Selain Spanyol dan Portugal, 10 Negara Ini Pernah Mengalami Pemadaman Listrik Terbesar

Natasha Riyandani | Beautynesia
Senin, 12 May 2025 10:30 WIB
Selain Spanyol dan Portugal, 10 Negara Ini Pernah Mengalami Pemadaman Listrik Terbesar
Daftar negara yang pernah mengalami pemadaman listrik terbesar/ Foto: Unsplash.com/Shubham Dhage

Pemadaman listrik (blackout) secara luas terjadi di sejumlah negara di benua Eropa pada Senin (28/4/2025) lalu. Spanyol dan Portugal mengalami mati listrik terparah, yang menyebabkan hampir seluruh wilayah negaranya lumpuh total.

Akibat pemadaman listrik ini, beberapa layanan publik yang bergantung pada pasokan listrik nasional ikut terganggu. Seluruh perjalanan transportasi umum dilaporkan terhenti. Tak hanya itu, padamnya listrik juga mengakibatkan gangguan jaringan seluler dan internet, tidak ada pasokan air, hingga terhambatnya layanan medis.  

Berbagai faktor disebut sebagai penyebab pemadaman listrik besar-besaran ini, mulai dari fenomena atmosfer langka, masalah teknis, hingga potensi serangan siber. Namun, bukan hanya Spanyol dan Portugal yang pernah mengalami pemadaman listrik massal. Sejumlah negara di dunia juga pernah mengalaminya.

Melansir dari CNBC Indonesia, berikut ini daftar negara yang pernah mengalami pemadaman listrik berskala besar.

1. New York (13 Juli 2019)

Pemadaman listrik di New York/ Foto: CNN US/Susan Scutti

Siapa sangka, pemadaman listrik besar-besaran pernah terjadi di negara maju seperti Amerika Serikat. Pada 13 Juli 2019, Kota Manhattan, New York City, mendadak gelap gulita akibat gardu listrik yang meledak. Sebanyak 73.000 orang ikut terdampak.

Arus listrik mulai padam sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Meski tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini, namun mengakibatkan gangguan pada sistem transportasi publik, telekomunikasi, dan lampu lalu lintas sehingga membuat kemacetan di beberapa ruas jalan.

2. Venezuela (22 Juli 2019)

Pemadaman listrik di Venezuela/ Foto: CNN World/Getty Images/Matias Delacroix

Pada 22 Juli 2019, Venezuela juga mengalami pemadaman listrik massal. Parahnya, kejadian ini tak hanya terjadi di satu kota melainkan berdampak di 24 negara bagian, termasuk ibu kota Venezuela, Caracas.

Tak ada penjelasan detail tentang kejadian ini, namun diketahui karena ada serangan elektromagnetik di sistem tenaga kelistrikan.

Akibat mati listrik massal ini, suasana Venezuela yang tengah menghadapi krisis semakin menegangkan. Kerusuhan pun semakin meluas di 24 negara bagian. Jutaan warga yang terdampak kesulitan mengakses air bersih dan jaringan komunikasi juga ikut lumpuh.

3. Indonesia (4 Agustus 2019 & 18 Agustus 2005)

Pemadaman listrik di Indonesia/ Foto: detikNews/Arif Syaefudin

Pemadaman listrik massal yang terjadi pada 4 Agustus 2019 lalu, memberikan dampak cukup besar kepada 21 juta pelanggan PLN di Jakarta, Banten, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah. Namun, kejadian ini bukanlah yang terbesar yang dirasakan masyarakat Indonesia.

Pada 18 Agustus 2005, jaringan listrik di Jawa dan Bali pernah mengalami pemadaman besar yang berdampak pada 120 juta penduduk. Penyebabnya karena kerusakan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 KV Saguling, Cibinong, dan Cilegon. Hal ini membuat sistem kehilangan pasokan hampir 50%.

Akibat insiden ini masyarakat di daerah Jakarta dan Banten harus mengalami mati listrik sekitar 3 jam. Namun untuk seluruh Jawa-Bali membutuhkan waktu hingga 24 jam untuk perbaikan.

4. Libya (4 Agustus 2019)

Ilustrasi pemadaman listrik di Libya/ Foto: Unsplash.com/Moayad Zaghdani

Di hari yang sama saat penduduk Jakarta, Banten, dan sebagian pulau Jawa mengalami kelumpuhan akibat mati listrik massal, di negara bagian Afrika, tepatnya di Libya juga mengalami hal yang sama.

Pemadaman ini diketahui karena muncul gangguan dari beberapa unit gardu listrik. Akibatnya, sistem transportasi terpaksa berhenti. Meski begitu, listrik sempat menyala secara bertahap di sejumlah daerah, namun kembali mati hingga menyebabkan kelumpuhan selama beberapa jam.

