Unik! Pasar di Indonesia Ini Bertransaksi Tanpa Bicara, Kok Bisa?
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki tradisi unik. Hal ini bahkan bisa ditemukan pada pasar tradisional yang ada di berbagai wilayah Indonesia. Pada dasarnya, kita tentu tahu bahwa pasar merupakan tempat untuk melakukan jual-beli. Namun, di dalam proses transaksi yang berlangsung itu ada yang membuat pasar tersebut menjadi unik.
Keunikan ini disebabkan oleh tradisi yang ada di dalamnya. Sehingga tak jarang membuat daya tarik tersendiri bagi para wisatawan asing untuk berkunjung ke pasar tradisional tersebut. Nah, salah satu pasar tradisional yang memiliki tradisi unik ini adalah Pasar Bisu yang terletak di Sumatra Barat. Pernahkah kamu mendengarnya, Beauties?
Meskipun pasar ini dikenal dengan nama Pasar Bisu, tetapi bukan berarti para penjual dan pembeli yang ada di sini tidak bisa berbicara atau bisu. Pasalnya, ada alasan tertentu kenapa pasar tersebut bisa dinamakan menjadi pasar bisu sehingga membuat para penjual dan pembelinya harus melakukan transaksi tanpa suara atau dengan bahasa isyarat.
Lantas, apa alasannya? Berikut seputar Pasar Bisu, pasar tradisional yang memiliki tradisi unik di Indonesia karena bertransaksi tanpa suara. Check it out!
Mengenal Pasar Bisu dan Tradisinya
Mengenal Pasar Bisu dan tradisinya/Foto: YouTube/Trans7 Official
Beauties, jika kamu pergi ke Sumatra Barat, jangan lupa berkunjung ke Pasar Bisu. Pasar ini memiliki tradisi unik dalam bertransaksi karena para penjual dan pembeli di sini melakukan proses jual-beli tanpa bersuara.
Tradisi jual-beli tanpa suara tersebut dikenal dengan nama tradisi Marosok yang sudah dilakukan secara turun-temurun sejak raja-raja Minangkabau dan menjadi tradisi jual-beli khas Padang Pariaman, Sumatra Barat. Melansir dari situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia proses transaksi ini dilakukan dengan cara Marosok atau yang artinya “Meraba”.
Sehingga antara penjual dan pembeli alih-alih berbicara, mereka akan bersalaman untuk bertransaksi. Nantinya, posisi tangan mereka akan ditutupi benda lain, seperti sarung, kain, baju, hingga topi untuk menyepakati harga.
![]() Tradisi Marosok di Pasar Bisu, Sumatra Barat/Foto: YouTube/Trans7 Official |
Selanjutnya, jari-jari tangan mereka akan bergerak ke kiri dan ke kanan untuk mengisyaratkan tawar-menawar. Setiap jari yang digerakkan akan melambangkan nilai uang, mulai dari puluhan, ratusan, hingga jutaan rupiah, sebagaimana yang dilansir dari detikTravel.
Apabila nanti pembeli setuju maka mereka akan mengisyaratkannya dengan anggukan kepala. Sebaliknya, jika tidak setuju dengan tawaran harga yang diberikan, mereka akan menggeleng.
Adapun tujuan dari tradisi Marosok adalah untuk menjaga kerahasiaan harga yang telah disepakati. Hingga saat ini, tradisi Marosok di Sumatra Barat telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI.
Sementara itu, tradisi Marosok yang ada di Pasar Bisu ini digunakan untuk menjual berbagai jenis hewan ternak, seperti sapi, kerbau, atau kambing. Akan tetapi, melansir dari Worldkings, pasar ini tidak dibuka setiap hari melainkan hanya pada hari Selasa saja. Jadi, jika kamu ingin berkunjung ke Pasar Bisu, pastikan tidak salah hari ya, Beauties!
Nah, itulah tadi seputar Pasar Bisu, pasar tradisional yang memiliki tradisi unik di Indonesia karena bertransaksi tanpa suara. Apakah kamu tertarik untuk berkunjung dan berbelanja hewan ternak di sini, Beauties?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
