UMP Naik di 2024! Intip Cara Kelola Gaji agar Tetap Happy tapi Tabungan Makin Gendut
Jelang penutup tahun 2023, pemerintah mengumumkan kabar bahagia bagi para pekerja. Bagaimana tidak bahagia, UMP (Upah Minimum Provinsi) dinyatakan akan mengalami peningkatan pada tahun 2024 mendatang.
Dilansir dari Detik, hingga Rabu (22/11) setidaknya sudah ada 26 provinsi yang mengumumkan kenaikan UMP. Adapun besaran kenaikan UMP berbeda-beda dan bervariasi tergantung dengan provinsinya.
Dari daftar tersebut, diketahui Provinsi Aceh mengalami kenaikan terendah yaitu sebesar Rp47.006. Sementara itu, kenaikan tertinggi dipegang oleh Provinsi Maluku Utara dengan Rp221.646. Lantas, bagaimana dengan DKI Jakarta?
UMP DKI Jakarta mengalami kenaikan sebesar Rp165.583. Ini artinya, UMP DKI kini berada di kisaran angka Rp5,06 juta. Perencana Keuangan Safir Senduk seperti dikutip dari Detik mengungkap bahwa besaran UMP hanya akan cukup memenuhi kebutuhan tempat tinggal, transport hingga biaya makan bagi pekerja yang belum memiliki tanggungan.
Namun, jangan sedih! Pengelolaan yang tepat akan membuat gaji UMP jadi lebih fungsional, lho! Dan pastinya, kamu akan tetap memiliki tabungan yang gendut. Jadi, gimana sih cara mengelola bagi para single yang belum memiliki tanggungan? Simak tips di bawah ini!
Buat Anggaran Bulanan Terlebih Dahulu
Ilustrasi/ Foto: Freepik/wirestock
Salah satu cara terbaik untuk mengelola pengeluaran adalah dengan membuat anggaran bulanan terlebih dahulu. Anggaran bulanan akan membantu kamu untuk mengenali mana pengeluaran yang masuk prioritas dan mana yang tidak.
Dalam anggaran bulanan, catat secara terperinci detail rencana pengeluaran selama satu bulan mendatang. Adapun detail wajib dalam anggaran mencakup, tagihan dan tanggungan (biaya sewa tempat tinggal, cicilan, listrik, wifi dsb), uang makan hingga transportasi.
Selanjutnya, masukkan juga dalam anggaran tentang rencana tabungan hingga dana darurat. Jumlah seluruh pengeluaran wajib tersebut dan kamu akan menemukan angka nominal pengeluaran pastimu dalam sebulan.
Dahulukan Membayar Kewajiban
Foto: Freepik/drazenzigic
Setelah membuat anggaran, maka kamu sudah punya catatan mana kewajiban yang harus kamu bayar terlebih dahulu. Jadi saat gajian, langsung dan jangan tunda untuk selesaikan semua tanggungan dan iuran bulanan.
Dengan begini, kamu jadi akan lebih tenang untuk membelanjakan gajimu untuk kebutuhan lainnya.
Prioritaskan untuk Menabung
Ilustrasi/ Foto: Freepik/jcomp
Dalam rencana anggaran, tertulis bahwa salah satu hal yang wajib ditulis adalah menabung. Sebagian orang kemudian akan menabung dari “sisa” gaji saja. Padahal, hal ini kurang tepat. Ada baiknya, kamu sudah memiliki anggaran tetap untuk menabung, dan itu dilakukan saat awal-awal gajian. Lebih dianjurkan lagi, bersamaan dengan saat membayar kewajiban.
Setidaknya, minimal nominal untuk tabungan adalah 10% dari gaji. Artinya, jika gaji kamu UMP DKI saja, minimal nominal tabungan yang wajib kamu sisihkan setiap bulan adalah sekitar Rp500.000. Agar uang tabungan aman, ada baiknya kamu menyimpannya dengan rekening khusus yang tidak digunakan untuk keseharian.
Anggarkan Khusus Kegiatan Entertainment
Ilustrasi/ Foto: Freepik/jcomp
Siapa bilang gaji UMP dan menabung itu tidak bahagia? Konon, kamu masih bisa self reward dengan bahagia tanpa banyak menguras biaya, lho! Bagaimana caranya? Anggarkan! Dalam satu bulan, anggarkan berapa maksimal pengeluaran hiburan. Untuk nominalnya, disarankan agar tidak lebih dari nominal jumlah nominal tabungan bulanan, ya!
Tujuannya adalah untuk membangun mindset, “kalau mau lebih banyak hiburan, harus rajin menabung”. Dengan mindset ini, energi positif saat bekerja pun akan mengalir deras. Hasilnya, kamu masih bisa tetap happy dengan gaji UMP.
Khusus kamu yang suka ngopi bareng teman-teman, anggarkan uang tersebut di entertainment. Dengan begitu kamu akan lebih mudah mengelola keuangan.
Minimalisir Pengeluaran yang Tidak Perlu
Foto: Freepik/freepik
Saat menyusun anggaran belanja, banyak orang yang secara tidak sadar mengeluarkan anggaran yang sangat besar untuk biaya makan. Misalnya satu porsi makan paling murah Rp15.000 dan makan 3 kali sehari, jadi biaya makan per hari adalah sekitar Rp45.000 atau Rp1.350.000 dalam satu bulan.
Jumlah ini masih belum termasuk biaya ngopi dan nongkrong. Tidak heran jika banyak yang merasa bahwa biaya makan ini butuh budget yang cukup besar. Namun, tahukah kamu jika budget biaya makan ini bisa ditekan hingga 50% namun tetap makan makanan yang sehat dan lezat?
Yap! Biaya makan bisa ditekan apabila kamu memasak sendiri. Tidak perlu menu yang ribet. Cukup menu yang sederhana namun sudah memenuhi nilai nutrisi mulai dari karbohidrat, protein dan vitamin. Rangkaian inspirasi menu sederhana pun bisa kamu dapatkan dengan mudah di internet.
Jika sudah berkomitmen untuk memasak, bukan berarti kamu tidak boleh makan dil uar, ya! Kamu masih tetap bisa makan di luar sesekali menggunakan uang yang sudah dianggarkan untuk makan ini.
Pertimbangkan untuk Memulai Bisnis atau Investasi
Ilustrasi/ Foto: Freepik/rawpixel-com
Agar tabungan makin gendut, kamu bisa mulai mempertimbangkan untuk investasi. Investasi ini bisa berupa saham atau reksadana. Jika memungkinkan, kamu juga bisa mulai mencoba bisnis kecil-kecilan. Nah, uang keuntungan dari bisnis ini, ada baiknya langsung di masukkan ke tabungan. Pasalnya, uang biaya hidup kan sudah dari gaji. Jadi, dijamin tabungan kamu makin gendut!!
Pada akhirnya, aplikasi mengelola gaji ini bukan hal yang mudah dilakukan. Oleh sebab itu, kamu perlu komitmen yang kuat agar bisa sukses menjalaninya. Selamat mencoba, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!