Film Oppenheimer merupakan film biopik mahakarya Christopher Nolan. Mengisahkan tentang biografi Sang Bapak Bom Atom, J. Robert Oppenheimer, film berdurasi tiga jam ini mampu mengajak para penonton masuk ke dalam dimensi suasana kekalutan Perang Dunia II yang diciptakan oleh sang Christopher Nolan.
Oppenheimer sendiri merupakan film biopik yang diadaptasi dari buku berjudul American Prometheus: The Triumph and Tragedy of J. Robert Oppenheimer. Dengan tingginya nilai historis pada kisah Oppenheimer ini, tentunya Christopher Nolan harus berhati-hati untuk menerjemahkan bahasa buku menjadi visual.
Beauties penasaran bagaimana review keseluruhan dari mahakarya Christopher Nolan satu ini? Simak selengkapnya berikut ini!
Sinopsis Oppenheimer
Poster Film Oppenheimer/ Foto: Instagram/oppenheimermovie |
Film Oppenheimer berkisah tentang kisah dan jatuh bangun hidup seorang J. Robert Oppenheimer. Fisikawan yang memiliki nama akrab Oppie ini merupakan salah satu sosok penting yang sangat berperan dalam pembuatan senjata nuklir pertama untuk Perang Dunia II.
Sebelum menjadi fisikawan yang memimpin, Oppie memiliki latar belakang yang mengejutkan. Ia adalah seorang mahasiswa Universitas Cambridge sebelum akhirnya pindah ke Gottigen.
Selanjutnya, berbagai kejadian pun akhirnya mengantarkannya dipercaya sebagai pemimpin dalam Proyek Manhattan untuk mengerjakan senjata nuklir. Hasil senjata nuklir berupa bom atom ini pun dijatuhkan ke Kota Hiroshima dan Nagasaki Jepang. Atas insiden ini, ratusan ribu nyawa melayang karena menjadi korban.
Oppie kemudian merasa bersalah dan mengabdikan dirinya sepanjang hidup untuk menentang pengembangan senjata nuklir. Namun, sikap ini yang akhirnya menjadi boomerang untuk dirinya. Ia akhirnya dituduh sebagai komunis dan kehilangan kredibilitasnya.
Dalam kisah hidup Oppenheimer ini, banyak nama-nama tokoh dunia yang ikut terseret mulai dari ilmuwan ternama hingga politikus legendaris. Beberapa nama tersebut antara lain: Albert Einstein, Lewis Strauss, Niels Bohr hingga politikus sekelas Franklin Roosevelt.
Cerdas Gambarkan Perbedaan Emosi dan Sudut Pandang Dari Grading
Scene Hitam Putih dalam Oppenheimer/ Foto: Instagram/oppenheimermovie |
Satu hal yang paling menarik dari film Oppenheimer adalah pemilihan grading-nya. Sejak awal, Nolan sudah memberikan spoiler bahwa ada bagian film yang dibuat dengan grading hitam putih. Pada eksekusinya, grading hitam putih ternyata digunakan untuk menunjukkan beberapa konflik penting.
Selain hitam putih, Nolan juga menggunakan warna-warna hangat untuk menggambarkan suasana dan nuansa film. Penggunaan perbedaan grading yang kontras ini pun dibuat secara cut to cut sehingga memberikan tensi emosi yang di setiap pergantian scene.
Jika diperhatikan baik-baik, perbedaan grading ini bukan dilakukan tanpa alasan, Nolan dengan cerdas membedakan sudut pandang lewat perbedaan grading. Dalam film yang memiliki grading hitam putih ditampilkan film dari sudut pandang bukan dari Oppenheimer. Dalam kasus film ini, grading hitam putih dipenuhi konflik antara sidang Lewis Strauss.
Hal ini selaras dengan pernyataaan Nolan. Ia menyebutkan bahwa pemilihan grading hitam putih merupakan wujud representasi dari pergeseran perspektif tanpa dipengaruhi opini da emosi.