Selain Lasminingrat, 7 Pejuang Perempuan RI Ini Pernah Hiasi Google Doodle!

Pada Rabu, (29/3) ini, nama Raden Ayu Lasminingrat perempuan asal Tanah Sunda ilustrasinya menghiasi Google Doodle. Ia merupakan seorang pejuang perempuan dari Tanah Sunda yang dijuluki 'Sang Pemula'

Ia melakukan pergerakan untuk kemajuan pendidikan di Tanah Air, sebab dirinya dikenal dengan kecerdasan yang luar biasa di bidang sastra saat itu. Sejak kecil, Lasminingrat dikenal sebagai siswa teladan dan punya cita-cita mulia memajukan kaum perempuan lewat pendidikan.

Masyarakat Garut pun telah menganggap perempuan hebat yang satu ini sebagai pahlawan intelektual, lho. Jika kamu menggeserkan kursor ke arah ilustrasi tersebut di Google, terungkap bahwa hari ini merupakan perayaan ulang tahun Lasminingrat yang ke-169.

Selain Lasminingrat, ada pula beberapa pejuang perempuan RI lainnya yang pernah menghiasi Google Doodle. Simak di sini yuk, Beauties!

RA Kartini

RA Kartini/ Foto: freepik.com

Siapa yang tak mengenal RA Kartini? Ilustrasi RA Kartini pun pernah menghiasi Google Doodle, Beauties. Diketahui, dirinya merupakan putri dari seorang Priyayi di Tanah Jawa, namun lahir di masa kekuasaan Belanda di Indonesia.

Hal ini juga yang menyebabkan ketertarikan RA Kartini semasa muda akan dua kebudayaan. Yakni budaya tradisional Jawa, serta gagasan-gagasan ala barat beserta literaturnya. Sayangnya, seperti kebanyakan perempuan Jawa lain kala itu, RA Kartini muda tak bersekolah lagi di umur 12 tahun.

Kendati demikian, ia kerap membaca berbagai macam buku dan literatur, dan membuat dirinya punya pemikiran dan pandangan akan posisi perempuan di masyarakat.

Khususnya di kebudayaan Jawa yang masih berada dalam kekuasaan Belanda. Semangat inilah yang selalu dikenang masyarakat Indonesia sebagai semangat emansipasi perempuan.

Dewi Sartika

Dewi Sartika/ Foto: pinterest.com

Nama Dewi Sartika pernah menghiasi menghiasi laman pertama Google pada 4 Desember 2016 untuk merayakan ulang tahun Dewi Sartika yang ke-132. Saat itu, di papan tulis tersebut juga terpatri tulisan 'Google' yang ditulis dengan kapur berwarna putih.

Ia merupakan perintis pendidikan untuk kaum perempuan. Demi menjalankan misinya agar perempuan Indonesia juga bisa sekolah, Dewi Sartika pun mendirikan sekolah perempuan pertama bernama Sakola Istri' di Bandung pada 1904 silam.

Tak hanya di Bandung, sekolah yang telah mengubah nama menjadi 'Sakola Keutamaan Istri' itu pun tersebar ke seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat. Tak hanya sekali, sekolah yang dibangun oleh Dewi Sartika pada 1929 atau saat usia sekolah tersebut sudah 25 tahun, sekolah berganti nama lagi.

Untuk mengenang nama Dewi Sartika, sekolah tersebut mengganti nama menjadi 'Sakola Raden Dewi'. Klik DI SINI untuk membaca selengkapnya, Beauties!

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!