Merasa nyaman banget ngobrol dengan banyak orang, tapi di lain waktu justru lebih nikmat sendirian baca buku atau nonton film di kamar? Kalau iya, bisa jadi kamu bukan sepenuhnya ekstrovert atau introvert.
Eits, faktanya tidak se-hitam-putih itu! Mungkin kamu punya kepribadian ambivert atau malah omnivert. Meski sekilas terdengar mirip, ternyata dua istilah ini punya perbedaan yang cukup signifikan, lho!
Nah, supaya nggak makin bingung, yuk kita bahas lebih lanjut tentang apa sebenarnya yang membedakan ambivert dan omnivert dalam spektrum kepribadian ini.
Gaya Komunikasi
Gaya komunikasi/Foto: pexels.com/Moose Photos |
Ambivert biasanya punya keseimbangan unik dalam hal komunikasi. Mereka mungkin agak gugup waktu diminta public speaking, tapi bukan berarti nggak bisa. Justru, gabungan sifat ekstrovert dan introvert mereka bisa jadi kekuatan.
Misalnya, sisi ekstrovertnya bantu mereka lebih percaya diri saat bicara di depan umum, sementara sisi introvertnya mendorong mereka berpikir terlebih dulu sebelum bicara alias nggak ceplas-ceplos.
Beda cerita dengan omnivert. Mereka bisa jadi pembicara hebat atau justru super pendiam, semuanya tergantung mood dan situasinya. Kadang bisa dominan dan penuh percaya diri saat ngobrol, tapi di waktu lain bisa tiba-tiba menarik diri dan enggan bersosialisasi. Jadi unpredictable banget, deh!