Toko Buku Gunung Agung Umumkan Tutup Setelah 70 Tahun Beroperasi, Netizen: Tempat Banyak Kenangan

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Kamis, 25 May 2023 18:15 WIB
Toko Buku Gunung Agung Umumkan Tutup Setelah 70 Tahun Beroperasi, Netizen: Tempat Banyak Kenangan
Toko Buku Gunung Agung/Foto: Detikcom/Shafira Cendra Arini

Manajemen Toko Buku Gunung Agung mengumumkan akan menutup semua gerai pada tahun 2023 ini. Hal ini jadi kabar yang cukup mengejutkan, mengingat toko buku ini telah beroperasi selama 70 tahun, tepatnya sejak 1953.

Hal ini menuai berbagai respon dari masyarakat mengingat banyak kenangan yang telah diciptakan selama Toko Buku Gunung Agung beroperasi. Sebenarnya apa yang membuat manajemen PT GRA Tiga Belas memutuskan untuk menutup semua gerai yang dinaungi? Apa pula pendapat publik? Berikut ulasannya, sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.

Tutup Akibat Kerugian Operasional

Toko Buku Gunung Agung/Foto: Instagram.com/@gunungagung
Toko Buku Gunung Agung/Foto: Instagram.com/@gunungagung

Dewan Direksi PT GRA Tiga Belas mengumumkan pada 22 Mei lalu bahwa pihaknya berencana menutup seluruh gerai toko yang tersisa tahun ini. Dalam keterangan resmi, disebutkan bahwa hal ini dilakukan karena kerugian biaya operasional yang sangat besar. Ditambah lagi, Toko Buku Gunung Agung juga mengalami dampak besar akibat Covid-19 sejak tahun 2020.

“Penutupan toko/outlet tidak hanya kami lakukan akibat dampak dari pandemi Covid-19 pada tahun 2020 saja, karena kami telah melakukan efisiensi dan efektifitas usaha sejak tahun 2013 untuk berjuang menjaga kelangsungan usaha dan mengatasi kerugian usaha akibat permasalahan beban biaya operasional yang besar," tulis manajemen dalam pengumuman resmi pada Senin (22/5/2023).

"Penutupan toko/outlet yang terjadi pada tahun 2020 bukan merupakan penutupan toko/outlet kami yang terakhir karena pada akhir tahun 2023 ini kami berencana menutup toko/outlet milik kami yang masih tersisa. Keputusan ini harus kami ambil karena kami tidak dapat bertahan dengan tambahan kerugian operasional per bulannya yang semakin besar," lanjut pernyataan tersebut.

Diskon Besar-Besaran Sebelum Tutup

Suasana Toko di Kwitang/Foto: cnbcindonesia.com
Suasana Toko di Kwitang/Foto: cnbcindonesia.com

Dilansir dari CNBC Indonesia, Toko Buku Gunung Agung Pusat di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat tampak lenggang saat dikunjungi pada 22 Mei 2023, sesaat setelah pengumuman penutupan. Hanya ada beberapa pengunjung yang datang untuk membeli alat tulis kantor. Padahal, pihak toko tampak sudah memberlakukan diskon cukup besar saat itu.

Diskon 50% diberikan untuk berbagai produk buku dan perabotan kantor. Beberapa buku bahkan dikenai diskon fantastis hingga 70%. Selain itu, beberapa rak juga terlihat kosong karena beberapa supplier ternyata sudah berhenti memasok produk ke toko tersebut.

"Kita sudah tidak men-supply (Toko Buku Gunung Agung Kwitang secara kontinu) lagi, tapi kalau misalnya ada pesanan-pesanan baru kita supply, jadi kita supply berdasarkan orderan yang masuk saja," ujar salah seorang supplier pada CNBC Indonesia.

