Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama di New York

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Kamis, 06 Nov 2025 14:00 WIB
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama di New York
Sosok Zohran Mamdani, Wali Kota Muslim Pertama di New York/Foto: Instagram/zohrankmamdani

Satu sejarah kembali terukir di Amerika Serikat (AS), yang sekaligus menandai babak baru politik di Negeri Paman Sam tersebut. Pada pemilihan wali kota New York City 4 November 2025, melansir BBC, nama Zohran Mamdani berhasil muncul sebagai pemenang dan tercatat sebagai wali kota Muslim pertama di kota terbesar AS tersebut.

Bukan sekedar “menang pemilu”, keberhasilan Zohran Mamdani ini telah memecahkan banyak batasan, Beauties. Bukan sekadar simbol, tapi kemenangan pria 34 tahun ini juga dianggap mencerminkan gelombang progresivisme yang mengguncang sistem mapan.

Sebenarnya siapa Zohran Mamdani? Kenapa dia dianggap istimewa? Apa saja efek yang diprediksi akan muncul setelah dia menjabat? Yuk, cari tahu!

Latar Belakang Zohran Mamdani

Melansir BBC, Zohran Kwame Mamdani lahir 18 Oktober 1991 di Kampala, Uganda. Orang tuanya sendiri adalah keturunan India beragama Muslim, tapi juga memiliki darah Afrika-Amerika. Namun, Mamdani kemudian pindah ke New York bersama keluarga saat berusia tujuh tahun dan tumbuh besar di kota ini.

Mamdani tercatat pernah kuliah di Bowdoin College, dan mempelajari bidang Africana Studies. Di sana dia mendirikan pojok kampus bernama “Students for Justice in Palestine”. Pada tahun 2009, dia mendaftar ke Columbia University, dan sempat dituding mempermainkan identitas. Pasalnya, dia menyebutkan dirinya tak hanya keturunan Asia, tapi juga memiliki darah Amerika dan Afrika, di mana hal itu dianggap terlalu kompleks dan kurang wajar.

Sudah menunjukkan minat politik sejak muda, dia diketahui menjadi anggota Majelis Negara Bagian New York (New York State Assembly) sejak 2021. Sebelum mencalonkan diri sebagai wali kota, Mamdani juga aktif sebagai konselor perumahan, membantu keluarga berpenghasilan rendah agar tidak diusir dari kota mereka sendiri.

Zohran Mamdani menikah dengan Rama Duwaji pada awal tahun 2025. Sang istri adalah seorang seniman berdarah Suriah-Amerika. Walaupun menikah dengan seorang politisi berpengaruh, namun selama ini Rama Duwaji memilih untuk menjauhi spotlight.

Kemenangan Sebagai Wali Kota New York

Zohran Mamdani/Foto: Instagram.com/zohrankmamdani

Melansir Detikcom, Zohran Mamdani terpilih sebagai Wali Kota New York pada 4 November 2025, dan mengukuhkan namanya sebagai wali kota ke-111 kota ini. Dia berhasil meraih 50,4 persen suara, melampaui lawan-lawan kuat  lainnya, termasuk mantan gubernur Andrew Cuomo (41,6 persen) dan kandidat Partai Republik Curtis Sliwa (7,1 persen).

Mamdani memang menonjol dengan janji-janji progresif selama kampanye, mulai dari beasiswa gratis, transportasi umum gratis (free bus), pajak lebih tinggi untuk orang kaya, pembekuan sewa, dan perumahan terjangkau.

Melansir Guardian, Mamdani menyebut dirinya seorang democratic socialist. Istilah itu mungkin kurang familiar bagi warga di kota seperti New York, tapi justru berhasil menggerakkan anak-anak muda dan kelas pekerja untuk mendukungnya.

Namun, bukan sekedar menjabat, ada beberapa poin yang membuat kemenangannya ini menjadi menarik. Dia menjadi wali kota pertama beragama Muslim sekaligus wali kota pertama yang berdarah Asia Selatan. Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Mamdani merupakan keturunan India-Amerika yang pindah ke New York City dan besar di kota tersebut. Tidak hanya itu, dia juga akan menjadi wali kota termuda NYC sejak tahun 1892.

Tantangan dari Donald Trump

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dimakzulkan sebanyak dua kali, yaitu pada 2019 dan 2021. Meski tidak dikabulkan, Donald Trump dimakzulkan karena dituduh menyalahgunakan kekuasaan.

Donald Trump/Foto: trumpwhitehouse.archives.gov

Walau kemenangannya mutlak dan disambut dengan gegap gempita, tapi bukan berarti langkahnya aman-aman saja. Faktanya, Mamdani menghadapi beragam kritik keras karena banyak pihak menyoroti pengalaman terbatasnya dalam pemerintahan kota besar dengan kompleksitas sangat tinggi seperti New York.

Terlebih lagi, identitasnya sebagai Muslim dan imigran juga menjadi sasaran. Melansir Al Jazeera, mau tak mau dia harus menghadapi gelombang Islamofobia dan tuduhan ekstremisme yang sangat mengakar di kalangan warga New York City.

Namun puncak dari semua tantangannya justru datang dari pemegang jabatan tertinggi di AS. Melansir BBC, Presiden Donald Trump sempat secara terbuka menyatakan akan memotong pendanaan federal untuk kota New York jika Mamdani menang, dan bahkan menyebutnya dengan istilah komunis.

Meski demikian, basis dukungannya tetap kuat, terutama dari pemilih muda, komunitas imigran, dan aktivis progresif. Setelah kemenangannya, Mamdani mengaku siap menghadapi berbagai tantangan, sementara Trump sempat mengunggah postingan bertuliskan “kini, semua dimulai.”

Sikap dan Komitmen Zohran Mamdani

Zohran Mamdani/Foto: Instagram.com/zohrankmamdani

Melansir Guardian, Mamdani secara terbuka merespons ancaman dari mantan Presiden Donald Trump, serta serangan yang menyoroti latar belakang etnis dan agamanya. Ia menyatakan bahwa tekanan semacam itu merupakan bagian dari perjuangan lebih besar untuk representasi dan keadilan.

Untuk membuktikan dirinya mampu, sebagai langkah awal, Mamdani membentuk tim transisi yang berpengalaman sebagai langkah awal pemerintahannya, termasuk mantan deputi wali kota, mantan ketua FTC, dan tokoh dari organisasi masyarakat sipil.

Ia juga mengakui bahwa agenda progresifnya menghadapi hambatan struktural, seperti kebutuhan persetujuan negara bagian untuk pajak korporasi atau pembekuan sewa, dan bahwa kesuksesan akan bergantung pada negosiasi politik dan kapasitas administratif.

Namun di saat yang sama, Mamdani tetap menegaskan bahwa ia akan membangun pemerintahan yang “mampu dan penuh belas kasih”, menunjukkan bahwa di tengah kritik ia ingin menjaga legitimasi dan komitmen terhadap basis pemilihnya.

Faktanya, bagi dunia internasional, kemenangan Zohran Mamdani bukan sekadar kemenangan satu orang, melainkan sinyal perubahan yang lebih luas. Kemenangan ini menyuguhkan harapan, tetapi juga membawa tantangan besar karena adanya janji-janji besar yang menanti realisasi di kota yang sangat kompleks.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.