah ia duga akan ia lihat ... jalan berwarna merah tua."

Namun, Agamemnon takut melangkah di karpet tersebut, kata Jeanne Gutierrez, seorang peneliti senior sejarah perempuan di New York Historical Society. 

Sebab, merah adalah warna yang sangat istimewa, bahkan hampir dianggap tidak pantas bagi manusia untuk berdiri di atasnya. Alhasil, meski Agamemnon merasa menang, ia khawatir untuk menapakinya. 

"Meskipun ia merasa sangat menang saat itu, ia masih sangat khawatir untuk melangkah di jalan merah tua ini karena dianggap hanya untuk para dewa," kata Gutierrez. 

Idenya adalah agar kaki Raja tidak menyentuh tanah yang sama dengan manusia biasa. Drama itu adalah tragedi dan raja akhirnya meninggal, tapi ide karpet merah pun lahir. 

Lalu, pada tahun 1902, New York Central Railroad secara resmi mengadopsi penggunaan karpet merah untuk penumpang yang menaiki 20th Century Limited. Periode ini diyakini sebagai awal mulanya perlakuan karpet merah. 

Bahkan, iklan pada masa itu menjanjikan memberikan karpet merah kepada penumpang yang membayar untuk tingkat kemewahan yang belum pernah terlihat sebelumnya dalam perjalanan kereta api di AS. 

Red Carpet dan Hollywood

Sejarah red carpet

Pemandangan Santa Monica Civic Auditorium, upacara penganugerahan Academy Awards/Foto: WWD

Setelah kereta api menggunakan karpet merah, pemilik teater legendaris Sid Grauman dianggap sebagai orang yang membawa tradisi red carpet ke Hollywood untuk pemutaran perdana Robin Hood tahun 1922 silam di Egyptian Theatre. 

Saat itu, Douglas Fairbanks, bintang film dan raja pertama Hollywood yang berjalan di atas karpet merah saat tiba di pemutaran perdana. 

Mengutip Celebrity Nine, pada tahun 1961 Academy of Motion Picture Arts and Sciences menambahkan karpet merah untuk siaran TV, meskipun saat itu masih dalam warna hitam putih. Lalu, pada tahun 1966, perayaan Oscar ditayangkan dalam bentuk warna untuk pertama kalinya dan pemirsa TV dapat menyaksikan karpet merah dalam segala bentuk kemegahannya.

Saat ini, karpet merah identik dengan berbagai acara pertunjukan dan media berlomba-lomba untuk memotret kedatangan para selebritas yang menapaki karpet merah. Mengutip Wikipedia, selama sedikitnya 4 dekade, karpet merah sering digunakan pada acara selebritas, seperti Academy Awards, Golden Globe Awards, Grammy Awards, Met Gala, dan BAFTA. 

Sebelumnya Berwarna Ungu, Bukan Merah!

CANNES, FRANCE - MAY 16: (EDITOR'S NOTE: The carpet on this image has been retouched) Cinta Laura Kiehl attends the

Foto: WireImage/Francois G. Durand

Tahukah Beauties, ternyata sebelum merah, ada warna ungu. Mengutip WWD, warna "ungu Tyran" dianggap sebagai warna langka karena pigmennya mahal, juga sebagai warna kerajaan setelah jatuhnya Kekaisaran Bizantium pada tahun 1953. 

"Jangan lupa bahwa warna-warna ini bisa sangat mirip satu sama lain karena ungu Tyran memiliki corak kemerahan," kata Ludén, penulis Fashion on the Red Carpet: A History of Oscars, Fashion and Globalisation.

Lalu, pada era Elizabethan (1558–1603) di Inggris, warna ungu secara resmi ditetapkan sebagai warna kerajaan oleh undang-undang, yang hanya berlaku untuk keluarga kerajaan. Seiring berjalannya waktu, warna ungu yang digunakan oleh para bangsawan semakin berubah menjadi merah. 

"Sepanjang sejarah, merah memiliki banyak konotasi yang berbeda. Michel Pastoureau mengaitkan konotasi dengan kekuatan hidup, keilahian, cinta, nafsu, kemarahan, kekayaan, dan kekuasaan-perang. Pada abad pertengahan, merah juga memiliki makna keagamaan sebagai darah Kristus dan api neraka, cinta, dan keindahan. Pada zaman modern, dan dengan munculnya psikologi warna, merah terus membawa beberapa konotasi ini. Merah memicu tindakan, menarik perhatian; merah dikaitkan dengan bahaya, kekuasaan, gairah, dan agresi," kata Ludén. 

Beauties, itulah sejarah singkat tentang Red Carpet yang sering digunakan untuk menyambut tamu saat perayaan penting. Bagaimana menurutmu?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE