Terbangkan Katy Perry Dkk ke Luar Angkasa 10 Menit, Blue Origin Banjir Kritik
Misi ke luar angkasa selalu dijadikan momen istimewa. Terlebih ini jadi pertama kalinya Blue Origin--perusahaan antariksa milik Jeff Bezos--mengirim kru yang seluruhnya perempuan ke luar angkasa. Setelah sukses menerbangkan 58 orang, roket New Shepard resmi meluncur menjalankan misi NS-31 pada hari Senin (14/4), membawa Aisha Bowe, Amanda Nguyễn, Gayle King, Katy Perry, Kerianne Flynn, dan Lauren Sánchez melihat bumi dari Kármán line. Mereka berada di luar angkasa selama 10 menit 21 detik, Beauties. Mereka dipilih secara langsung oleh Sánchez, tunangan Jeff Bezos, atas dasar kemampuan mereka untuk menginspirasi orang lain.
Melansir dari situs resmi Blue Origin, Phil Joyce selaku Senior Vice President Blue Origin mengatakan bahwa perjalanan historis dan mengubah hidup keenam perempuan tersebut bisa tersalurkan "untuk menciptakan dampak abadi yang akan menginspirasi orang-orang di seluruh planet kita selama beberapa generasi".
Sayangnya, perjalanan hampir 11 menit yang memakan biaya selangit itu justru tuai banyak kritik. Sebab, publik menganggap wisata luar angkasa yang ditawarkan Blue Origin justru mengabaikan permasalahan yang lebih krusial di dunia.
All-women Crew = Women Empowerment?
Blue Origin NS-31/ Foto: Instagram.com/blueorigin
Perlu kamu ketahui, penerbangan roket New Shepard sepenuhnya otomatis, Beauties. Jadi, tidak ada perempuan dalam roket yang mengendalikannya. Kru perempuan yang diwarnai wajah-wajah terkenal itu disebutkan menjadi langkah women empowerment (pemberdayaan perempuan) yang sebatas performatif, sebagaimana ditulis oleh Buzzfeed.
Sebab, penerbangan roket sepenuhnya otomatif, sehingga istilah “crew” (kru) yang biasanya terlibat dalam penerbangan, dianggap kurang tepat karena mereka menikmati perjalanan sebagai penumpang. Apalagi ketika dibandingkan dengan fakta bahwa seorang astronot perempuan Rusia, Valentina Tereshkova, melakukan perjalanan luar angkasanya sendirian tahun 1963––misi dengan awak seluruhnya perempuan pertama dalam sejarah.
Walau begitu, bukan berarti keenam perempuan yang berangkat tidak berbekal ilmu sama sekali. Mereka melalui latihan dan segala macam persiapan sebelum keberangkatan. Bahkan, Aisha Bowe dan Amanda Ngunyen pernah bekerja di NASA. Bowe sebagai aerospace engineer dan Nguyen astrophysics yang menempuh pendidikannya di Harvard dan MIT.
Dalam misi NS-31, Aisha Bowe juga bekerja sama dengan Winston-Salem State University di mana ia membawa sampel tanaman ke angkasa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana tanaman tersebut merespon gaya berat mikro pada tingkat molekuler untuk memajukan pertanian luar angkasa berkelanjutan dan ketahanan pangan di Bumi, seperti yang dikutip dari situs resmi Winston-Salem State University.
Misi Diliputi Kontroversi
Jeff Bezos/ Foto: Instagram.com/jeffbezos
Perjalanan luar angkasa menggunakan roket bukan tanpa risiko dan pengorbanan. Namun sebagaimana terobosan sains lainnya, bagaimana esensi dan efektivitas misi tersebut bisa sebanding dengan risiko dan pengorbanan yang dilakukan? Apakah misi tersebut berharga untuk kelanjutan hidup umat manusia?
Misi Blue Origin NS-31 yang semata untuk wisata dianggap sebagai bukti bahwa konglomerat menutup mata akan krisis yang terjadi di dunia, seperti krisis lingkungan, perubahan iklim, sampai krisis pangan di berbagai negara. Blue Origin tidak pernah menyebutkan berapa biaya yang dibutuhkan untuk wisata luar angkasa, tapi mengutip BBC, untuk memesan kursi, seseorang harus bayar deposit senilai 150 ribu USD (sekitar Rp2,5 miliar berdasarkan kurs saat ini).
Dengan biaya fantastis tersebut, bisa kamu bayangkan Beauties berapa banyak manusia di dunia yang bisa Jeff Bezos bantu, dibandingkan untuk memfasilitasi perempuan berwisata ke luar angkasa selama 11 menit?
Lebih jauh lagi, melansir dari AJ Plus, Blue Origin klaim bahwa roketnya tidak ada emisi karbon, melainkan uap air. Namun ilmuwan iklim mengungkap, uap air termasuk gas rumah kaca yang dapat merusak lapisan ozon.
Tak hanya Blue Origin, perusahaan Amazon yang juga dimiliki oleh Jeff Bezos termasuk daftar perusahaan yang tidak berkelanjutan. Jumlah emisi karbon yang dikeluarkan tembus 68 juta ton pada tahun 2023, 98% pengiriman menggunakan bahan bakar fosil menurut laporan Amazon Employees for Climate Justice bulan Juli 2024, dan menghasilkan limbah kemasan plastik sebanyak 94 juta kg berdasarkan Oceana Report 2024.
Bagaimana menurutmu, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!