Kejadian ini masih terus berlanjut hingga 5 Agustus. Usut punya usut, pemadaman listrik itu karena adanya penyerangan di empat pembangkit listrik di berbagai daerah di Libya yang dilakukan oleh kelompok bersenjata.

5. Inggris (10 Agustus 2019)

Ilustrasi pemadaman listrik di Inggris/ Foto: Unsplash.com/Ahmed Abdulrahman

Pada 10 Agustus 2019, pemadaman listrik juga terjadi di beberapa wilayah di Inggris dan Wales. Diperkirakan ada sekitar 1 juta orang terdampak akibat kejadian ini.

Menurut keterangan perusahaan listrik Inggris, National Grid, pemadaman listrik terjadi karena kerusakan dua generator. Akibatnya, lalu lintas di sejumlah tempat di London sempat kacau karena lampu lalu lintas yang mati total. Selain itu, sejumlah jadwal penerbangan di Bandara Newcastel juga sempat terganggu.

6. Pakistan (26 Januari 2015)

Pemadaman listrik di Pakistan/ Foto: CNN World/Sophia Saifi

Pada 26 Januari 2015 lalu, Pakistan pernah mengalami mati listrik terparah sepanjang sejarah negara tersebut berdiri. Berdasarkan laporan yang ada, Pakistan dilanda gelap gulita akibat meledaknya pembangkit listrik di Provinsi Sindh yang berdampak pada 140 juta penduduknya.

Pemerintah Pakistan menduga adanya pemberontakan dibalik kejadian mati listrik massal ini. Meski begitu, listrik kembali pulih secara bertahap setelah dua jam di beberapa wilayah seperti Islamabad dan Karachi.

7. Bangladesh (1 November 2014)

Pemadaman listrik di Bangladesh/ Foto: CNN World/AP/A.M. Ahad

Salah satu negara di Asia Selatan, Bangladesh, juga pernah mengalami pemadaman listrik massal pada 1 November 2014. Melansir Reuters, kejadian mati listrik ini disebabkan oleh jaringan listrik nasional di negara tersebut yang runtuh sehingga membuat 160 juta penduduk terdampak.

Alhasil hampir semua wilayah yang terdampak dilanda gelap gulita, termasuk kediaman perdana menteri Bangladesh. Namun, sejumlah rumah sakit dan pabrik garment ada yang tetap beroperasi menggunakan generator.

8. India (30 – 31 Juli 2012)

Pemadaman listrik di India/ Foto: Reuters/Landov

India pernah mengalami mati listrik terbesar di dunia pada 30 – 31 Juli 2012 lalu. Salah satu kejadian paling dramatis di India itu menyebabkan lebih dari 700 juta penduduknya hidup tanpa aliran listrik selama dua hari.

Diketahui, pemadaman listrik ini dipicu oleh kelebihan beban jaringan dan lemahnya sistem proteksi nasional di negara tersebut. Akibatnya, semua layanan publik seperti rumah sakit, swalayan, sistem transportasi, serta lampu lalu lintas yang tak beroperasi membuat kemacetan parah di hampir semua ruas jalan.

Sebelumnya, India juga pernah mengalami kejadian serupa pada tahun 2001. Saat itu, sebanyak 230 juta penduduk di bagian utara India terdampak. Akibat gangguan ini sektor industri dan layanan jadi terhambat.

9. Brasil dan Paraguay (10 November 2009)

Pemadaman listrik di Brasil/ Foto: Flickr.com/lightousenewsus

Pada 10 November 2009, Brasil dan Paraguay mmengalami pemadaman listrik besar-besaran yang disebabkan oleh kegagalan di Pembangkit Listrik Tenaga Air Itaipu. Kegagalan tersebut menyebabkan pemadaman listrik yang luas dan memengaruhi sekitar 70 juta orang.

Pemadaman listrik yang berlangsung selama kurang lebih 5 jam itu seketika melumpuhkan kota-kota besar di Brazil, seperti Rio de Janeiro dan Sao Paolo.

10. Amerika Serikat Timur Laut dan Kanada (14 – 15 Agustus 2003)

Ilustrasi pemadaman listrik di Kanada/ Foto: Unsplash.com/Dmitry Spravko

Melimpir ke Amerika Utara, Amerika Serikat dan Kanada juga pernah mengalami pemadaman listrik massal atau disebut ‘Northeast Blackout’ pada Agustus 2003.

Diketahui, penyebab pemadaman ini karena kesalahan teknis di Ohio yang merambat dengan cepat. Ada sebanyak 50 juta penduduk di sana yang terdampak.

Bukan hanya menyebabkan kerugian ekonomi cukup besar, mencapai miliaran dolar, tetapi gangguan ini juga memperlihatkan betapa lemahnya ketahanan sistem listrik regional.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE