Sosok Sinead O'Connor, Penyanyi-Aktivis Pemberani hingga Blak-blakan Soal Kesehatan Mental
Kabar duka datang dari dunia hiburan. Penyanyi ternama sekaligus aktivis asal Irlandia Sinead O'Connor meninggal dunia di usia 56 tahun. Kabar duka itu disampaikan oleh pihak keluarga.
Belum diketahui apa penyebab Sinead O'Connor meninggal dunia. Pihak keluarga mengungkapkan bahwa mereka sangat terpukul atas kepergian perempuan yang menjadi mualaf sejak 2018 itu.
"Dengan sangat sedih kami mengumumkan meninggalnya Sinead yang kami cintai. Keluarga dan teman-teman Sinead sangat terpukul dan meminta privasi pada saat yang sangat sulit ini," bunyi keterangan dari pihak keluarga, dilansir dari Variety pada Kamis (27/7).
Pada Januari 2022, putra Sinead O'Connor, Shane, meninggal dunia. Kabar duka itu diumumkan Sinead O'Connor melalui akun Twitternya. Shane yang berumur 17 tahun diketahui meninggal karena bunuh diri usai beberapa hari dinyatakan hilang.
Terbuka Soal Kesehatan Mental
Sinead O'Connor/ Foto: Sinead O'Connor (dok. Twitter) |
Selama hidupnya, Sinead O'Connor merupakan sosok yang sangat terbuka tentang perjuangannya selama puluhan tahun melawan penyakit mental yang dialaminya.
Pelantun lagu "Nothing Compares 2 U" itu mengalami masa kecil yang sulit pasca perceraian orangtuanya ketika ia berusia delapan tahun. Sejak perceraian, Sinead O'Connor tinggal bersama sang ibu. Namun, Sinead O'Connor mengaku bahwa ibunya telah melecehkannya secara fisik. Hal ini akhirnya mendorong Sinead O'Connor untuk menjadi aktivis yang berusaha membela anak-anak yang alami pelecehan.
Dalam wawancara tahun 2007, Sinead O'Connor mengaku bahwa dirinya didiagnosis dengan gangguan bipolar pada 2003 dan telah mencoba membunuh dirinya pada tahun 1999 pada ulang tahunnya yang ke-33. Sekitar tujuh tahun kemudian, Sinead O'Connor menyatakan bahwa dia mendapat tiga pendapat lebih lanjut yang menyatakan bahwa dia bukan bipolar.
Sinead O'Connor/ Foto: Sinead O'Connor (dok. Twitter) |
Pada 2015, O'Connor memposting di halaman Facebook-nya bahwa dia mengalami overdosis akibat masalah antara dirinya dan Donal Lunny, mantan suaminya dan ayah dari anak bungsunya Shane. Polisi Irlandia kemudian mengatakan mereka telah menemukan O'Connor dan dia "aman dan sehat" dan menerima perawatan medis.
Pada Agustus 2017, Sinead O'Connor memposting sebuah video emosional ke halaman Facebook-nya, menyatakan bahwa dia menderita tiga penyakit mental dan merasa sendirian setelah kehilangan hak asuh atas putranya yang berusia 13 tahun, Shane.
Dia melanjutkan bahwa dia ingin bunuh diri selama beberapa tahun dan hanya psikiater dan dokternya yang membuatnya tetap hidup. Dia memohon seseorang di keluarganya untuk merawatnya, dan menambahkan bahwa dia adalah "satu dari jutaan" yang distigmatisasi karena penyakit mental mereka.
Seorang Aktivis hingga Menjadi Mualaf
Sosok Sinead O'Connor, Aktivis Pemberani hingga Blak-blakan Soal Kesehatan Mental/Foto: Getty Images/Tim Mosenfelder
Seorang Aktivis Pemberani
Sinead O'Connor/ Foto: Getty Images/Andrew Chin |
Sepanjang kariernya, Sinead O'Connor tidak hanya terkenal akan kemampuannya sebagai musisi. Ia juga menarik perhatian karena keberaniannya dalam berbicara tentang berbagai isu.
Salah satu yang menjadi perbincangan dunia adalah pada 1992, ketika Sinead O'Connor merobek gambar pemimpin gereja Paus Yohanes Paulus II di 'Saturday Night Live'.
Dilansir dari Now This News, Sinead O'Connor merobek gambar Paus Yohanes Paulus II sembari menyanyikan lagu Bob Marley berjudul "War" untuk memprotes pelecehan seksual yang terjadi di dalam Gereja Katolik.
Aksi beraninya itu membuat Sinead O'Connor menjadi dipandang sebelah mata hingga tidak diterima di industri hiburan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, banyak komentar positif yang memuji Sinead O'Connor atas keberaniannya.
Pada 2022, sebuah film dokumenter berjudul "Nothing Compares", dirilis. Dokumenter tersebut berisi kecaman Sienad O'Connor terhadap gereja Katolik, konstitusi Irlandia, Grammy, lagu kebangsaan Amerika, dan target lain yang sempat membuatnya dijelek-jelekkan.
Pada tahun 2021, Sinead O'Connor menerbitkan memoar berjudul "Remembering", merinci tentang pelecehan masa kecil yang dia derita akibat ibunya, yang meninggal dalam kecelakaan mobil pada tahun 1985. Memoar tersebut juga menceritakan soal masa sekolahnya, menjadi penyanyi, putus cinta, hingga kesehatan mental yang buruk.
Awal tahun ini, Sinead O'Connor menerima penghargaan pengukuhan untuk album klasik Irlandia di penghargaan RTÉ Choice Music Prize. Sinead O'Connor mendedikasikan penghargaan itu untuk komunitas pengungsi Irlandia.
“Anda sangat diterima di Irlandia. Aku sangat mencintaimu dan aku berharap kamu bahagia," ungkapnya, dilansir dari The Guardian pada Kamis (27/7).
Menjadi Mualaf
Sinead O'Connor/ Foto: Dok. Twitter |
Pada 2018, Sinead O'Connor menjadi mualaf dan memeluk agama Islam. Ia mengubah namanya menjadi dan mengubah namanya menjadi Shuhada' Sadaqat
"Ini untuk mengumumkan bahwa saya bangga menjadi seorang Muslim," tulisnya di Twitter pada Oktober 2018, sebagaimana dilansir dari NBC News pada Kamis (27/7).
Setelah menjadi mualaf, Sinead O'Connor memutuskan menjual pakaiannya dan mendonasikan hasilnya ke Bray Women's Refuge. Asosiasi itu didirikan untuk merawat 140 perempuan dan anak-anak setiap tahunnya, dilansir dari detikHOT.
"Ini untuk mengumumkan, akan ada penjualan semua pakaian pra-Islam saya dalam bantuan dari Bray Women's Refuge, yang melakukan pekerjaan luar biasa seperti itu," ungkap Sinead di Twitter.
"Orang-orang juga akan mengajukan penawaran dalam lelang gaun dan pakaian lain yang dikenakan dalam promosi album 'I Not Not Bossy I 's The Boss'," tulisnya lagi.
Rest in peace, Sinead O'Connor.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Sinead O'Connor/ Foto: Sinead O'Connor (dok. Twitter)
Sinead O'Connor/ Foto: Sinead O'Connor (dok. Twitter)
Sinead O'Connor/ Foto: Getty Images/Andrew Chin
Sinead O'Connor/ Foto: Dok. Twitter