Studi: Perempuan Lebih Sering Overthinking dari Pria

Sherley Gucci Permata Sari | Beautynesia
Kamis, 15 Dec 2022 20:00 WIB
Perempuan lebih sering overthinking dibanding pria/Foto: Freepik.com/jcomp

Beauties, pasti kamu pernah mengalami overthinking, bahkan mungkin sudah tidak terhitung seberapa sering kamu melakukannya. Yup, istilah ini kini sudah sangat melekat di masyarakat, apalagi bagi kalangan generasi muda. Ditambah lagi dengan semakin tingginya tekanan hidup yang dapat menyebabkan stres, sering membuat orang terjebak dengan pikirannya sendiri.

Overthinking biasanya terjadi karena dipicu oleh rasa khawatir terhadap suatu hal hingga memikirkan hal-hal secara berlebihan. Misalnya, kebanyakan orang akan memikirkan hal-hal yang belum terjadi atau risiko yang akan terjadi saat ingin mengambil sebuah keputusan. Sehingga hal tersebut sering kali membuat seseorang terjebak dengan pikirannya tersebut dan menghambat rencana yang telah direncanakan sebelumnya.

Overthinking pun bisa dialami oleh siapa saja, baik pria maupun perempuan. Namun, menurut studi penelitian, perempuan lah yang paling sering mengalami overthinking dibanding pria. Sebuah studi penelitian dari Journal of Alzheimer's Disease yang dikutip dari Grazia Daily, menjelaskan bahwa perempuan lebih banyak berpikir dibanding pria karena adanya perbedaan aktivitas otak diantara keduanya.

Lantas, mengapa perempuan menjadi orang yang paling sering mengalami overthinking? Berikut penjelasannya yang dilansir dari New York Post. Yuk, cari tahu!

Perbedaan Kinerja Aktivitas Otak


Ilustrasi/Foto: Freepik.com/

Sebuah studi penelitian dari Journal of Alzheimer's Disease yang dikutip dari New York Post, menjelaskan bahwa perempuan lebih banyak berpikir dibanding pria karena adanya perbedaan aktivitas kinerja otak di antara keduanya.

Penelitian dari Amen Clinics di California dalam sebuah survei pencitraan otak  menganalisis lebih dari 119 sukarelawan dengan kondisi sehat dan 26 ribu pasien dengan berbagai kondisi kejiwaan. Hasilnya, ditemukan bahwa pada dasarnya otak perempuan jauh lebih aktif dibanding otak pria, terutama pada bagian frontal cortex.

Korteks frontal merupakan bagian dari otak yang menjadi pusat kognitif manusia yang juga terlibat dengan kendali dan fokus impuls. Selain itu bagian ini juga terlibat pada sistem limbik pada otak yang berkaitan dengan suasana hati dan kecemasan. Penelitian yang dilakukan oleh Amen tersebut bertujuan untuk memahami risiko berbasis gender untuk gangguan otak seperti penyakit Alzheimer.

Penelitian ini juga menemukan bahwa aliran darah pada otak perempuan lebih tinggi dibandingkan pria. Sehingga hal inilah yang menyebabkan perempuan lebih cenderung berempati, kolaboratif, intuitif, dan lebih fokus. Meskipun terdengar positif, sisi lain dari kondisi ini juga menyebabkan perempuan rentan mengalami masalah yang erat dengan kesehatan mental, seperti kecemasan, depresi, insomnia dan gangguan makanan. Oleh karena itu, perempuan juga rentan mengalami masalah kesehatan mental.

(naq/naq)