Mencari pekerjaan bisa sangat melelahkan dan mematahkan semangat. Semua proses perekrutan, mulai dari lamaran hingga wawancara akhir sering kali terasa lebih seperti sebuah rintangan.
Ditambah dengan tingginya jumlah pelamar untuk pekerjaan yang banyak diminati seperti posisi jarak jauh dan jangka waktu rekrutmen yang sangat lama, dapat menjadi faktor semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Pew Research Center pada tahun 2021 menemukan bahwa sebagian besar pengangguran Amerika merasakan dampak emosional akibat kehilangan pekerjaan.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Jerman menemukan bahwa "luka mental” terkait dengan masa pengangguran dapat terus berdampak negatif pada seseorang hingga lima tahun setelah dia mendapat pekerjaan.
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/rawpixel.com |
Dilansir dari The Ladders, tinjauan kumulatif dari beberapa penelitian yang mencakup hampir 5 ribu orang yang diterbitkan di JAMA Psychiatry mencatat seorang pengangguran mendapat skor 37 persen lebih tinggi dalam pengukuran depresi dibandingkan peserta yang bekerja.
Yang lebih mencengangkan lagi, sebuah proyek penelitian besar-besaran yang mencakup lebih dari 23 ribu orang menemukan bahwa orang-orang yang menganggur sebenarnya menunjukkan tingkat penanda peradangan yang lebih tinggi dalam darah mereka, yang dianggap sebagai tanda-tanda stres berlebihan dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang bekerja.