The Tinder Swindler: Kisah Nyata Pria Penipu Ulung di Aplikasi Kencan, Modal Tampang dan Rayuan Manis

Martatillah Nikita Karin | Beautynesia
Kamis, 17 Feb 2022 19:00 WIB
The Tinder Swindler: Kisah Nyata Pria Penipu Ulung di Aplikasi Kencan, Modal Tampang dan Rayuan Manis
Film Dokumenter Netflix: The Tinder Swindler/Foto: Youtube.com/Netflix Indonesia

Harta, tahta, dan wanita, mungkin 3 hal tersebut yang sedang Simon Leviev cari dalam hidupnya. Nama Simon Leviev menjadi perbincangan hangat usai film dokumenter berjudul The Tinder Swindler rilis di Netflix.

Laki-laki dengan nama asli Shimon Hayut ini telah berhasil menipu dan memanipulasi beberapa korban melalui aplikasi kencan. Modusnya adalah, Simon mengaku sebagai putra pemilik perusahaan berlian besar dan seorang konglomerat.  Faktanya, uang yang dimiliki Simon untuk membeli kehidupan glamornya berasal dari para perempuan yang berhasil ditipunya.

Dalam film dokumenter Netflix berdurasi 1 jam 51 menit berjudul The Tinder Swindler ini menggambarkan beberapa perempuan yang telah menjadi korban perilaku manipulatif Simon. Tidak hanya kerugian materi yang harus ditanggung oleh para korban, melainkan kerugian waktu hingga perasaan. Simon begitu lihai memainkan peranan sebagai pria kaya dengan penampilan mewah, kendaraan yang mahal, serta sikap gentle hingga menjadikan para korbannya dengan mudahnya mengikuti semua keinginannya.

Pola Perilaku yang Sama dan Berulang

Modus yang digunakan Simon untuk menipu korbannya mirip dengan skema ponzi
Poster The Tinder Swindler/foto: imdb.com

Bak skema ponzi yang menggunakan uang nasabah terakhir untuk membayar investor selanjutnya, Simon menggunakan uang milik perempuan sebelumnya untuk dibelanjakan bersama perempuan yang menjadi korban selanjutnya. Rantai tersebut hanya berkutat pada pola perilaku yang sama secara berulang: swipe right, match, kemudian bertemu.

Saat bertemu, Simon memilih tempat yang sangat high class dengan dandanan yang menampilkan bahwa ia merupakan orang yang sangat kaya. Modus yang ia gunakan yaitu dengan mengatakan bahwa dia akan terbang ke negara selanjutnya keesokan harinya dan meminta bertemu untuk sekedar mengobrol. Aksi selanjutnya, Simon mengajak korbannya untuk ikut serta dalam perjalanan bisnisnya dan mulai terlibat dalam kehidupannya.

Tentu saja, uang yang Simon gunakan adalah milik korban sebelumnya. Alasan yang Simon gunakan cukup meyakinkan, ia akan mengirimkan foto bahwa pengawalnya diserang, kemudian ada masalah mengenai keamanan dirinya sehingga ia tidak bisa menggunakan kartu kreditnya. Korban diminta untuk membuat kartu kredit yang menggunakan nama korban dengan alasan agar tidak terlacak oleh bagian keamanan. Beberapa korban juga diminta untuk mengirimkan uang cash dalam jumlah besar.

Simon LevievSimon Leviev/ Foto: Instagram/@simon_leviev_official

Mungkin kamu sedikit bingung mengapa para korban mau saja mengirimkan uangnya untuk Simon. Namun, di sinilah letak perilaku manipulatif yang dilakukan Simon. Ia memperlakukan korban dengan baik sehingga korban dengan sangat mudah terjerat. Simon juga mengirimkan cek dalam jumlah besar bahkan melebihi nominal dari yang dia minta.

Korban dengan mudahnya percaya dan berterima kasih karena Simon telah menepati janjinya untuk membayar pinjamannya. Namun tentu saja, tidak mungkin Simon mengembalikan uang tersebut karena saat cek tersebut diperiksa, uang tersebut tidak dapat diambil alias palsu.

Dikejar Hutang

Besarnya uang yang telah dikeluarkan Ayleen, salah satu korban Simon
Ayleen dan Kerugiannya/foto: youtube.com/Netflix Indonesia

Cecillie adalah satu dari sekian perempuan yang menjadi korban Simon. Dalam film dokumenter Netflix tersebut, Cecillie merupakan perempuan pertama yang diwawancara. Cecille mengaku dia telah rugi hingga milyaran rupiah. Cecille pun mengaku saat ini dia masih harus membayar semua hutang-hutangnya. Tidak hanya Cecille, Pernilla dan Ayleen juga menjadi korban perilaku keji yang dilakukan oleh Simon.

Dalam film tersebut, diceritakan bahwa korban merasa sangat berupaya untuk membantu Simon keluar dari masalahnya. Tidak selalu berada dalam hubungan romantis, Pernilla yang mengaku hanya menganggap Simon sebagai teman dekat pun merasa bahwa dia harus membantu sahabat baiknya tersebut. Hal yang menarik adalah para korban mengaku bahwa Simon seolah-olah benar-benar berada dalam kesulitan dan hidup Simon bergantung pada korbannya. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah uang-uang tersebut Simon gunakan untuk foya-foya bersama perempuan lain.

Di tengah hiruk pikuk pesta yang Simon selenggarakan bersama teman-teman dan perempuannya, ada perasaan khawatir, frustasi hingga depresi yang harus dirasakan para korban karena menanggung semua biaya yang harus Simon keluarkan untuk kehidupan hedonnya.

Serangan Balik

Simon yang akhirnya mendapat serangan balik dari korbannya
Voice Note dari Simon/foto: youtube.com/Netflix Indonesia

Semua mulai terlihat jelas saat Cecille menghubungi pihak bank dan menceritakan semua kronologinya. Pihak bank menceritakan kepada Cecille siapa sebenarnya Simon Leviev dan Cecille langsung mencari semua hal tentang Simon, termasuk fakta bahwa Simon Hayut pernah dipenjara untuk kasus penipuan besar.

Cecille menggunakan segala cara untuk menemukan korban-korbannya hingga akhirnya bertemu dengan Pernilla. Tadinya, Pernilla lah yang akan mengungkapkan dan menjebak Simon agar ditangkap. Namun aksi mereka kemudian dilanjutkan oleh Ayleen dengan modus bertemu dengan Simon untuk mengambil semua pakaiannya dan menjualnya. Padahal, Ayleen sama sekali tidak berencana untuk memberikan uang tersebut kepada Simon.

Simon akhirnya berhasil ditangkap oleh polisi. Yang menjadi andil dalam penangkapan Simon adalah bagaimana para korban khususnya mereka bertiga akhirnya menyadari bahwa “kekasih tidak nyata” tersebut hanya memanipulasi mereka dengan modus yang sama dan berulang. Jika mereka tidak berani untuk mengambil langkah dan berusaha untuk menjebak serta memenjarakan Simon, akan lebih banyak lagi korban-korban yang harus menanggung beban yang sama dengan mereka.

Simon LevievSimon Leviev/ Foto: Instagram/@simon_leviev_official

Keberhasilan serangan balik yang mereka lancarkan juga membutuhkan kekuatan. Pasalnya, Simon pastinya memilik banyak cara dan banyak uang (yang dihasilkan dari memeras korbannya) yang bisa membuatnya lolos dari jeratan hukum.

Beauties, setelah membaca ulasan mengenai kasus Simon Leviev, banyak pelajaran yang bisa kamu ambil. Yang paling pertama dan utama adalah, pastikan terlebih dahulu pasangan yang akan kamu jadikan teman kencan ini. Cari tahu latar belakangnya baik-baik dan berpikir secara logis.

Jangan hanya mau dibutakan oleh cinta dan sikap manisnya. Jika dia sudah mulai berperilaku secara tidak wajar, jangan segan untuk meninggalkannya sebelum semuanya sudah terlanjur berjalan jauh. Blokir semua hal tentang dia agar dia tidak menghubungimu lagi.

Stay safe and stay alert, Beauties!

***

[Gambas:Video Beautynesia]

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.