Sering Kalap Belanja? Ini 5 Cara Mengatasi Pembelian Impulsif ala Pakar Keuangan

Retno Anggraini | Beautynesia
Senin, 01 Sep 2025 17:00 WIB
Sering Kalap Belanja? Ini 5 Cara Mengatasi Pembelian Impulsif ala Pakar Keuangan
Cara mengatasi pembelian impulsif ala pakar keuangan/Foto: Freepik.com/diana.grytsku

Belanja sering kali menjadi aktivitas yang menyenangkan, baik secara langsung di toko maupun melalui e-commerce. Namun, tidak jarang seseorang justru mengeluarkan uang lebih banyak dari yang direncanakan karena tergoda diskon, promo kilat, atau tampilan produk yang menarik. Kondisi ini dikenal sebagai pembelian impulsif, yaitu kebiasaan membeli sesuatu tanpa perencanaan matang.

Meski terlihat sepele, kebiasaan belanja impulsif bisa berdampak serius pada kondisi finansial. Uang yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan penting bisa habis hanya karena dorongan sesaat. Agar hal ini tidak terus berulang, yuk, terapkan 5 cara berikut ini yang disarankan oleh pakar keuangan!

1. Berpikir Sebelum Membeli

Cara mengatasi pembelian impulsif
Ilustrasi/Foto: Freepik.com

Salah satu trik paling ampuh adalah melatih diri untuk berpikir sebelum membeli. Banyak pakar menyarankan untuk berhenti sejenak, tanyakan pada diri sendiri apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut atau hanya sekadar ingin? Dengan refleksi singkat, kamu bisa menilai apakah pembelian tersebut memang bermanfaat atau hanya dorongan sesaat.

Melansir Bankrate, kebiasaan ini membantu seseorang mengenali pola konsumsi yang lebih sehat. Membiasakan diri berpikir sejenak juga mengurangi risiko penyesalan setelah membeli barang yang akhirnya jarang digunakan. Dengan begitu, keputusan belanja jadi lebih bijak dan sesuai prioritas.

2. Mematuhi Daftar Belanja

Cara mengatasi pembelian impulsif ala pakar keuangan/Foto: Freepik.com

Mungkin terdengar sederhana, tapi daftar belanja adalah senjata ampuh untuk mengurangi godaan impulsif. Saat kamu menuliskan apa yang benar-benar dibutuhkan, otomatis fokus kamu akan lebih terarah ketika berbelanja, baik online maupun offline.

Pakar keuangan menekankan bahwa mematuhi daftar belanja bisa membantu mengendalikan pengeluaran dan menjaga agar kamu tetap berpegang pada kebutuhan, bukan keinginan. Dengan cara ini, kamu juga lebih mudah membandingkan harga dan menyesuaikan dengan anggaran yang sudah ditetapkan.

3. Terapkan Aturan 24 Jam

Cara mengatasi pembelian impulsif
Ilustrasi/Foto: Freepik.com

Seperti yang telah dilansir dari Self, pakar keuangan juga menganjurkan penggunaan aturan 24 jam untuk menghindari keputusan gegabah. Setiap kali kamu tergoda membeli sesuatu yang tidak mendesak, tunda dulu pembelian selama 24 jam. Jika setelah sehari kamu masih merasa benar-benar membutuhkannya, barulah pertimbangkan untuk membeli.

Aturan ini membantu mengurangi dorongan emosional dan memberi waktu otak untuk berpikir rasional. Banyak orang mengaku bahwa setelah menunggu sehari, rasa ingin itu berkurang drastis. Hasilnya, hanya barang yang benar-benar penting yang akhirnya dibeli.

4. Gunakan Metode TAPER

Cara mengatasi pembelian impulsif ala pakar keuangan/Foto: Freepik.com

Metode TAPER adalah pendekatan praktis untuk menilai apakah sebuah pembelian layak dilakukan. TAPER sendiri merupakan akronim dari:

  • Timing: Apakah ini waktu yang tepat untuk membeli?
  • Affordability: Apakah kamu mampu membayar tanpa mengganggu anggaran?
  • Purpose: Apa tujuan dari pembelian ini?
  • Emotional state: Apakah kamu sedang emosi, stres, atau hanya ingin pelampiasan?
  • Regret potential: Seberapa besar kemungkinan kamu menyesal nanti?

Metode TAPER bisa membantu kamu mengidentifikasi alasan emosional dan rasional di balik keputusan belanja. Dengan menilai lima aspek tersebut, kamu bisa lebih objektif dan terhindar dari godaan sesaat.

5. Terapkan Kebijakan Uang Tunai

Cara mengatasi pembelian impulsif
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/pressfoto

Kartu kredit dan dompet digital memang memudahkan transaksi, tapi justru bisa membuat kita belanja berlebihan tanpa sadar. Karena itu, pakar merekomendasikan kebijakan uang tunai saat berbelanja, terutama untuk kebutuhan harian.

Dengan membatasi jumlah uang tunai yang dibawa, otomatis kamu lebih berhati-hati dalam mengeluarkannya. Membayar dengan uang fisik membuat kita lebih sadar akan nilai uang yang keluar. Rasa berkurangnya uang di dompet memberi efek psikologis sehingga kamu lebih selektif dalam berbelanja.

Mengatasi pembelian impulsif memang butuh latihan, tapi bukan berarti mustahil. Dengan menerapkan tips ala pakar keuangan di atas, kamu bisa mengendalikan godaan belanja berlebihan. Jangan lupa diterapkan, Beauties!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE