Dari ruang kelas saat kita kecil hingga rapat di ruang korporasi, kita sering mendengar nasihat klasik: “Just be yourself” atau “Jadilah dirimu sendiri.” Nasihat ini dipercaya sebagai kunci untuk membangun koneksi, sukses dalam karier, hingga menemukan makna hidup.
Namun, ada satu masalah besar: nasihat ini ternyata tidak sepenuhnya benar.
Britt Frank, LSCSW, SEP, seorang psikoterapis berlisensi sekaligus penulis buku The Science of Stuck dan Align Your Mind mengatakan, banyak orang justru kebingungan memahami apa artinya menjadi autentik. Tekanan untuk selalu “real” setiap saat malah bisa menimbulkan dampak negatif.
(dmh/dmh)