Stop! Ini Cara Menghindari Belanja Impulsif yang Sering Bikin Menyesal

Ayuliy Lestari | Beautynesia
Senin, 27 Jan 2025 22:30 WIB
1. Buat Anggaran dan Prioritaskan Kebutuhan
Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Belanja impulsif sering kali menjadi penyebab utama pemborosan yang tidak kita sadari. Godaan diskon, promosi, atau keinginan spontan untuk memiliki sesuatu, sering membuat kita mengabaikan anggaran dan membeli barang yang sebenarnya tidak terlalu penting. Akibatnya, uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan utama atau tabungan masa depan, malah habis untuk hal-hal yang hanya memberi kepuasan sesaat.

Jika kamu sering merasa menyesal setelah belanja atau menemukan barang-barang yang tidak pernah digunakan atau menumpuk di rumah, itu tanda bahwa kebiasaan belanja impulsif harus dihentikan.

Jangan khawatir, mengubah kebiasaan ini bukanlah hal yang mustahil. Dengan strategi yang tepat dan komitmen untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan, kamu bisa menghindari pemborosan dan mulai menata keuangan dengan lebih baik.

Berikut beberapa cara efektif yang bisa kamu coba untuk mengendalikan keinginan belanja impulsif dan menggunakan uangmu dengan lebih bijak.

1. Buat Anggaran dan Prioritaskan Kebutuhan

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Langkah pertama untuk mengontrol pengeluaran adalah membuat anggaran bulanan. Catat semua pemasukan dan alokasikan dana untuk kebutuhan primer seperti makanan, tagihan, dan tabungan. Dengan anggaran ini, kamu bisa menetapkan batas belanja untuk kebutuhan sekunder atau hiburan.

Untuk membantu memprioritaskan, gunakan metode ”50/30/20”:

- 50% untuk kebutuhan pokok

- 30% untuk keinginan

- 20% untuk tabungan atau investasi

Dengan panduan ini, kamu akan lebih mudah menentukan mana pengeluaran yang benar-benar penting dan mana yang bisa ditunda.

2. Hindari Godaan Diskon dan Promosi

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Diskon besar sering kali membuat kita membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Sebelum membeli sesuatu karena tergoda diskon, tanyakan pada diri sendiri, “apakah aku benar-benar membutuhkan barang ini sekarang?” atau apakah barang ini ada dalam daftar belanjaanku?”.

Trik lain yang bisa kamu pakai adalah membuat daftar belanja sebelum pergi ke toko atau belanja online. Berpegang teguh pada daftar tersebut akan membantu menghindari pembelian barang yang tidak direncanakan.

3. Tunda Keputusan Belanja

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Ketika kamu merasa ingin membeli sesuatu secara impulsif, beri dirimu waktu untuk berpikir. Terapkan aturan “24 jam”. Tunggu satu hari sebelum benar-benar memutuskan untuk membeli barang tersebut. Biasanya, setelah beberapa waktu, keinginan untuk membeli akan berkurang, dan kamu bisa membuat keputusan yang lebih rasional.

4. Gunakan Uang Tunai

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Berbelanja dengan kartu kredit atau dompet digital sering kali membuat kita lupa akan batasan pengeluaran. Sebaliknya, gunakan uang tunai agar kamu lebih sadar dengan jumlah uang yang dikeluarkan. Saat melihat uang fisik berkurang, kamu cenderung lebih berhati-hati dalam berbelanja.  

5. Fokus pada Tujuan Keuangan Jangka Panjang

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Pikirkan kembali apa yang ingin kamu capai secara finansial, seperti membeli rumah, liburan impian, atau menabung untuk pendidikan. Setiap kali tergoda untuk belanja impulsif, ingatlah tujuan ini. Dengan fokus pada target jangka panjang, kamu akan lebih termotivasi untuk menghindari pemborosan. 

6. Hapus Kebiasaan “Window Shopping” Online

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Scrolling di aplikasi belanja sering kali memicu keinginan untuk membeli barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Kurangi kebiasaan ini dengan menghapus aplikasi belanja dari ponselmu atau membatasi waktumu untuk membuka platform belanja online.  

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE