Manajemen Toko Buku Gunung Agung mengumumkan akan menutup semua gerai pada tahun 2023 ini. Hal ini jadi kabar yang cukup mengejutkan, mengingat toko buku ini telah beroperasi selama 70 tahun, tepatnya sejak 1953.
Hal ini menuai berbagai respon dari masyarakat mengingat banyak kenangan yang telah diciptakan selama Toko Buku Gunung Agung beroperasi. Sebenarnya apa yang membuat manajemen PT GRA Tiga Belas memutuskan untuk menutup semua gerai yang dinaungi? Apa pula pendapat publik? Berikut ulasannya, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.
Tutup Akibat Kerugian Operasional
Toko Buku Gunung Agung/Foto: Instagram.com/@gunungagung |
Dewan Direksi PT GRA Tiga Belas mengumumkan pada 22 Mei lalu bahwa pihaknya berencana menutup seluruh gerai toko yang tersisa tahun ini. Dalam keterangan resmi, disebutkan bahwa hal ini dilakukan karena kerugian biaya operasional yang sangat besar. Ditambah lagi, Toko Buku Gunung Agung juga mengalami dampak besar akibat Covid-19 sejak tahun 2020.
“Penutupan toko/outlet tidak hanya kami lakukan akibat dampak dari pandemi Covid-19 pada tahun 2020 saja, karena kami telah melakukan efisiensi dan efektifitas usaha sejak tahun 2013 untuk berjuang menjaga kelangsungan usaha dan mengatasi kerugian usaha akibat permasalahan beban biaya operasional yang besar," tulis manajemen dalam pengumuman resmi pada Senin (22/5/2023).
"Penutupan toko/outlet yang terjadi pada tahun 2020 bukan merupakan penutupan toko/outlet kami yang terakhir karena pada akhir tahun 2023 ini kami berencana menutup toko/outlet milik kami yang masih tersisa. Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar," lanjut pernyataan tersebut.
Diskon Besar-Besaran Sebelum Tutup
Suasana Toko di Kwitang/Foto: cnbcindonesia.com |
Dilansir dari CNBC Indonesia, Toko Buku Gunung Agung Pusat di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat tampak lenggang saat dikunjungi pada 22 Mei 2023, sesaat setelah pengumuman penutupan. Hanya ada beberapa pengunjung yang datang untuk membeli alat tulis kantor. Padahal, pihak toko tampak sudah memberlakukan diskon cukup besar saat itu.
Diskon 50% diberikan untuk berbagai produk buku dan perabotan kantor. Beberapa buku bahkan dikenai diskon fantastis hingga 70%. Selain itu, beberapa rak juga terlihat kosong karena beberapa supplier ternyata sudah berhenti memasok produk ke toko tersebut.
"Kita sudah tidak men-supply (Toko Buku Gunung Agung Kwitang secara kontinu) lagi, tapi kalau misalnya ada pesanan-pesanan baru kita supply, jadi kita supply berdasarkan orderan yang masuk saja," ujar salah seorang supplier pada CNBC Indonesia.