Seniman Ini Pamerkan Lukisan Kontroversial Sampai Didenda Museum, Apa Maknanya?

Dimitrie Hardjo | Beautynesia
Senin, 25 Sep 2023 12:30 WIB
Seniman Ini Pamerkan Lukisan Kontroversial Sampai Didenda Museum, Apa Maknanya?
Foto: Ritzau Scanpix/AFP via Getty Ima/HENNING BAGGER

Karya seni pada umumnya dipajang di sebuah galeri atau museum seni tidak sekadar untuk memamerkan karya, tapi juga membawa nilai yang ingin dibagikan oleh seniman melaluinya. Begitu pula karya seni lukis yang menyuguhkan semburat warna dan bentuk dua dimensi yang tak jarang menggugah emosi mereka yang melihatnya.

Namun, apa jadinya jika sang seniman punya ide radikal dan justru menampilkan karya berupa kanvas kosong belaka? Kejadian tersebut ternyata pernah dialami Kunsten Museum di Aalborg, Denmark. Meski merasa dikelabui, mereka justru membalikkan nasib sial menjadi hal menarik. Seperti apa? Simak ceritanya berikut ini ya!

Makna Kanvas Kosong

Pihak museum tidak meminta karya baru dan orisinal kepada pelukis Jens Haaning. Berdasarkan laporan CNN, mereka meminjamkan uang sebesar 76 ribu USD atau setara Rp 1,1 miliar kepada Haaning di tahun 2021 untuk melukis versi terbaru dua karya seni untuk ekshibisi Future of Labor. Namun siapa sangka yang diterima museum adalah dua kanvas kosong? 

Haaning memberi judul "karya seni" kanvas kosong itu "Take the Money and Run". Ia juga menyatakan karya tersebut lebih baik dan lebih cocok untuk ekshibisi Future of Labor dibanding seni sebelumnya. "Saya melihat, dari sudut pandang artistik saya, bahwa saya bisa membuat karya yang jauh lebih baik untuk mereka. (...) Saya tidak merasa saya mencuri uang... Saya telah membuat sebuah karya seni yang mungkin 10 atau 100 kali lebih baik dari apa yang kita rencanakan. Apa masalahnya?" ujar Haaning. Sementara sebuah pesan tersirat dalam karya seni itu. Lukisan kosong tersebut mengajak masyarakat untuk merefleksikan struktur sosial dan institusi seperti agama dan pernikahan yang ada di masyarakat.

Witty, radikal, dan kontroversial, bagaimanapun pihak museum tidak bisa menerimanya begitu saja.

Haaning Harus Bayar Ganti Rugi

People stand in front of an empty frame hung up at the Kunsten Museum in Aalborg, Denmark, on September 28 2021. - The Danish museum loaned an artist $84,000 in cash to recreate old artworks of his using the banknotes, but the boxes he sent only contained blank canvasses and a new title:

Take The Money and Run karya Jens Haaning/ Foto: Ritzau Scanpix/AFP via Getty Ima/HENNING BAGGER

Mengingat hasil karya yang meski punya makna, tapi tetap bertentangan dengan persetujuan awal, Pengadilan Kota Copenhagen ikut campur tangan. Mereka mengungkapkan karya seni kanvas kosong itu tidak memenuhi kontrak dengan Kunsten Museum. 

Alhasil, Haaning tak hanya berkewajiban untuk bayar semua biaya pengadilan, tapi juga uang yang dipinjamkan museum kepadanya, dikurangi bayaran seniman dan display senilai 5.370 USD atau sekitar Rp 82,5 juta. 

 

Nasib Karya Kontroversial

Karya Seni Pisang Ciptaan Maurizio Cattelan

"Komedian" karya Maurizio Cattelan/ Foto: Instagram.com

Lalu, bagaimana dengan nasib lukisan “Take the Money and Run” tersebut? Kunsten Museum tetap memajang lukisan Haaning, Beauties. Karya seni itu masuk dalam ekshibisi “Work it Out” paa September 2021-Januari 2022.

Lukisan Haaning pun masuk dalam karya seni kontroversial lainnya, seperti kreasi “Komedian” Maurizio Cattelan di mana pisang ditempelkan dinding atau kreasi Yves Klein “Le Vide” yang hanya sediakan ruang kosong tahun 1958 sebagai ekshibisi. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE