Terkesan Sepele, Ini Dampak Sering Nonton Video Mukbang yang Ekstrem

Justina Nur | Beautynesia
Selasa, 03 Sep 2024 18:30 WIB
Terkesan Sepele, Ini Dampak Sering Nonton Video Mukbang yang Ekstrem
Foto: Freepik.com/wayhomestudio

Sejak meningkatnya minat masyarakat terhadap konten-konten berbasis video, terutama di YouTube, tampaknya kita sudah terbiasa melihat berbagai konten mukbang yang berseliweran baik di media sosial seperti Instagram, TikTok, dan juga YouTube. Mukbang sendiri adalah suatu singkatan kata dari Korea Selatan yaitu meokneun yang berarti makan dan bangsong yang artinya adalah siaran. 

Arti mukbang mengacu pada acara makan yang disiarkan secara online oleh seorang mukbanger yang mengonsumsi makanan dalam jumlah besar di depan kamera saat berinteraksi dengan pemirsa. Meski mukbang pertama kali dimulai di Korea Selatan satu dekade yang lalu, sekarang konten ini tetap populer dan bahkan semakin meningkat di negara lain. Melansir publikasi tahun 2020 di International Journal Mental Health Addiction menyatakan bahwa ada ratusan ribu orang mengakses internet setiap hari hanya untuk menonton video mukbang.

Konten mukbang semakin populer di berbagai negara setelah diperkenalkan ke negara-negara barat pada tahun 2015 saat seorang content creator YouTube Amerika yang populer mengunggah video mukbang. Namun, terlepas dari meningkatnya popularitas konten mukbang ini, tampaknya masih banyak yang abai terhadap dampaknya.

Oleh karena itu, ada baiknya jika kamu mulai hari ini lebih berwaspada terhadap dampak yang ditimbulkan oleh menonton video mukbang ekstrem seperti berikut ini.

Obesitas dan Peningkatan Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat

Obesitas dan Peningkatan Kebiasaan Makan yang Tidak Sehat/ Foto: Freepik.com

Konten video mukbang sering menayangkan seorang content creator yang mengonsumsi makanan dalam jumlah yang sangat banyak, berkalori tinggi, dan pada umumnya mengonsumsi jenis makanan yang tidak sehat seperti makanan ultra proses. Tayangan seperti ini dapat mempromosikan kebiasaan mengonsumsi makanan secara berlebihan dan pola makan yang buruk kepada penontonnya. Hal itu juga turut meningkatkan potensi obesitas pada penonton.

Studi dari National Library of Medicine tahun 2020 menunjukkan bahwa konten tentang konsumsi makanan yang berlebihan ini dapat menormalisasi kebiasaan makan berlebihan dan pilihan jenis makanan yang tidak sehat, terutama di kalangan penonton yang usianya lebih muda, yang cenderung lebih mudah meniru apa yang dilakukan oleh content creator.

Berpengaruh Terhadap Kondisi Psikologi

Berpengaruh Terhadap Kondisi Psikologi/ Foto: Freepik.com

Bagi beberapa orang, menonton video mukbang menjadi suatu sarana pelarian dari realita atau suatu jalan untuk mengatasi kesepian. Akan tetapi, dikhawatirkan hal ini juga dapat menimbulkan ketergantungan yang tidak sehat antara penonton dengan video-video tersebut.

Penikmat konten mukbang dapat merasa terhubung dengan content creator mukbang melalui menonton video orang-orang makan, yang lambat laun dapat menjadi adiktif sehingga berpotensi menggantikan interaksi sosial di kehidupan nyata.

Meniru Perilaku Content Creator

Meniru Perilaku Content Creator/ Foto: Freepik.com/wayhomestudio

Bagi penonton yang usianya masih lebih muda khususnya, mungkin lebih rentan untuk meniru perilaku orang yang mereka lihat di dalam video mukbang. Perilaku tersebut bisa berupa mengonsumsi sejumlah besar makanan hanya dalam satu kali duduk. 

Hal itu tentu tidak hanya berbahaya untuk kesehatan tubuh tapi juga dapat menimbulkan ketidaknyamanan secara fisik serta berpotensi menimbulkan masalah kesehatan dalam jangka panjang.

Menurunkan Motivasi Penonton untuk Menjalin Koneksi di Kehidupan Nyata

Menurunkan Motivasi Penonton untuk Menjalin Koneksi di Kehidupan Nyata/ Foto: Freepik.com/lookstudio

Menonton video mukbang bagi para penontonnya mungkin akan menimbulkan perasaan terhubung, tapi kebiasaan ini juga turut berkontribusi terhadap munculnya masalah isolasi sosial. Kebiasaan menonton video mukbang untuk interaksi sosial mungkin akan mengurangi motivasi seseorang untuk terlibat dalam aktivitas sosial di dunia nyata sehingga justru akan memperburuk perasaan kesepian dan terisolasi.

Berdampak pada Kesehatan Mental

Berdampak pada Kesehatan Mental/ Foto: Freepik.com/wirestock

Rutin menonton video mukbang yang menonjolkan kebiasaan mengonsumsi makanan secara berlebihan dapat memiliki efek merugikan pada kesehatan mental. Penonton video mukbang dapat membandingkan diri mereka dengan mukbanger atau content creator mukbang yang seringkali memiliki bentuk tubuh yang langsing meski telah mengonsumsi makanan dalam jumlah yang besar. Mukbanger tersebut juga tidak terlihat bertambah berat badannya.

Meningkatnya Limbah Makanan

Meningkatnya Limbah Makanan/ Foto: Pexels.com/Rachel Claire

Di beberapa negara, apalagi yang tengah mengalami agresi dari negara lain seperti Palestina kini mengalami famine atau bencana kelaparan dalam jumlah yang besar. Di sisi lain, content creator mukbang atau mukbanger justru mengonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak sekaligus dalam sekali duduk. Selain itu, mukbang juga kerap dikritik karena berpotensi meningkatkan food waste atau limbah makanan.

Itu tadi Beauties, deretan efek negatif dari kebiasaan menonton video mukbang tak hanya untuk kesehatan fisik tapi juga kesehatan mentalmu. Perlu dipahami bahwa video mukbang memang menawarkan hiburan dan rasa terhubung dengan kreator, tapi penting juga bagi kamu untuk menyadari potensi dampak negatifnya pada kesehatan tubuh dan mental. Pastikan untuk selalu menerapkan kesadaran ketika menonton konten seperti ini agar terhindar dari bahaya yang merugikan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.