KALEIDOSKOP BEAUTYNESIA 2025
5 Kasus Bullying Paling Viral di Indonesia Sepanjang 2025
Kasus perundungan atau bullying masih jadi hal paling mengkhawatirkan hingga sekarang. Sepanjang 2025 saja, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat bahwa setidaknya 25 anak dilaporkan bunuh diri, dan sebagian besar kematian ini diduga terkait dengan perundungan. Namun, kematian terkait bullying bukan hanya karena bunuh diri saja. Tidak sedikit anak-anak bangsa yang justru meregang nyawa akibat kekerasan fisik yang dialami.
Sementara itu, Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) mengungkapkan lewat laman resminya bahwa kasus perundungan meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya, berdasarkan data dari KPAI dan JPPI. Data resmi terkait angka kasus bullying sepanjang tahun 2025 belum dirilis. Namun, JPPI mencatat 573 kasus kekerasan di sekolah sepanjang 2024, lebih dari 100 persen naik dibanding 2023, dan sekitar 31 persen dari kasus itu adalah perundungan. Jika tahun 2025 angkanya memang meningkat tajam, maka kasus ini harus menjadi perhatian yang lebih serius lagi dari berbagai pihak.
Mirisnya, sebagian besar perundungan memang terjadi di lingkungan pendidikan, bahkan mulai dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Banyak dari kasus tersebut yang sangat fatal sehingga menjadi perhatian banyak pihak.
Berikut ini lima kasus bullying paling viral di Indonesia sepanjang 2025, yang menjadi alarm keras tentang pentingnya pencegahan dan intervensi terhadap perundungan.
1. Pengeroyokan saat MPLS di SMP Blitar
Pada Juli 2025, sebuah video viral menunjukkan siswa baru SMP dikeroyok oleh sekelompok teman saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Setelah dilakukan penelusuran, peristiwa itu terjadi di SMPN 3 Doko, Kabupaten Blitar pada Jumat pagi (18/7/2025) dan memperlihatkan olok-olokan verbal yang kemudian berlanjut ke kekerasan fisik di belakang kamar mandi sekolah.
Melansir DetikJatim, Kepala Dinas Pendidikan Blitar membenarkan insiden itu, dan menjelaskan bahwa korban dan pelaku sama-sama kelas VII. Motif awalnya adalah saling ejek yang kemudian memanas.
Polres Blitar telah memeriksa 20 saksi dan melibatkan unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak). Dari hasil penyelidikan, kasus ini diselesaikan melalui diversi, artinya di luar jalur peradilan pidana. Pelaku akan mengikuti pembinaan, ada permintaan maaf, dan sekolah diminta memasang CCTV agar kejadian serupa tidak terulang.
2. Santri di Lombok Tengah Tewas Setelah Saling Bully
Ilustrasi Bullying/Foto: Freepik.com
Pondok Pesantren Al Azhar Sadah, Lombok Tengah, menyedot perhatian nasional ketika seorang santri berinisial AZ (13) dilaporkan tewas setelah ditendang oleh teman sekamarnya pada Agustus 2025. Menurut pihak polisi, sebagaimana dilaporkan DetikBali, AZ dan teman sekamarnya sempat cekcok setelah salat Asar, lalu saling bully. Kejadian itu berakhir dengan AZ mendapat dorongan keras hingga terbentur tembok.
Meski sempat dibawa ke puskesmas, AZ akhirnya meninggal dan polisi menyebut potensi pasal perlindungan anak bisa diterapkan. Selain itu, pimpinan pesantren dilaporkan karena diduga lalai dalam mengawasi santri, dan pihak Lembaga Perlindungan Anak mendorong agar kasus ini diperhatikan serius agar tidak ada korban lain.
3. Dugaan Bullying Timothy Anugerah di Universitas Udayana
Aksi Solidaritas untuk Timothy/Foto: Instagram Universitas Udayana via BBC Indonesia
Kasus dugaan bullying juga terjadi di tingkat perguruan tinggi. Pada Oktober 2025, melansir CNN Indonesia, mahasiswa Universitas Udayana Bali bernama Timothy Anugerah Saputra ditemukan meninggal dunia setelah terjatuh dari bangunan kampus.
Tak lama setelah kematiannya, sebuah chat grup privat bocor di dunia maya dan mengungkap bagaimana teman-teman korban melontarkan ejekan dan pelecehan terhadap Timothy. Meski kasus ini masih berlangsung dalam penyelidikan, publik menuntut pertanggungjawaban universitas karena dugaan bullying bukan hanya verbal, tapi memiliki potensi dampak psikologis yang ekstrem.
4. Dugaan Bullying di SMPN 19 Tangerang Selatan
Ilustrasi Bullying/Foto: Freepik.com
Salah satu kasus paling menyedihkan terjadi di SMPN 19 Tangerang Selatan, di mana seorang siswa berinisial MH (13) meninggal dunia. Melansir CNN Indonesia, kejadian itu bermula saat korban diduga dipukul dengan bangku besi di area kepala pada 20 Oktober 2025. Setelahnya, MH mengeluhkan sakit dan sempat dirawat di salah satu rumah sakit. Sayangnya, kondisinya makin parah dan akhirnya meninggal dunia.
Sebelum meninggal, korban sempat mengaku dirinya sudah sering mendapat perlakuan kasar, mulai dari pukulan hingga tendangan. Terkait hal ini, pihak kepolisian Polres Tangsel hingga kini masih menyelidiki dugaan perundungan, dan telah memanggil sejumlah saksi, termasuk guru dan orang-orang dari sekolah.
Polisi akan menelusuri rekam medis korban untuk mencari bukti apakah tindakan bullying menjadi faktor pemicu kondisi kesehatan MH. Pemeriksaan juga telah dilakukan pada para terduga pelaku.
5. Bullying di Kamar Mandi SMP Blora
Ilustrasi Bullying/Foto: Freepik.com
Sebuah video singkat berdurasi sekitar 25 detik yang beredar di media sosial memperlihatkan siswa SMP di Blora dikeroyok teman-teman di dalam kamar mandi sekolah. Rekaman menunjukkan korban dipukul dan ditendang, sementara siswa lain hanya menonton.
Melansir DetikNews, 33 siswa dipanggil untuk pembinaan oleh Polres Blora, dan orang tua dari sejumlah siswa juga diminta hadir memberikan keterangan. Kapolsek Blora menyatakan bahwa pendekatan edukasi dipilih daripada represif, menegaskan bahwa pembinaan dan pendampingan anak terkait bullying penting agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
Kelima kasus ini memperlihatkan gambaran bahwa bullying di Indonesia bukan sekadar “masalah remaja”, tetapi krisis serius yang bisa berakibat tragis. Fakta ini menunjukkan pengawasan, kebijakan pencegahan, dan intervensi belum merata atau belum cukup efektif.
Bukan hanya tanggung jawab satu pihak, sekolah, orang tua, dan semua lembaga terkait sebaiknya bekerja sama untuk memerangi kasus ini hingga ke akar. Jika tidak ada perubahan nyata, maka kasus-kasus seperti ini bisa terus terulang dan menimbulkan korban-korban lagi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!