Viral di Medsos Festival Rujak Uleg Surabaya Banjir Kritik, Netizen: Hajatan Rakyat Kok Jadi Pesta Pejabat?

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Senin, 15 May 2023 07:30 WIB
Festival Rujak Uleg Surabaya 2023/Foto: tourism.surabaya.go.id

Dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-730, Dinas Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata telah menggelar Festival Rujak Uleg pada Sabtu, 6 Mei 2023 lalu. Sayangnya, pesta rakyat yang berlangsung di kawasan Jalan Kembang Jepun itu justru menuai kritik dari berbagai pihak lantaran terbatasnya akses untuk masyarakat.

Lewat unggahan di media sosial, masyarakat mengeluh tidak bisa ikut berpartisipasi karena dihadang oleh pagar tinggi, sementara para pejabat terlihat leluasa memasuki acara. Seperti apa kontroversi Festival Rujak Uleg yang dianggap terlalu eksklusif? Bagaimana pula pendapat penyelenggara? Simak ulasannya!

Apa Itu Pagelaran Rujak Uleg Surabaya?


Festival Rujak Uleg Surabaya 2023/Foto: Instagram.com/@dp3appkbsurabaya

Dilansir dari laman resmi Tourism Surabaya, Festival Rujag Uleg adalah acara tahunan yang digelar oleh Pemerintah Kota Surabaya di sepanjang Jalan Kembang Jepun. Acara ini dipersiapkan untuk lebih dari 1.500 peserta yang mengenakan berbagai macam kostum unik, di mana mereka akan menguleg rujak cingur dan menikmatinya bersama-sama.

Dalam pelaksanaannya, sebagaimana dilansir dari detikcom, tahun ini acara diikuti oleh 432 peserta, yang terbagi dalam 108 grup. Semua partisipan mengenakan busana unik dan menarik mungkin, mulai dari tema superhero, avatar, baju adat, dan masih banyak lagi.

Menariknya, acara ini juga menggelar kompetisi untuk menentukan kostum dan penyajian rujak terbaik. Salah satu pemenangnya adalah Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya berhasil meraih juara pertama best costume dengan kostum ala suku Indian. Mereka juga mendapatkan posisi kedua untuk meja penyajian terbaik dengan tema rujak Apache.

Ternyata Menuai Kritik


Festival Rujak Uleg Surabaya 2023/Foto: tourism.surabaya.go.id

Sayangnya, acara yang seharusnya berlangsung seru dan menyenangkan itu ternyata berujung hujatan. Acara tersebut memang berhasil jadi trending topic, namun karena banyaknya warga yang mengaku tidak bisa ikut menikmati keseruannya.

"Aku kaget banget ternyata ndek kene (di sini) warga enggak oleh mlebu (tidak boleh masuk). Sing oleh mlebu nang njero (yang boleh masuk di dalam) cuma pejabat dan undangan," kata akun TikTok @myjourney233, dilansir dari CNN Indonesia.

Petugas awalnya mengatakan pada masyarakat yang sudah datang bahwa mereka boleh masuk setelah acara diresmikan oleh Wali Kota Eri Cahyadi dan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Namun hingga acara selesai, mereka tetap dibiarkan menunggu. CNN Indonesia juga melaporkan bahwa banyak warga, termasuk ibu-ibu, yang lemas menunggu di luar pagar namun tak mendapat izin masuk.

(naq/naq)