Urutan Lahir Bisa Membentuk Kepribadian, Ini 3 Alasannya
Urutan lahir terbukti memang bisa memengaruhi cara kita berkembang, lho! Anak pertama, tengah, hingga bungsu, semuanya punya karakteristik yang unik dan bisa dipengaruhi oleh bagaimana lingkungan mendidik mereka.
Urutan lahir bisa membentuk kepribadian seseorang, mulai dari sifat pemimpin yang dimiliki anak pertama hingga kepribadian santai anak bungsu. Yuk, simak tentang karakter berdasarkan urutan lahir lebih lanjut lewat penjelasan yang dilansir dari Very Well Mind ini!
Teori Urutan Kelahiran
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik |
Teori urutan kelahiran yang diperkenalkan Alfred Adler di awal abad ke-20 menyatakan bahwa urutan kelahiran dalam keluarga dapat memengaruhi perkembangan dan kepribadian seseorang. Adler, yang merupakan pendiri psikologi individu, menjelaskan bahwa anak pertama cenderung mengembangkan rasa tanggung jawab yang kuat, anak tengah memiliki keinginan untuk diperhatikan, dan anak bungsu sering kali memiliki jiwa petualang dan kecenderungan untuk memberontak.
Menurut teori ini, anak pertama sering kali menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan memiliki kepribadian tipe A yang cenderung terorganisir, berhati-hati, dan cenderung mudah stres. Meskipun memiliki sikap dewasa dan terstruktur, menjadi anak pertama juga memiliki tantangan tersendiri, seperti harus menanggung ekspektasi tinggi dari orang tua dan peran sebagai pengasuh bagi adik-adiknya.
Anak tengah, di sisi lain, sering dianggap sebagai mediator dalam keluarga. Karena mereka sering terabaikan di antara anak pertama dan terakhir, anak tengah cenderung mencari perhatian dan menonjolkan diri di lingkungan sosial di luar keluarganya. Kurangnya perhatian juga menyebabkan mereka memiliki perasaan tidak aman dan kecemburuan terhadap saudara yang lebih tua atau lebih muda.
Anak bungsu yang sering dianggap sebagai “anak manja” dalam keluarga biasanya akan mendapat lebih banyak kebebasan dari orang tua yang sudah berpengalaman. Mereka cenderung lebih suka bertualang, memiliki kepribadian yang ceria dan ramah, tetapi juga bisa menjadi lebih manja atau kurang mandiri.
Sementara itu, anak tunggal adalah satu-satunya anak yang mendapatkan perhatian penuh dari orang tua tanpa harus berbagi dengan saudara. Hal ini membuat anak tunggal cenderung lebih dewasa, teliti, dan memiliki kecenderungan untuk menjadi perfeksionis. Namun, karena jarang berinteraksi dengan saudara, mereka mungkin merasa kesepian, terisolasi, serta bisa lebih sensitif terhadap ekspektasi orang tua yang tinggi.
Pengaruh Urutan Kelahiran dan Hubungan Interpersonal
Ilustrasi/Foto: Freepik
Urutan kelahiran dapat memengaruhi hubungan antar individu (interpersonal) dengan berbagai cara, mulai dari bagaimana kita membentuk hubungan hingga bagaimana kita berperilaku dalam hubungan tersebut. Menurut Dr. Avigail Lev, terapis asal San Fransisco, pengaruh urutan kelahiran bisa berbeda berdasarkan gender; misalnya dalam keluarga dengan dua saudara perempuan, adik perempuan cenderung lebih percaya diri dan memegang kontrol, sedangkan kakak perempuan lebih fokus pada pencapaian dan sering merasa tidak aman. Sebaliknya, pada saudara laki-laki, dinamika ini bisa terbalik.
Selain itu, urutan kelahiran juga memengaruhi cara komunikasi antar anggota keluarga. Anak pertama atau anak tunggal sering dianggap lebih frontal dalam berkomunikasi sehingga kadang-kadang bisa dianggap dominan atau tukang kontrol, anak tengah biasanya lebih menghindari konfrontasi dan berusaha mencari solusi yang memuaskan semua pihak, dan anak bungsu cenderung lebih mengandalkan humor dan pesonanya dalam berinteraksi.
Dalam hal peran dalam hubungan, anak pertama cenderung lebih sering mengambil peran sebagai pengasuh yang bisa memberi rasa nyaman, tetapi terkadang membuat pasangan merasa seperti “dibimbing”. Anak tengah biasanya lebih fleksibel dan mudah beradaptasi. Sementara itu, anak bungsu akan lebih santai dan tidak terikat pada aturan.
Ekspektasi dalam hubungan juga dapat dipengaruhi oleh urutan kelahiran. Anak pertama sering memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap diri sendiri dan orang lain sehingga bisa lebih kritis ketika orang lain tidak memenuhi standar mereka, anak tengah berusaha menjaga keseimbangan dalam hubungan dan memastikan semua orang diperlakukan adil, dan anak bungsu lebih sering meletakkan tanggung jawab pada pasangan mereka serta lebih santai.
Secara umum, anak pertama lebih sering dijadikan sasaran dalam konflik keluarga, sedangkan anak bungsu biasanya melihat keluarga dalam pandangan yang lebih idealis. Namun, faktor lain seperti perbedaan kepribadian, gaya pengasuhan, hubungan orang tua, dan bahkan urutan kelahiran orang tua sendiri juga dapat memengaruhi bagaimana urutan kelahiran memengaruhi hubungan interpersonal seseorang.
Pandangan Lain tentang Teori Urutan Kelahiran
Ilustrasi/Foto: Freepik/halayalex
Teori urutan kelahiran memang cukup populer dan sering dibicarakan dalam berbagai budaya, tetapi banyak juga bukti yang menunjukkan bahwa pengaruh urutan lahir terhadap perkembangan seseorang sebenarnya minim. Artinya, urutan kelahiran hanyalah salah satu dari sekian banyak faktor yang memengaruhi cara kita tumbuh dan belajar.
Urutan kelahiran tidak berpengaruh secara terpisah karena banyak faktor lain yang juga berperan dalam perkembangan anak. Faktor-faktor seperti genetika, status sosial, ekonomi, sumber daya keluarga, kondisi kesehatan, dan gaya pengasuhan sangat memengaruhi proses perkembangan. Selain itu, faktor-faktor keluarga lainnya, seperti jarak usia antar saudara, jenis kelamin saudara, dan jumlah anak dalam keluarga, juga dapat memengaruhi dampak dari urutan kelahiran tersebut.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
