Sosok Mary Wollstonecraft, Pencetus Gagasan Feminisme Gerakan Pertama

Cikal Chairunisa | Beautynesia
Rabu, 02 Aug 2023 06:15 WIB
Sosok Mary Wollstonecraft, Pencetus Gagasan Feminisme Gerakan Pertama/Foto: Dok. Britannica

Dewasa ini, sudah lazim bagi perempuan untuk aktif bersuara di ruang publik. Perempuan bisa memiliki hak-hak yang sama dengan pria, bebas berpendapat, dan berkarier di berbagai bidang.

Namun, segala sesuatunya tidak selalu berjalan mulus. Perlu perjuangan yang panjang dan berat untuk memperoleh kemajuan hidup tersebut.

Salah satu pejuang hak-hak perempuan yang paling berpengaruh di dunia adalah Mary Wollstonecraft. Wollstonecraft dikenal sebagai pencetus gagasan feminisme gerakan pertama. Penasaran dengan sosoknya? Yuk, simak penjelasan lebih lengkapnya di bawah ini!

Riwayat Hidup


Riwayat hidup Mary Wollstonecraft/ Foto: Encyclopaedia Britannica

Mary Wollstonecraft lahir di Spitalfields, London, pada 27 April 1759. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Elizabeth Dixonn dan Edward John Wollstonecraft. Ayahnya adalah seorang pecandu alkohol yang kejam, sedangkan ibunya lemah dan tidak simpatik, mengutip dari The Guardian

Lebih lanjut, dilansir dari Encyclopaedia Britannica, Wollstonecraft yang merupakan putri seorang petani itu mengajar di sekolah dan bekerja sebagai pengasuh. Pengalaman inilah yang mengilhami pandangannya dalam Thoughts on the Education of Daughters (1787).

Pada 1788, ia mulai bekerja sebagai penerjemah untuk penerbit London, Joseph Johnson yang menerbitkan beberapa karyanya, termasuk novel Mary: A Fiction (1788). Karyanya yang paling terkenal adalah buku bertajuk A Vindication of the Rights of Woman (1792), yang menyerukan agar perempuan dan pria dididik secara setara.

Pada 1792, Wollstonecraft meninggalkan Inggris untuk mengamati Revolusi Prancis di Paris, tempat ia tinggal bersama seorang Amerika, Kapten Gilbert Imlay. Pada musim semi 1794, ia melahirkan seorang putri bernama Fanny. Akan tetapi, hubungan itu akhirnya kandas di tahun berikutnya. Wollstonecraft pun pergi ke London untuk bekerja kembali dengan Joseph Johnson dan bergabung dengan kelompok radikal berpengaruh.

Lalu, pada 1796 ia memulai hubungan dengan William Godwin. Selang setahun, tepatnya pada 29 Maret 1797, ia hamil, mereka berdua pun menikah. Pernikahan itu bahagia, tetapi hanya berlangsung singkat sampai Wollstonecraft meninggal 11 hari setelah melahirkan putri keduanya, Mary Wollstonecraft Shelley, yang dikenal dengan novelnya Frankenstein.

Pemikiran dan Pengaruh

Dilansir dari The University of Manchester, selain dikenal sebagai penulis dan filsuf, Wollstonecraft juga merupakan feminis yang banyak menyuarakan kesetaraan antara pria dan perempuan. Ia telah menjadi pelopor dalam mengubah cara pandang perempuan di masyarakat dengan gigih berargumen bahwa pikiran tidak berjenis kelamin.

Meskipun istilah feminisme memperoleh makna substantifnya pada awal abad ke-20, pemeriksaan terhadap karya-karya Wollstonecraft akan mengungkapkan bahwa tidaklah salah untuk menganggapnya sebagai salah satu penulis feminis pertama.

(naq/naq)