Sering Bertengkar dengan Pasangan? Ini 5 Efek yang Dirasakan Anak Ketika Melihat Orangtua Bertengkar
Ketika mendengar kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), tidak sedikit korban yang tetap bertahan di hubungan toksik dengan alasan demi anak. Namun, apakah bertahan di hubungan tidak sehat dapat menguntungkan untuk anak?Â
Studi menunjukkan hal lain. Anak yang sering melihat orang tuanya bertengkar dapat berdampak kepada kesehatan mentalnya.Â
Memangnya apa saja dampaknya? Dilansir dari situs Parents, berikut adalah 5Â efek ketika anak sering melihat orangtua bertengkar.Â
1. Meningkatkan Risiko Stres
Seorang anak perempuan terlihat cemas saat belajar /Foto: Freepik
Tidak ada orang yang senang untuk tinggal di sebuah rumah yang penuh dengan konflik. Begitu pula dengan anak yang tinggal dengan orangtua yang tidak harmonis.Â
Ayah dan Ibu yang sering berargumen hingga mengarah ke kekerasan fisik akan menciptakan kondisi rumah yang penuh dengan tekanan. Hal itu membuat anak merasa tidak aman dan stres.
2. Sulit Memiliki Hubungan yang Harmonis
Ilustrasi anak sedang marah /Foto: Freepik/jcomp
Mengutip situs Parents, sebuah penelitian membuktikan bahwa anak yang memiliki orang tua yang tidak harmonis cenderung memiliki masalah dalam berhubungan dengan orang lain. Ia bisa saja mempraktikkan hal yang sama kepada saudaranya saat bertengkar.Â
Ketika dewasa, si anak akan kesulitan untuk menciptakan hubungan yang sehat. Ia akan terus curiga kepada pasangannya dan sulit mempercayai orang lain.
3. Gangguan Makan
Anak terlihat murung /Foto: Freepik
Anak juga bisa mengalami gangguan makan atau eating disorder seperti anoreksia dan bulimia. Anoreksia adalah penurunan berat badan yang drastis karena seseorang terobsesi untuk memiliki tubuh yang kurus. Sedangkan, bulimia adalah gangguan saat seseorang cenderung memuntahkan isi perutnya setelah mengonsumsi makanan dalam porsi yang banyak.Â
4. Memandang Diri Secara Negatif
Ilustrasi anak sedih /Foto: Freepik/interstid
Efek selanjutnya adalah anak akan memandang dirinya secara negatif. Ia cenderung memiliki self-esteem yang rendah, kecemasan, dan beberapa kelainan mental lainnya. Hal ini akan dirasakannya hingga dewasa kelak.Â
5. Terganggunya Hubungan Anak dan Orang Tua
Ilustrasi anak murung yang menghadap ke tembok /Foto: Freepik
Anak juga akan kehilangan waktu berharganya dengan orang tua mereka. Konflik yang berkepanjangan bisa membuat orang tua tertekan hingga mereka cenderung nggak sempat berkomunikasi intens dengan sang anak. Selain itu, mereka akan kesulitan untuk menunjukkan afeksi saat marah dengan pasangannya.
Itu dia lima efek ketika anak sering melihat orang tua bertengkar. Selalu diingat bahwa hubungan toksik atau KDRT tidak bisa dibenarkan apa pun alasannya.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!