Wanda Hamidah Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia yang Berlayar ke Gaza dalam Misi Global Sumud Flotilla

Nadya Quamila | Beautynesia
Jumat, 19 Sep 2025 09:30 WIB
Wanda Hamidah Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia yang Berlayar ke Gaza dalam Misi Global Sumud Flotilla
Wanda Hamidah Jadi Satu-satunya Wakil Indonesia yang Berlayar ke Gaza dalam Misi Kemanusiaan/Foto: Instagram @wandahamidahbsa

Aktris dan aktivis Wanda Hamidah jadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang berhasil berlayar ke Gaza dalam misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF). Setelah berjuang di tengah situasi yang tidak pasti, Wanda berangkat menuju Gaza dengan menaiki Kapal Kaiser dari Pelabuhan Sidi Bou Said, Tunisia. Ini menjadi kapal yang terakhir diberangkatkan dalam misi GSF.

Global Sumud Flotilla adalah gerakan masyarakat sipil internasional yang bertujuan untuk mematahkan blokade Israel di Gaza dan meminta genosida di Palestina agar segera diakhiri. Sejumlah perwakilan dari berbagai negara mengikuti misi kemanusiaan ini, termasuk Indonesia.

Namun, ada banyak tantangan, kendala, hingga situasi tidak pasti yang membuat banyak aktivis akhirnya terpaksa pulang ke negara asal masing-masing dan batal berlayar ke Gaza. Hal tersebut juga dialami oleh delegasi Indonesia yang memutuskan untuk mundur dari misi ini.

Bertahan dan bertekad untuk bisa berlayar ke Gaza, Wanda Hamidah akhirnya mendapat kepastian bahwa dirinya terpilih menjadi penumpang di Kapal Kaiser setelah menunggu selama kurang lebih dua minggu di Tunisia. Wanda berlayar ke Gaza pada Selasa (16/9) bersama aktivis dari Tunisia hingga Turki. Wanda juga menjadi satu-satunya perempuan di kapal tersebut.

"Indonesia, kita akan berlayar ke Gaza dan menghentikan pengepungan Israel di Gaza," tutur Wanda di akun Instagramnya.

Wanda Hamidah Cerita Sulitnya Perjuangan Berangkat ke Gaza

Wanda Hamidah berangkat berlayar ke Gaza, Selasa (16/9) malam, waktu Tunisia.

Wanda Hamidah Cerita Sulitnya Perjuangan Berangkat ke Gaza/Foto: Instagram @wandahamidahbsa

Sehari sebelum berlayar ke Gaza, Wanda Hamidah menceritakan kondisi yang dialami oleh para aktivis di tengah sulitnya berjuang untuk bisa berlayar ke Gaza. Ia mengatakan ada banyak aktivis yang akhirnya memutuskan untuk pulang karena kondisi yang tidak menentu dan sulit untuk bertahan.

"Hampir semuanya sudah kembali pulang ke negara masing-masing. Pertanyaannya, kenapa mereka kembali pulang? Karena teman-teman dalam hal ini, saya harapkan bisa berhusnudzon ya berprasangka baik karena terus terang kendala yang ada di sini berat banget, susah banget memang kita untuk bertahan," tutur Wanda Hamidah dalam unggahan video di Instagram pribadinya, Senin (15/9).

Lebih lanjut, Wanda mengatakan bahwa tidak semua negara siap menerima para aktivis. Namun, pemerintah Tunisia berani dan bersedia menerima ratusan aktivis dari seluruh dunia untuk berkumpul dan berlayar ke Gaza.

"Pemerintah Tunisia harus dapat dan patut dapat apresiasi yang sebesar-besarnya karena berani pelabuhannya dipakai untuk menjadi tempa berkumpul dan berjuang para aktivis kemanusiaan dari seluruh dunia," lanjutnya.

[Gambas:Instagram]

Wanda mengatakan bahwa dirinya tidak bisa menjabarkan secara gamblang kendala apa saja yang dihadapi para aktivis untuk bisa berlayar ke Gaza. Namun, salah satu kendala yang ditemui Wanda adalah sulitnya mendapatkan kapal yang siap berangkat ke Gaza dengan risiko menghadapi senjata-senjata tercanggih dari negara yang memberikan tekanan. 

"Karena gak mudah untuk mendapatkan kapal, hampir pasti pada sakit di sini. Kapal-kapal memang banyak dalam keadaan dan kondisi tidak siap. Karena perjalanan ke Gaza itu melalui laut Mediterania yang cukup ganas," ungkapnya.

Wanda paham betul risiko apa yang akan ia hadapi dalam misi kemanusiaan GSF ini. Namun, ia fokus pada tujuan untuk membantu masyarakat Gaza.

"Aku gak akan memperlihatkan kekhawatiran aku karena, aku udah tahu ketika aku ke Gaza seperti apa yang akan kami hadapi, aku tahu itu. Jadi, balik lagi fokus Global Sumud Flotilla adalah raising awareness, raising your awareness. Please use your platform, use your platform to talk about Palestine," kata Wanda.

Perjalanan Wanda Hamidah ke Gaza

Wanda Hamidah kabarkan kondisi terdampar di Kelibia untuk dilakukan perbaikan.

Perjalanan Wanda Hamidah ke Gaza/Foto: Instagram @wandahamidahbsa

Wanda membagikan perjalanannya menuju Gaza melalui akun Instagramnya. Kapal yang ditumpanginya sempat terdampar di Kelibia, Tunisia karena kekurangan bahan bakar. Tak hanya itu, ada pula kendala lain seperti kapten kapal yang mundur karena menerima tekanan.

Berdasarkan Instagram Story Wanda sekitar sepuluh jam yang lalu dari artikel ini ditulis, Wanda melaporkan bahwa kapal sudah berlayar di sekitar perairan Italia. Ia menuliskan lokasi "Pantelleria", yaitu sebuah pulau Italia di Laut Mediterania, terletak di Selat Sisilia antara Sisilia dan Tunisia.

Melalui unggahan terbarunya, Wanda memaparkan alasannya mengapa ia igin pergi ke Gaza. Ia mengatakan tidak sanggup melihat penderitaan warga Palestina akibat kekejaman Israel.

"Kenapa aku ingin pergi ke Gaza? Jawabannya sederhana. Aku tak sanggup hanya melihat orang-orang Palestina dibunuh secara brutal setiap hari, dari bayi hingga lansia, bahkan yang masih dalam kandungan.

Aku seorang ibu dari empat anak, seorang putri, seorang saudara perempuan, seorang teman. Aku tak bisa membayangkan diriku tanpa mereka. Begitu pula rakyat Gaza. Mereka berhak hidup sebagai manusia seperti kita.

Dan jika kita tak melakukan apa pun tentang genosida yang terjadi setiap hari di depan mata kita, aku merasa kita menormalkan pembunuhan brutal, pembunuhan massal, kejahatan kemanusiaan yang tak terbayangkan oleh para zionis," tulisnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE