Viral di Medsos Anak Berkebutuhan Khusus Jadi Korban Perundungan, Diduga Dipaksa Makan Hewan Liar!

Rini Apriliani | Beautynesia
Selasa, 17 Dec 2024 15:30 WIB
Viral Setelah Kakak Korban Mencari Pelaku...
Foto: TikTok.com/rismaevitaaaaa

Viral di medsos aksi perundungan yang menimpa seorang anak berkebutuhan khusus (down syndrome) di Bandung. Ia diduga dipaksa untuk memakan hewan liar, yang diduga adalah seekor musang. 

Dalam video viral, ia terlihat memakan kepala hewan bertaring tersebut. Kemudian terdengar orang-orang di belakang video mengolok-ngoloknya.

Mereka mengatakan, "mab*k dulu, mab*k dulu," "ibarat belum makan tiga hari ini."

Lalu, ada percakapan antara pembuat video dengan anak down syndrome, soal daging apa yang dimakannya. 

"Daging apa itu?" tanya pembuat video.

"Lasun (musang)," jawab korban. 

"Daging apa?"

"Lasun"

Saat ini, kasus tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian. Simak selengkapnya di sini...

Viral Setelah Kakak Korban Mencari Pelaku...

Anak Berkebutuhan Khusus jadi korban perundungan

Foto: TikTok.com/rismaevitaaaaa

Kasus ini mulai diangkat oleh kakak korban, Risma Evita dalam unggahan TikToknya, yang kemudian viral juga di X (dulunya Twitter). 

Ia mendapat laporan dari ibunya, yang awalnya mendapat kabar dari tetangga sekitar bahwa ada video adiknya sedang memakan hewan liar. Ibu Risma lantas meminta bantuan untuk mencari tahu siapa pelaku yang tega melakukan hal tersebut pada anaknya. 

"Mamah ku tiba-tiba chat pas aku lagi kerja dan mamah juga dikasih tau orang," tulis Risma dalam unggahan TikToknya.

Anak Berkebutuhan Khusus jadi korban perundunganAnak Berkebutuhan Khusus jadi korban perundungan/ Foto: TikTok.com/rismaevitaaaaa

Risma mengatakan, alasannya mengangkat kasus ini adalah untuk memberi sanksi sosial pada pelaku. Ia pun khawatir jika bukan hanya adiknya saja yang menjadi korban. 

"Kalau aku tau orangnya, nggak akan aku upload di TikTok. Aku sengaja upload buat cari pelaku dan memberi saksi sosial juga untuk pelaku, takutnya bukan adikku aja yang dibully diperlakukan layaknya hewan seperti ini," kata Risma. 

"Walaupun anak DS tapi mereka layak diperlakukan seperti manusia normal. Mereka manusia terpilih dan sangat mulia yang harusnya dijaga dan dberi perhatian lebih. Tolong aku hanya mencari keadilan untuk adikku tidak mau orang-orang bi*dab ini hidup tenang setelah memperlakukan adikku seperti hewan," lanjutnya. 

Risma Cerita Latar Belakang Keluarganya...

Anak Berkebutuhan Khusus jadi korban perundungan

Foto: TikTok.com/rismaevitaaaaa

Lebih lanjut, Risma bercerita tentang latar belakang keluarganya. Mengapa ia mendapatkan kabar dari sang ibu, karena ia tinggal terpisah dengan keluarga setelah menikah.

"Aku posisinya sudah menikah ikut suami, jadi tidak bisa ikut mengontrol," papar Risma. 

Ayahnya seorang driver ojek online yang sering pulang malam dan mamahnya ibu rumah tangga, tapi tidak bisa jalan jauh karena kakinya sakit. Hal ini membuat ibunya tidak bisa mencari saat anaknya bermain jauh. 

"Adikku tidak dititipkan, tapi dia main tanpa sepengetahuan kami. Dia tiap hari ngaji magrib, pulangnya suka main dulu kami pun sering mencarinya, kalau dia lama belum pulang," kata Risma. 

"Semua di luar kendali dan pengawasan kami. Kami tidak mengurung atau sampai tega membatasinya karena dia kalo dimarahi atau sampai dilarang malah menangis seperti layaknya anak kecil dan kabur," lanjutnya. 

Anak Berkebutuhan Khusus jadi korban perundunganAnak Berkebutuhan Khusus jadi korban perundungan/ Foto: TikTok.com/rismaevitaaaaa

Risma bercerita bagaimana sosok adiknya. Di tengah kekurangan yang dimiliki, ia adalah sosok yang sangat baik. Korban perundungan itu pun bersekolah di SLB dan rajin mengaji. 

"Adikku ini kami sekolahkan di SLB sampai sekarang. Setiap hari dia selalu ke masjid, mengaji," tulis Risma. 

"Walaupun adikku ini kekurangan tapi dia bisa masak dan merawat dirinya sendiri, tidak pernah tantrum, tidak pernah mengganggu orang lain, tidak pernah melawan, dan sangat sholeh. Tidak pernah aneh-aneh, bahkan jajan pun sehari hanya Rp10 ribu saja, Rp5000 untuk bekal sekolahnya, Rp5000 lagi untuk bekal ngajinya," lanjutnya.

Ternyata, selain viral dipaksa makan daging hewan liar tersebut, adik Risma juga sering diberi minuman terlarang hingga merokok. 

"Adikku ini sering mengeluh sakit perut dan muntah-muntah, juga sering mengeluh pusing. Kalo tidur seperti orang yang pingsan karena bisa kuat seharian tidur. Dan setelah kejadian kemarin, kami baru tau kalo adikku ini sering dicekokin minuman, diajarkan merokok, diberi makanan layaknya video kemarin," jelas Risma. 

"Ya Allah anak sesuci ini tidak mengerti apa-apa tadi diperlakukan layaknya hewan yang diberi makanan apapun, diolok-olok, ditertawakan."

Kini Ditangani oleh Pihak Kepolisian!

Anak Berkebutuhan Khusus jadi korban perundungan

Foto: TikTok.com/rismaevitaaaaa

Berkat viralnya unggahan Risma di TikTok dan banyak dibagikan juga di laman X, kasus ini mulai ditangani oleh pihak kepolisian. Dalam unggahan terbarunya di TikTok akun @rismaevitaaaaa, ia mengungkap bahwa saat ini pelaku sudah ditemukan. 

"Masya Allah alhamdulillah terima kasih untuk semua teman-teman yang telah membantu, mendoakan, dan berupaya dalam bentuk apapun untuk kasus adikku ini. Alhamdulillah semua pelaku sudah ketemu dan dimintai keterangan," tulis Risma dalam unggahan terbarunya.

"Alhamdulillah, adik saya sekarang dalam kondisi sehat. Teman-teman bantu doa terus ya, semoga kasusnya bisa cepat selesai dan semoga ini menjadi efek jera juga pelajaran untuk semua pelaku," lanjutnya. 

Terakhir, Risma mengucapkan rasa terima kasihnya, karena berkat bantuan di TikTok dan semua akun medsos, ia bisa dengan cepat bisa membela sang adik.

Hingga artikel ini ditulis, belum diketahui pasti hewan liar apa yang diberikan pada adik Risma, dan pihak kepolisian pun belum mengungkap pelaku perundungan di balik video. 

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(ria/ria)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE