Geger di media sosial soal dugaan kasus kekerasan yang menimpa karyawan Brandoville Studios. Dari bukti-bukti yang diunggah dan tersebar di media sosial, sejumlah karyawan mengaku mengalami kekerasan fisik, emosional, verbal, diskriminasi, pemerasan, rasisme, seksisme, hingga eksploitasi.
Kekerasan diduga dilakukan oleh co-owner Brandoville Studios, yaitu Cherry Lai. Adapun pendiri dan CEO dari Brandoville Studios adalah suami dari Cherry Lai, yaitu Ken Lai.
Kasus ini pertama kali mencuat di media sosial oleh akun @Bisher_d790 di X (sebelumnya Twitter). Dalam cuitannya, ia melampirkan bukti-bukti yang diunggah ke platform Canva. Bukti-bukti dugaan kekerasan tersebut milik seorang mantan karyawan berinisial C.
Di salah satu bukti yang diunggah, seorang karyawan berinisial C diminta untuk menampar dirinya hingga 100 kali oleh Cherry Lai sebagai bentuk hukuman. Tak hanya itu, usai resign dari Brandoville Studios, hidup C diduga masih diusik oleh Cherry Lai. C mengaku bahwa Cherry Lai telah mengirimkan dirinya dan keluarganya ancaman pembunuhan.
Terkait dugaan kasus kekerasan di Brandoville Studios, Beautynesia berkesempatan mewawancarai salah satu korban sekaligus mantan karyawan Brandoville Studios berinisial A.
Berikut wawancara eksklusif Beautynesia dengan salah satu korban.