Keputusan Penutupan Toko Terkendala Masalah Pekerja

Toko Buku Gunung Agung/Foto: Instagram.com/@agnes_bemoe

Muncul Isu PHK Massal hingga Dugaan Pelanggaran Undang-Undang

Ilustrasi PHK Massal/Foto: Pexels.com/Denniz Futalan
Ilustrasi PHK Massal/Foto: Pexels.com/Denniz Futalan

Terkait pengumuman penutupan, isu PHK massal pun akhirnya terkuak. Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (Aspek) Mirah Sumirat, menurut CNBC, mengaku telah mendapat pengaduan bahwa setidaknya 350 pekerja telah menjadi korban pemutusan hubungan kerja secara sepihak sejak tahun 2020. Para pekerja tersebut mengajukan permohonan advokasi untuk memperjuangkan nasib mereka.

"Berdasarkan laporan yang masuk, diperkirakan sebanyak 220 pekerja Gunung Agung telah di-PHK secara sepihak sejak tahun 2020 sampai 2022. PHK sepihak dan massal diketahui akan masih berlanjut di tahun 2023 ini, dan diperkirakan menelan korban mencapai 350 pekerja. Ironisnya para pekerja yang di-PHK tersebut, tidak mendapatkan hak-hak sesuai ketentuan perundangan yang berlaku, karena hanya diberikan kompensasi sebesar 1 bulan gaji," ungkap Presiden Aspek Mirah Sumirat melalui pernyataan resmi.

Selain itu, Mirah Sumirat juga mengungkapkan adanya dugaan pelanggaran undang-undang terkait status pekerja kontrak. Mereka dikontrak berulang-ulang dengan masa kerja terus-menerus tanpa peningkatan status sesuai aturan perundangan. Selain itu, perusahaan juga disebut tidak membayar hak-hak normatif pekerja.

Meski demikian, pihak Toko Buku Gunung Agung telah memberikan klarifikasi terkait tudingan tersebut. Namun manajemen menegaskan bahwa tuntutan itu sama sekali tidak benar dan menyesatkan.

“Di mana dalam surat yang kami terima disebutkan bahwa jumlah bekas pekerja Toko Buku Gunung Agung yang menyampaikan tuntutan melalui ASPEK Indonesia kepada kami adalah sebanyak 16 orang, yang kontrak kerjanya telah berakhir pada tahun 2022, oleh karena itu informasi dan pemberitaan yang berkembang dengan membuat seolah-olah Toko Buku Gunung Agung telah melakukan PHK sebanyak 350 orang adalah tidak benar dan cenderung menyesatkan," demikian penjelasan dari manajemen.

Tanggapan Publik

Jangan Oversharing, Hindari Posting 6 Hal Ini di Media Sosial Agar Kamu Terhindar dari Bahaya!/Foto:Freepik/FreepikIlustrasi/Foto:Freepik/Freepik

Terlepas dari semua polemik, Toko Buku Gunung Agung adalah tempat yang menyimpan banyak kenangan. Tidak heran jika banyak orang yang menyayangkan keputusan manajemen menutup seluruh gerai. Berbagai komentar kekecewaan pun muncul dalam unggahan pamit yang diunggah Gunung Agung di Instagram @gunungagung.

Halo Gunung Agung, Tempat bersejarah bagiku... Banyak ilmu dan pengalaman berharga yang kudapatkan disana. Terimakasih untuk segalanya,” tulis @m****.a******n

“Toko gunung agung : ceritaku pd masa masa dahulu yg begitu indah 😢, bagiku apapun itu perkembangan zamannya.. engkau ttp legendaris sejarah bagiku,” tulis @r*.a***7

Terima kasih Gunung Agung atas semua masa-masa indah yang sudah diberikan, doa terbaik untuk Gunung Agung dan semua karyawan, keluarga besar yang sudah berjuang bersama,” tulis @r**p****s***s

Selain itu, banyak ungkapan kesedihan yang dituliskan warganet karena Toko Buku Gunung Agung tutup. Mereka mengucapkan terima kasih karena telah memberikan kenangan indah dan buku-buku berkualitas selama 70 tahun.

Bagaimana denganmu, Beauties? Apakah kamu punya kenangan tersendiri dengan Toko Buku Gunung Agung?

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE