Saat melihat potret 'jadul' yang berlatar tahun 1980-an atau 1990-an, kamu mungkin menyadari bahwa penampilan remaja pada saat itu terlihat jauh lebih tua dibandingkan remaja di era digital saat ini. Mengapa demikian?
Ternyata ada dua alasan di balik hal ini, pertama karena alasan bias seleksi. Ambil contoh sinetron populer Si Doel Anak Sekolahan. Doel, karakter utama di sinetron yang populer pada tahun 1990-an, digambarkan sebagai sosok mahasiswa jurusan teknik. Penampilan Doel yang diperankan aktor senior Rano Karno, memiliki kumis tebal.
Sementara, anak kuliah zaman sekarang umumnya tampil tanpa kumis tebal dan jenggot. Terlebih, tampilan itu sering dibalut dengan wajah glowing berkat skincare, rambut yang keren, serta mode berpakaian modern.
Ambil contoh lagi gaya mode anak SMP tahun 1970-an. Rambut agak gondrong yang meninggi di bagian poni serta kumis tebal adalah hal wajar di masanya. Mungkin, hal tersebut terjadi karena pengaruh gaya hidup mereka dipengaruhi oleh hal-hal yang tren saat itu.
Fenomena seperti ini juga terjadi di masa kini di saat banyak orang mengikuti tren yang disebarkan oleh influencer di media sosial. Tentu jika kita bergerak maju 1-5 tahun dari waktu tren itu muncul, kita pasti berpikir tingkah laku seperti itu sudah ketinggalan zaman, kuno, dan aneh.
Lantas, apa alasan kedua? Simak selengkapnya DI SINI.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!