Taliban Perintahkan Salon Kecantikan Ditutup, Perempuan Afghanistan: Di Mana Lagi Kami Bisa Bertemu untuk Bersosialisasi?
Otoritas Taliban telah memerintahkan salon kecantikan di Afghanistan untuk menutup atau menghentikan operasionalnya. Peraturan ini menambah daftar panjang larangan Taliban bagi perempuan Afghanistan.
Para pemilik salon kecantikan di Afghanistan diberi waktu satu bulan untuk menutup bisnis mereka. Setelah periode itu, mereka harus menutup dan menyerahkan laporan tentang penutupan bisnis mereka.
"Batas waktu penutupan salon kecantikan untuk perempuan adalah satu bulan," kata Mohammad Sadiq Akif, juru bicara Kementerian Pencegahan Kejahatan dan Penyebaran Kebajikan, Selasa (4/7), mengacu pada pemberitahuan kementerian, sebagaimana dilansir dari The Guardian.
Ilustrasi salon/Foto: Unsplash.com/Greg Trowman |
Keputusan Taliban untuk menutup salon kecantikan menuai kritik dunia sebab dinilai semakin membatasi langkah perempuan Afghanistan. Perempuan Afghanistan yang memiliki bisnis salon kecantikan terancam kehilangan sumber pendapatan utama mereka.
Salon kecantikan di Afghanistan muncul setelah Taliban digulingkan dari kekuasaannya pada akhir 2001 silam. Namun, setelah Taliban kembali mengambil alih kekuasaan di negara tersebut, banyak salon kecantikan yang tetap beroperasi. Dengan adanya salon kecantikan, banyak perempuan Afghanistan yang bisa bekerja dan menghasilkan uang.
Salon kecantikan biasanya khusus perempuan dan memiliki jendela tertutup sehingga privasi pelanggan terjaga dan tidak dapat terlihat dari luar.
Perempuan Afghanistan: Di Mana Lagi Kami Bisa Bertemu untuk Bersosialisasi?
Taliban Perintahkan Salon Kecantikan di Afghanistan Ditutup/Foto: Freepik.com
Perempuan Afghanistan: Di Mana Lagi Kami Bisa Bertemu untuk Bersosialisasi?
Ilustrasi salon/Foto: Freepik |
Sahar, seorang warga Kabul yang mengunjungi salon setiap beberapa minggu untuk menata rambut dan kukunya, mengatakan dia merasa bahwa salon kecantikan adalah jalan terakhir bagi kaum perempuan untuk bersosialisasi dengan aman di luar di tengah gempuran Taliban.
Jika bertemu di taman, itu tidak diperbolehkan. Pasalnya, pemerintahan Taliban di Afghanistan melarang perempuan untuk memasuki taman sejak November 2022 lalu. Alasannya, Taliban mengklaim bahwa hukum Islam tidak dipatuhi di taman.
"Perempuan tidak boleh pergi ke taman, jadi salon kecantikan adalah harapan terakhir kamu untuk bertemu dengan teman-teman. Tempat itu menjadi tempat terbaik untuk bertemu dengan sesama perempuan dan mengobrol," ungkapnya.
“Sekarang saya tidak tahu bagaimana bertemu mereka, bagaimana melihat mereka, bagaimana berbicara satu sama lain… Saya pikir itu akan sangat berdampak bagi kami dan perempuan di sekitar Afghanistan,” katanya.
Ilustrasi salon/Foto: Unsplash.com/Benyamin Bohlouli |
Larangan Taliban tersebut menuai reaksi tajam dari dunia internasional. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah memberi isyarat bahwa pembatasan terhadap perempuan sama saja dengan menghambat setiap kemungkinan kemajuan pengakuan internasional untuk pemerintahan Taliban.
Menanggapi hal tersebut, Taliban mengatakan bahwa mereka menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan interpretasi hukum Islam dan kebiasaan Afghanistan.
Ini bukan pertama kalinya Taliban mengeluarkan larangan yang membatasi gerak-gerik perempuan Afghanistan. Sebelumnya, perempuan dilarang untuk berkuliah, tidak boleh pergi ke taman hiburan dan pusat olahraga, hingga dilarang untuk bekerja di LSM.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi salon/Foto: Unsplash.com/Greg Trowman
Ilustrasi salon/Foto: Freepik
Ilustrasi salon/Foto: Unsplash.com/Benyamin Bohlouli