1. Todd Philips Lagi-lagi Menantang Dirinya dalam Membuat Film yang Melenceng Jauh dari Ciri Khasnya
Sutradara film komedi trilogi The Hangover ini sukses memberikan warna yang berbeda dari garapannya sebelumnya. Di Film Joker ini Todd Philips memberi feel yang cukup dark pada karakter villain tersebut berupa pikiran-pikiran negatif yang memperarah penyakitnya pada penderita mental illness, kata-kata kasar, dan aksi-aksi kejahatan yang ekstrem.
Meski mendapat banyak pujian, ternyata hal tersebut juga dikhawatirkan akan membuat orang untuk berempati dan seolah membenarkan serta menginspirasi para penderita mental illness untuk melakukan kejahatan-kejahatan tersebut. Sehingga rating untuk film ini adalah R atau Restricted karena mengandung unsur-unsur kekekerasan.
2. Mengingatkan pada Kejadian Teror 2012 Silam
Pada film ini Arthur Fleck alias Joker yang depresi setelah dipecat dari pekerjaannya melakukan aksi penembakan di dalam kereta, stasiun, dan ruang publik. Aksi tersebut mengingatkan tentang kejadian James Holmes yang melakukan penembakan secara brutal pada saat pemutaran Film The Dark Knight Rises pada Juli 2012 lalu. Pada saat itu, James Holmes membuat 12 orang meninggal dan 70 lainnya luka-luka. Sehingga pada pemutaran film Joker ini pun kepolisian Las Vegas sampai merencanakan untuk berpatroli.
3. Sebuah Tantangan untuk Joaquin Pheonix
Awalnya pemain Film Gladiator itu enggan untuk bermain dalam film yang terikat pada sekuel. Setelah melalui proses yang cukup panjang, Joaquin Pheonix akhirnya menerima tawaran bekerjasama dengan Todd Philips dalam Film Joker ini karena Warner Bros memang berencana untuk membuat film dengan anggaran rendah tanpa sekuel.
Hal tersebut menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi Joaquin Pheonix yang sangat totalitas dalam berperan. Bahkan dirinya rela menurunkan berat badan sebanyak 23,5 Kg dan dia juga mempelajari Pathological Laughter or Crying (PLC) untuk mendalami tawa ala Joker.
4. Berbeda dari Versi Komik
Dalam wawancaranya, Todd Philips mengatakan kalau Film Joker garapannya ini adalah original alias ditulis dengan kisah yang tidak mengikuti alur yang ada pada komiknya. Jadi para penggemar Batman maupun Joker tak bisa menebak. Meski signature dalam cerita tetap ada dan Joaquin Pheonix sendiri tidak merasa terintimidasi atau takut akan dibanding-bandingkan dengan pemeran Joker terbaik Heath Ledger. Aktor pria Hollywood tersebut justru memberikan gayanya sendiri tanpa berniatan meniru akting mendiang teman baiknya itu.
5. Ending Film yang Bikin Greget
Arthur Fleck/Joker akhirnya ditangkap dan dikurung di Arkham Asylum atas kejahatannya, dan adegan terakhir adalah dirinya yang sedang berjalan lalu berlari di koridor rumah sakit jiwa tersebut dengan meninggalkan jejak darah yang ada pada sepatunya, tampak seperti telah membunuh salah satu psikiater disitu. Beberapa orang manfsirkan berarti bahwa semua peristiwa dalam Film Joker ini sebenernya terbuka di kepala Arthur Fleck, tetapi itu bisa dengan mudah ditulis apabila ada lampu hijau untuk sekuelnya.
6. Censored / Deleted Scenes
Terdapat adegan-adegan yang dihilangkan dari film ini karena dianggap terlalu kejam dan memberi dampak buruk, yaitu;
- Abuse : Flashback adegan ketika Arthur disiksa dan dipukuli oleh ayah tirinya secara keji.
- Self Harm : Joker merobek mulutnya dengan pecahan kaca, tapi akhirnya diganti dengan menggunakan darahnya untuk menggambar mulut robek.
- Armed Robbery : Adegan ketika Arthur merampok apotek untuk mengambil obat-obatan setelah dirinya dipecat, juga dihilangkan.
Masih ada beberapa lagi yang dihapus lalu diganti dengan yang lebih aman.
7. Gosip Film Joker Bakal Dibuat Sekuelnya
Awalnya memang Joker tidak akan dibuat sekuelnya. Tapi pada Agustus lalu Todd Philips mengatakan bahwa dia akan bekerjasama lagi dengan Joaquin Pheonix. Hal tersebut membuat spekulasi pada banyak orang kalau Todd akan membuat sekuel dari Joker. Namun hal itu diklarifikasinya bahwa meski dia ingin tapi filmnya itu bukan untuk sekuel, jadi memikirkan ada Joker 2 itu masih terlalu jauh.