Konten masak rendang yang dilakukan oleh Willie Salim di Palembang, berbuntut panjang. Terbaru, ia 'dikutuk' oleh Kesultanan Palembang.
Melansir detikcom, Sultan Palembang Darussalam YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja menilai konten memasak rendang pria dengan 68 juta pengikut di TikTok tersebut telah membuat gaduh dan merusak citra serta nama baik warga Palembang. Akhirnya, pihaknya mengeluarkan maklumat.
Ada lima poin yang diminta oleh Sultan Palembang. Pertama adalah permintaan maaf secara langsung.
"Kesultanan Palembang Darussalam mendesak Willie Salim, pertama, harus mengklarifikasi secara jujur dan meminta maaflah kepada warga Palembang, bukan hanya melalui video yang disebar di medsos, tetapi di dalam rapat adat kesultanan Darussalam," kata Sultan Palembang Raden Muhammad Fauwas Diradja.
Kedua, Sultan Palembang meminta Willie agar melakukan tradisi tepung tawar atau tindakan 'cemau mulut' sebagaimana adat Melayu Palembang yang tertulis dalam kitab Undang-Undang Simbur Cahaya.
Ketiga, Willie Salim diminta untuk menghapus seluruh video terkait masak dan makan rendangnya.
"Untuk poin ketiganya, mendesak Willie Salim mencabut dan menghapus semua video terkait masak dan makan rendang di BKB Palembang yang membuat konten, hinaan, bully-an dan hinaan tersebut di semua akun media sosial yang ada baik, YouTube, Instagram, Facebook, dan media lainnya," tegasnya.
Keempat, Sultan Palembang mendukung gerakan masyarakat Palembang yang menuntut Willie Salim melalui jalur hukum.
Memang, sebelum Sultan Palembang angkat bicara, kreator ini telah dilaporkan oleh berbagai pihak. Seperti kantor hukum Ryan Gumay Lawfirm, konten kreator kuliner Palembang Rondoot, dan sejumlah aktivis dan tokoh pemuda Palembang.
Ryan dari kantor hukum Ryan Gumay Lawfirm mengatakan langkah hukum ini diambil juga sebagai efek jera dan pelajaran untuk kreator lain yang terindikasi sengaja membuat konten tanpa mempertimbangkan konsekuensi hukum dan dampak sosial yang ditimbulkan.
Kelima, apabila Willie menghiraukan pesan ini, maka ia dikutuk untuk datang ke Palembang.
"Kemudian poin kelima yang terakhir, apabila Willy Salim tidak mengindahkan pesan ini, atas nama Kesultanan Palembang Darussalam, menyatakan kutukan kepada Willie Salim dan mengharamkan kedatangannya ke Palembang sepanjang hidupnya. Demikian maklumat ini saya sampaikan agar menjadi pelajaran bagi semuanya," tuturnya.