Menjadi dewasa bukanlah perkara yang melulu ditentukan dari umur dan fisik. Kedewasaan juga berasal dari dalam diri sendiri, kemampuan mengenali potensi lalu menerimanya, berpikir dan mengendalikan sikap secara bijak adalah proses yang harus dilalui.
Tentunya, menjadi dewasa tidak akan mudah bagi sebagian orang yang merasa belum atau tidak siap sama sekali. Seseorang yang tidak ingin dewasa biasanya sudah membayangkan betapa banyaknya beban dan tanggung jawab yang akan diambil.
Sikap ragu yang mendominasi adalah hasil pemikiran negatif yang menolak seseorang untuk tumbuh dewasa secara emosi dan sosial. Dilansir dari laman Very Well Mind, ada beberapa alasan seseorang tidak ingin menjadi dewasa dan yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasinya. Simak, yuk!
Kurangnya Sosok Role Model Dewasa yang Baik
Ilustrasi role model yang baik/Foto: Freepik.com/pressahotkey |
Saat remaja, umumnya seseorang memiliki sosok role model dewasa atau panutan yang memberikan dampak baik. Sosok ini bisa disebut juga dengan idola, contohnya kebanyakan remaja yang tertarik dengan jurnalisme akan mencontoh Najwa Shihab. Contoh lainnya, remaja yang mengidolakan salah satu penyanyi Indonesia karena bakat dan perilakunya yang baik.
Jika seseorang tidak memiliki panutan yang dewasa dan baik, ia bisa kehilangan arah hingga membawa dirinya berpikiran dan berperilaku negatif, bahkan akan bersikap enggan tumbuh dewasa, terlebih bila orang dewasa disekitarnya tidak memberikan contoh yang baik. Inilah pentingnya untuk mulai mencari sosok panutan yang mampu menginspirasimu agar membuatmu terus berproses mencapai kedewasaan.
Menjadi Dewasa Tak Selalu Menyenangkan
Ilustrasi seseorang sedang bosan dan lelah/Foto: Freepik.com/jcomp |
Tantangan dalam pekerjaan bisa menjadi hal yang menyenangkan atau yang paling kamu hindari. Rutinitas harian orang dewasa yang berulang-ulang akan menjadi membosankan, termasuk pada bidang pekerjaan yang kamu sukai.
Walaupun kamu memiliki aktivitas yang sibuk, ingat, kamu juga bisa dan perlu melepas penat dengan berjalan-jalan atau melakukan me time seperti berolahraga, membaca buku, menonton tv, atau menekuni hobi agar mengurangi rasa stres, bosan dan lelah.
Menjadi Sendiri Itu Menakutkan
Ilustrasi seseorang merasa takut/Foto: Freepik.com/jcomp |
Saat kamu masih berusia anak-anak, kesendirian adalah hal yang jarang kamu alami. Tapi semakin beranjak dewasa, kamu akan sering merasa sendiri karena bisa jadi mulai tinggal sendiri dan hanya fokus pada pekerjaan.
Kesendirian membuatmu merasa takut karena tidak bisa kembali ke masa muda. Seiring berjalannya waktu, kamu akan menyadari bahwa bersosialisasi dengan lingkungan terdekat juga perlu dilakukan agar kamu bisa berproses mengenal orang lain dan melupakan rasa takut. Jadi mulai sekarang, yuk sapa lagi dengan ramah orang-orang di sekelilingmu, Beauties!
Trauma Masa Kecil
Ilustrasi seorang anak yang mengalami trauma/Foto: Freepik.com/jcomp |
Trauma masa kecil akibat pelecehan, pengabaian, ataupun hal lainnya dapat membuat seseorang menua dan berpikiran sebelum waktunya. Meski begitu, tidak jarang ditemukan seseorang yang memiliki trauma masa kecil juga menolak untuk menjadi orang dewasa. Baginya, trauma yang disebabkan orang dewasa akan membuatnya tidak tertarik menjadi dewasa.
Untuk mengatasi trauma masa kecil ini, sebaiknya temui psikolog agar mendapatkan pemahaman dan tindakan lebih lanjut secara detail agar bisa berproses menjadi dewasa.
Nah, itulah 4 alasan seseorang yang tidak ingin menjadi dewasa dan apa yang sebaiknya dilakukan. Selamat berproses, ya, Beauties.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!