
5 Cara untuk Introspeksi Diri, Jadi Lebih Sadar dan Bahagia!

Beauties, seberapa penting introspeksi diri untuk kamu? Mungkin ini dapat dijawab dengan preferensi masing-masing. Namun satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa introspeksi diri merupakan bagian penting dalam proses kehidupan. Sebab, kita tidak senantiasa melakukan hal benar.
Untuk memperbaiki dan mengambil langkah tepat ke depannya, introspeksi ini sangatlah dibutuhkan. Sebagaimana dikutip dari laman Lifehack, berikut adalah beberapa cara introspeksi diri yang dapat Beauties terapkan.
1. Siapkan Lingkungan yang Ideal
![]() Ilustrasi introspeksi diri/ Foto: Freepik.com/stockking |
Langkah pertama yang Beauties perlu terapkan adalah mempersiapkan lingkungan yang ideal. Menjauhkan ponsel dan menepi ke ruangan yang tenang mungkin dapat dilakukan sebagai langkah awal melakukan introspeksi diri ini.
Suasana yang ideal akan membuat proses berpikir menjadi lebih baik. Selain mengondisikan tempat, Beauties juga perlu menentukan waktu yang tepat. Misalnya 30 menit setelah bangun pagi, atau 30 menit sebelum tidur di malam hari.
2. Lakukan Journaling
![]() Ilustrasi journaling/ Foto: Freepik.com/freepik |
Tahukah kamu Beauties bahwa banyak orang-orang sukses ternama di dunia yang juga melakukan journaling dalam hidupnya. Sebut saja Warren Buffet, Oprah, bahkan Einstein. Melakukan journaling dapat membantu meningkatkan kesadaran dan memori, kepercayaan diri, ekspresi diri, dan keterampilan komunikasi.
Ini juga membuat kita lebih teratur dan tetap berada di jalur yang seharusnya. Dalam membuat journaling, Beauties bebas menuliskan pikiran emosi, ataupun perasaan yang muncul. Selain itu, cobalah menulis dari sudut pandang orang ke-3.
3. Gunakan Kata dan Frasa Positif
![]() Ilustrasi berkata positif/ Foto: Freepik.com/freepik |
Praktisi Master Neuro Linguistic Programming (NLP) mempercayai bahwa kata-kata dapat mempengaruhi bagaimana seseorang mengalami dunia. Misalnya saja, Beauties mengatakan “aku marah”. Maka hal ini dapat berefek pada perilaku yang dimunculkan yaitu kemarahan.
Oleh karenanya, cobalah menggunakan kata dan frasa yang positif dalam mengidentifikasi setiap perasaan yang muncul. Sekalipun dalam keadaan marah, cobalah gunakan sudut pandang orang ketiga untuk mengidentifikasinya. Katakan “saya perhatikan bahwa saya mengarami kemarahan”.