Munculnya fenomena unik di dunia, kerap menjadi momok bagi sebagian masyarakat. Tak jarang ada yang mengasumsikan terdapat keterkaitan fenomena yang terjadi dengan sesuatu di luar nalar.
Indonesia sendiri memiliki banyak fenomena alam unik yang kerap menjadi teka-teki. Namun, sebenarnya fenomena tersebut bisa dijelaskan melalui ilmu sains.
Berikut ini sederet fenomena unik di Indonesia yang kerap dianggap tidak masuk akal namun ternyata bisa dijelaskan dalam ilmu sains.
1. Blue Fire
Blue fire di Kawah Ijen, Banyuwangi/Foto: unplash.com/Yulia Agnis |
Fenomena unik satu ini hanya terdapat di Indonesia dan Islandia. Ya, blue fire (api biru). Fenomena blue fire terjadi di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. Kawah ini berada di ketinggian 2.443 mdpl.
Blue fire bisa terjadi lantaran hasil dari pembakaran gas belerang dengan oksigen di atas suhu 360° celsius.
Untuk melihat fenomena ini, Beauties bisa menyambangi Kawah Ijen saat dini hari. Tepatnya pukul 02.00 hingga 03.00 WIB.
Kenapa harus dini hari? Saat matahari mulai nampak, api tersebut akan mengecil. Sinar blue fire yang telah terpapar sinar matahari akan berubah warna menjadi kuning atau orange.
2. Pantai Pasir Pink
Pink beach Labuan Bajo/Foto: unplash.com/Aruka Death |
Terdengar unik dan langka, ternyata Indonesia memiliki pantai dengan pasir pink. Pantai pasir pink kerap disebut dengan nama pink beach.
Fenomena unik ini hanya ada tujuh di dunia, salah satunya di Indonesia. Beauties bisa menemukan pantai pink di kawasan Nusa Tenggara Timur. Pantai itu bernama pink beach Labuan Bajo dan pink beach Lombok.
Munculnya pasir berwarna pink disebabkan karena adanya campuran serpihan karang, cangkang kerang, kalsium karbonat dari invertebrata laut, dan foraminifera –mikroorganisme yang memiliki cangkang merah atau pink–.
Sumber lain mengatakan bahwa pasir pink menjadi tempat hidup terumbu karang homotrema rubrum. Spesies tersebut memiliki cangkang berwarna pink.
Saat mati, terumbu karang itu akan menepi ke pesisir pantai dan menyatu dengan spesies lainnya di dalam pasir hingga membuat pasir berwarna pink.
3. Salju Abadi
Puncak Carstensz, Pegunungan Jayawijaya/Foto: instagram.com/gnfi |
Meskipun memiliki suhu tropis, nyatanya Indonesia juga memiliki salju abadi. Salju abadi Indonesia dapat ditemukan di Puncak Carstensz, Pegunungan Jayawijaya, Papua.
Salju yang berada di puncak dengan ketinggian 4.884 meter ini adalah satu-satunya gletser tropis di Asia. Namun, gletser yang telah ada sejak 5.000 tahun lalu ini terus mencair akibat adanya pemanasan global dan diperparah dengan peristiwa El Nino. Dikutip dari laman BMKG, antara tahun 2002-2018, luas tutupan es berkurang sebesar 78%.
Sementara menurut informasi yang dikutip dari detikjabar, dari 200 kilometer persegi area es di Puncak Carstensz, kini lapisan es telah menyusut hingga hanya tersisa 2 kilometer persegi pada tahun 2022.
Dalam laporan PBB terkait dampak pemanasan global terhadap gletser Carstensz, dipaparkan bahwa situs warisan budaya ini akan mencair dalam kurun waktu tiga dekade ke depan.