Riasan berupa lekukan-lekukan di dahi pengantin jawa ini sepintas seperti riasan tradisional biasa lainnya, namun ternyata ada makna mendalam dibaliknya. Simak infonya berikut ini yuk, Ladies!
Biasanya paes digambar oleh pidih yang merupakan campuran malam (sejenis lilin) yang bersifat agak kering dan berwarna hitam atau hijau. Untuk bagiannya sendiri, paes solo basahan terdiri dari beberapa bagian seperti gajahan, pengapit, penitis, godheg, cithak, alis menjangan, sanggul bokor mengkurep dan chunduk mentul. Kesemua bagian memiliki doa dan makna masing-masing lho!
1. Gajahan
Sebagai bagian dengan lengkungan terbesar, gajahan memiliki makna harapan untuk ditinggikan derajat agar pengantin wanita yang memakainya bisa dihormati dan ditinggikan derajatnya.
2. Pengapit
Di sisi kanan dan kiri gajahan ada lekukan runcing yang disebut pengapit. Pengapit ini memiliki makna sebagai pengandali ambisi gajahan sehingga dapat menjalani kehidupan pernikahan yang lurus dan tidak banyak hambatan.
3. Penitis
Selanjutnya disamping pengapit, terdapat lekukan yang lebih kecil yaitu penitis. Bagian ini memiliki makna bahwa segala sesuatu haruslah memiliki tujuan dan efektif. Biasanya bagian harapan ini berkaitan dengan pengelolaan anggaran rumah tangga.
4. Godheg
Berada di samping, tepatnya dibagian cambang, godheg melambangkan sebuah harapan agar kedua mempelai selalu bijaksana dan dapet terus introspeksi diri untuk kehidupan rumah tangga yang lebih baik.
5. Cithak
Selain lengkungan utama, riasan paes juga dilengkapi cithak yang merupakan hiasan di dahi, seperti orang India. Berbentuk belah ketupat, riasan ini merupakan simbol fokus dan kesetiaan seorang wanita.
6. Alis Menjangan
Meski tidak semua pengantin menggunakan alis jenis ini, tapi ada juga yang membuat alisnya bercabang dengan sebutan alis menjangan. Terinspirasi dari tanduk rusa, makna alis ini juga merupakan harapan dari tiga karakter rusa yaitu cerdik, cerdas dan anggun.
7. Sanggul Bokor Mengkurep
Sanggul yang biasanya dibalut oleh rajutan melati ini bermakna harapan agar perempuan bisa mandiri dan bersyukur pada Sang Pencipta.
8. Cundhuk Mentul
Sebagai aksesoris, cundhuk mentul biasanya ditusukkan pada bagian kepala pengantin jawa ini. Selalu dipasangkan dalam angka ganjil, hiasan ini memlambangkan harapan agar kehidupan pernikahan selalu disinari oleh matahari.