Urutan Lahir Bisa Membentuk Kepribadian, Ini 3 Alasannya

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Minggu, 26 Jan 2025 22:00 WIB
Urutan Lahir Bisa Membentuk Kepribadian, Ini 3 Alasannya/Foto: Freepik/prostooleh

Urutan lahir terbukti memang bisa memengaruhi cara kita berkembang, lho! Anak pertama, tengah, hingga bungsu, semuanya punya karakteristik yang unik dan bisa dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan mendidik mereka.

Urutan lahir bisa membentuk kepribadian seseorang, mulai dari sifat pemimpin yang dimiliki anak pertama hingga kepribadian santai anak bungsu. Yuk, simak tentang karakter berdasarkan urutan lahir lebih lanjut lewat penjelasan yang dilansir dari Very Well Mind ini!

Teori Urutan Kelahiran


Ilustrasi/Foto: Freepik

Teori urutan kelahiran yang diperkenalkan Alfred Adler di awal abad ke-20 menyatakan bahwa urutan kelahiran dalam keluarga dapat memengaruhi perkembangan dan kepribadian seseorang. Adler, yang merupakan pendiri psikologi individu, menjelaskan bahwa anak pertama cenderung mengembangkan rasa tanggung jawab yang kuat, anak tengah memiliki keinginan untuk diperhatikan, dan anak bungsu sering kali memiliki jiwa petualang dan kecenderungan untuk memberontak.

Menurut teori ini, anak pertama sering kali menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan memiliki kepribadian tipe A yang cenderung terorganisir, berhati-hati, dan cenderung mudah stres. Meskipun memiliki sikap dewasa dan terstruktur, menjadi anak pertama juga memiliki tantangan tersendiri, seperti harus menanggung ekspektasi tinggi dari orang tua dan peran sebagai pengasuh bagi adik-adiknya.

Anak tengah, di sisi lain, sering dianggap sebagai mediator dalam keluarga. Karena mereka sering terabaikan di antara anak pertama dan terakhir, anak tengah cenderung mencari perhatian dan menonjolkan diri di lingkungan sosial di luar keluarganya. Kurangnya perhatian juga menyebabkan mereka memiliki perasaan tidak aman dan kecemburuan terhadap saudara yang lebih tua atau lebih muda.

Anak bungsu yang sering dianggap sebagai “anak manja” dalam keluarga biasanya akan mendapat lebih banyak kebebasan dari orang tua yang sudah berpengalaman. Mereka cenderung lebih suka bertualang, memiliki kepribadian yang ceria dan ramah, tetapi juga bisa menjadi lebih manja atau kurang mandiri.

Sementara itu, anak tunggal adalah satu-satunya anak yang mendapatkan perhatian penuh dari orang tua tanpa harus berbagi dengan saudara. Hal ini membuat anak tunggal cenderung lebih dewasa, teliti, dan memiliki kecenderungan untuk menjadi perfeksionis. Namun, karena jarang berinteraksi dengan saudara, mereka mungkin merasa kesepian, terisolasi, serta bisa lebih sensitif terhadap ekspektasi orang tua yang tinggi.

(naq/naq)