6 Alasan Kita Sulit Menangis Menurut Studi dan Psikolog

Amoura Lingga Ranyana | Beautynesia
Minggu, 17 Aug 2025 17:00 WIB
6 Alasan Kita Sulit Menangis Menurut Studi dan Psikolog
6 Alasan Kita Sulit Menangis Menurut Studi dan Psikolog/Foto: Pexels/Rosa García

Menangis sering dianggap sebagai bentuk pelampiasan emosi yang sehat. Saat menghadapi kehilangan, tekanan, atau rasa sedih yang mendalam, banyak orang merasa lega setelah menangis. 

Namun, tidak semua orang bisa menangis dengan mudah. Bahkan dalam situasi yang sangat menyentuh hati, sebagian orang merasa air matanya tetap kering.

Lalu, mengapa kita sulit menangis meski emosi sedang memuncak? Ternyata, ada berbagai faktor psikologis hingga medis yang bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk menangis. 

Melansir dari Psychology Today, berikut adalah penjelasan berdasarkan wawasan dari para ahli dan hasil penelitian. Coba pahami dan refleksikan dirimu, ya, Beauties!

1. Pengalaman Trauma Emosional

6 Alasan Kita Sulit Menangis Menurut Studi dan Psikolog/Foto: Pexels/Kaboompics.com

Trauma di masa lalu bisa menjadi penyebab utama seseorang tidak bisa menangis. Menurut Ad Vingerhoets, profesor psikologi dari Tilburg University, trauma emosional yang berat dapat membuat seseorang kehilangan kemampuan untuk mengungkapkan perasaan secara terbuka, termasuk menangis.

Ini adalah bentuk mekanisme pertahanan diri. Tubuh dan pikiran mencoba seolah melindungi diri dari rasa sakit yang lebih dalam dengan cara menahan ekspresi emosionalnya.

Meskipun terdengar mengkhawatirkan, kondisi ini bisa diatasi dengan bantuan profesional jika ditangani secara tepat.

2. Karakter atau Gaya Kepribadian

6 Alasan Kita Sulit Menangis Menurut Studi dan Psikolog/Foto: Pexels/liu zhenao

Selain pengalaman trauma, kepribadian juga bisa menjadi salah satu faktor. Setiap orang memiliki cara berbeda dalam mengekspresikan emosi. Beberapa orang merasa nyaman menangis, sementara yang lain lebih tertutup secara emosional.

Dalam sebuah studi dalam CNS Spectrums, dijelaskan bahwa orang yang jarang menangis diketahui memiliki tingkat empati yang lebih rendah, serta respons emosional yang lebih minim terhadap seni atau alam. 

Meski demikian, Vingerhoets memperingatkan bahwa hasil ini tidak bisa digeneralisasi, karena kepribadian seseorang sangat dipengaruhi oleh banyak faktor seperti lingkungan, pola asuh, dan pengalaman hidup.

3. Pengaruh Obat Antidepresan

6 Alasan Kita Sulit Menangis Menurut Studi dan Psikolog/Foto: Pexels/Liza Summer

Obat antidepresan memang efektif dalam mengatasi depresi dan kecemasan. Namun, obat ini juga bisa menumpulkan respons emosional. 

Akibatnya, beberapa orang merasa lebih "datar" dan sulit menangis meski mengalami situasi yang menyedihkan. 

Jika kamu sedang menjalani pengobatan dan merasa kehilangan koneksi dengan emosimu sendiri, konsultasikan kondisi ini ke dokter agar dosis atau jenis obat bisa disesuaikan.

4. Gejala Depresi

6 Alasan Kita Sulit Menangis Menurut Studi dan Psikolog/Foto: Pexels/Engin Akyurt

Saat mendengar kata “depresi,” mungkin kita membayangkan seseorang yang menangis terus-menerus. Namun, kenyataannya tidak selalu seperti itu.

Pada depresi jenis tertentu, seseorang justru merasa hampa, kehilangan semangat hidup, dan tidak bisa merasakan kesedihan secara utuh. Akibatnya, tangisan pun tak muncul, meski di dalam hati terasa sangat kosong dan tak berdaya.

Dalam panduan diagnosis American Psychiatric Association, tanda-tanda seperti ini bisa mengarah pada subtipe depresi mayor yang disebut “melankolia”. Namun, jangan asal mendiagnosis diri sendiri karena kamu tetap perlu bantuan tenaga profesional untuk mengenali gejala yang ada.

5. Kondisi Medis Tertentu

6 Alasan Kita Sulit Menangis Menurut Studi dan Psikolog/Foto: Pexels/Andrea Piacquadio

Dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, kondisi fisik juga bisa menjadi penyebab susah menangis. Misalnya, pada penderita Sindrom Sjogren, sistem imun menyerang kelenjar air mata sehingga menyebabkan mata kering.

Ada juga Moebius Syndrome, kelainan langka yang mengganggu fungsi otot wajah dan kelenjar air mata, sehingga penderitanya tidak bisa menangis secara fisik. Jika kamu merasa sulit menangis disertai keluhan pada mata, sebaiknya periksakan diri ke dokter spesialis.

6. Norma Sosial dan Budaya

6 Alasan Kita Sulit Menangis Menurut Studi dan Psikolog/Foto: Pexels/Liza Summer

Banyak orang tumbuh dengan pandangan bahwa menangis adalah tanda kelemahan. Norma ini membuat mereka terbiasa menahan tangis sejak kecil, bahkan ketika perasaan sedang sangat tertekan.

Psikolog Lauren Bylsma dari University of Pittsburgh menjelaskan bahwa keinginan untuk menjaga kendali emosi ini sering kali membuat seseorang enggan menunjukkan emosi. Untungnya, seiring berjalannya waktu, kini ekspresi emosi mulai lebih diterima di masyarakat, baik untuk laki-laki maupun perempuan.

Kesulitan menangis bukan berarti seseorang tidak memiliki perasaan. Jika kamu mengalaminya dan merasa terganggu, tidak ada salahnya mencari bantuan dari psikolog atau tenaga profesional untuk memahami dan mengelola emosimu dengan lebih sehat, ya, Beauties.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.