Tradisi Bulan Ramadhan Generasi 90an Ini Selalu Bikin Rindu, Nostalgia Bareng Yuk!
1. Membangunkan Sahur Warga
Keseruan awal terjadi pada saat waktu sahur tiba. Anak generasi 90-an punya tradisi tersendiri untuk menyambut hari di bulan Ramadhan. Anak-anak biasanya akan berkumpul beberapa menit sebelum waktu sahur tiba. Biasanya mereka sudah menyiapkan amunisi berupa alat-alat musik sederhana seperti kentongan, beduk seadanya, bahkan hanya dengan dua batang tongkat.
Mereka menggunakan alat musik sederhana itu untuk membuat suara musik yang cukup gaduh agar dapat membangunkan warga sekitar. Sembari berteriak "sahuuur.... sahuuur...." mereka akan berkeliling kampung atau komplek untuk membangunkan sahur warga.
Foto: https://bengkuluekspress.com/2. Jalan-jalan Setelah Salat Subuh
Setelah membangunkan warga sahur, mereka pulang kembali ke rumah untuk sahur dan menunggu waktu salat subuh. Seusai salat subuh, anak 90-an biasanya menghabiskan waktu untuk berjalan-jalan bersama teman-teman.
Kegiatan jalan-jalan ini dilakukan supaya bersemangat menjalani puasa dan tidak merasa lemas. Rute untuk berjalan-jalan mereka hanya mengelilingi daerah sekitar rumah saja. Meskipun begitu waktu jalan-jalan ini bisa membuat semakin akrab dengan teman-teman.
Foto: https://rofiquez.files.wordpress.com/3. Bermain Kembang Api
Pada saat kegiatan jalan-jalan berlangsung, jika anak perempuan sibuk bercerita berbeda halnya dengan anak laki-laki yang menyiapkan diri untuk bermain dengan cara mereka. Anak laki-laki biasanya bermain petasan atau kembang api. Tak hanya pada saat acara jalan-jalan tengah berlangsung saja, terkadang anak laki-laki melanjutkan aksinya setelah salat tarawih selesai. Suara-suara petasan mewarnai bulan ramadhan yang dirasakan generasi 90-an.
Foto: https://kerjaanrimba.files.wordpress.com/4. Berbuka Puasa di Masjid
Meskipun rutinitas berbuka puasa di masjid masih terjadi hingga saat ini. Namun momen ini sangat berharga bagi generasi 90-an. Karena mereka akan begitu bersemangat menantikan takjil datang. Untuk mengisi waktu datangnya waktu berbuka puasa, anak-anak 90-an biasanya mengaji di masjid dan menghabiskan waktu dengan bercanda ria di dalam masjid.
Foto: https://www.sentral14.id/5. Mengantre Minta Tanda Tangan Uztad Selepas Tarawih
Nah, kalau rutinitas yang satu ini mungkin sudah jarang kita temui, Ladies. Anak generasi 90-an memiliki tugas yang diberikan oleh sekolah selama bulan Ramadhan. Tugas tersebut adalah mengisi buku kegiatan ramadhan yang dibagikan oleh sekolah.
Tak hanya kegiatan berpuasa maupun kewajiban salat, buku tersebut juga harus diisi dengan ceramah yang disampaikan oleh ustaz pada saat salat tarawih dan sebagai buktinya anak-anak harus meminta tanda tangan uztad tersebut. Saat salat tarawih usai, anak-anak akan berlarian ke arah uztaz yang menjadi imam dan berbaris untuk meminta tanda tangan beliau.
Foto: https://www.masjidagungkarimun.blogspot.com/6. Takbir Keliling
Last but not least tradisi yang satu ini sebagai penutup rangkaian rutinitas bulan Ramadhan. Takbir keliling menjadi tradisi penutup bulan ramadhan sekaligus menyambut Hari Raya Idul Fitri yang akan datang. Obor-obor dan lampion warna-warni berpendar indah menghiasi malam yang penuh dengan suka cita. Anak-anak akan membawa obor maupun lampion tersebut berkeliling sembari mengucap takbir.
Foto: https://www.sijunjung.go.id/Jadi, kalian yang anak 90-an mana tradisi yang paling bikin kamu rindu? Masa kecil memang tidak bisa diulang tapi memorinya masih terekam sangat nyata.