6 Masalah Buruk yang Disebabkan Sikap Perfeksionis Berlebihan, Sewajarnya Saja yuk!
Sebagian orang menaruh standar tinggi dalam hidup agar bisa mendapatkan hasil sempurna di segala aspeknya. Akan tetapi, terlalu berlebihan dalam mengejar kesempurnaan atau yang biasa disebut perfeksionis bisa mendatangkan banyak konsekuensi berbahaya lho, Beauties.
Bahkan, mengutip dari laman Medical News Today, perfeksionis sering dikaitkan dengan kualitas diri rendah serta kesehatan mental yang lebih buruk jika dibandingkan dengan orang lain.
Tidak hanya itu, berikut ini ada beberapa hal buruk yang juga disebabkan akibat sikap perfeksionis yang berlebihan. Yuk, simak!
1. Sulit Mencintai Diri Sendiri
Mengakui kesalahan dan menghargai segala usaha yang telah dilakukan ialah bagian terpenting dari proses pengembangan diri.
Jauh berbeda dengan hal tersebut, sikap perfeksionis hanya memaksakan kesempurnaan namun enggan belajar mengapresiasi apa yang sudah dilakukannya. Mereka menaruh kepuasan pada sesuatu yang tidak realistis dan berakhir dengan menyalahkan diri sendiri.
Sebesar apapun pencapaian yang ada sulit akan bisa dinikmati oleh mereka sehingga hidup jauh dari kata bahagia.
![]() Dibayang-bayangi dengan hal buruk tentang diri sendiri/Foto:Freepik.com/Freepik |
2. Risiko Gangguan Kesehatan Mental
Sikap perfeksionis membuat seseorang sangatlah keras dan kritis terhadap dirinya sendiri seperti dilansir dari laman Very Well Mind. Sekalinya melakukan kesalahan, mereka akan menghukum dirinya sendiri dengan terus-menerus mengatakan hal tidak baik atau negative self talk.
Kebiasaan berkata buruk tentang diri sendiri lama-lama membentuk sebuah sugesti dan kepercayaan bahwasanya diri mereka tidak sebaik orang lain. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat mengarah pada berbagai gangguan kesehatan mental seperti anxiety, depresi dan lebih parahnya, bunuh diri.
Masalah yang Muncul Akibat Sikap Perfeksionis yang Berlebihan Berikutnya
Efek Berbahaya Dari Sikap Perfeksionis/Foto:Freepik.com/Freepik
3. Bersikap Toxic Kepada Diri Sendiri
Selalu saja ada sesuatu yang harus dilakukan untuk memenuhi standar yang tidak lagi wajar. Tidak peduli caranya benar atau salah, mereka tetap akan melakukannya untuk mencapai kesempurnaan yang diinginkannya.
Memaksakan diri untuk selalu sempurna sama saja memperlukan diri sendiri secara toxic dan tidak sehat. Sebagaimana kebiasaan toxic kebanyakan, sikap ini dapat menyebabkan banyak kerugian salah satunya mengganggu kepercayaan diri.
![]() Sikap toxic kepada diri sendiri menyebabkan kualitas diri rendah/Foto:Freepik.com/Bryllemondejar |
4. Kualitas Diri Rendah
Meskipun terkesan tahan banting dengan kinerja yang sempurna, mereka yang perfeksionis sejatinya begitu insecure dengan kekurangan yang dimilikinya.
Enggan ketakutannya dilihat orang lain, mereka terjebak di zona nyaman dan menolak segala bentuk perubahan. Tanpa disadari, mereka pun akhirnya tertinggal dari orang di sekitarnya karena kualitas serta kreativitas yang tidak berkembang.
Seperti dilansir dari BBC, satu hal yang menghambat kesuksesan dari seseorang yang perfeksionis ialah sikapnya yang terus menghindari kesalahan.
![]() Sulit terikat dalam pertemanan/Foto:Freepik.com/Freepik |
5. Kesulitan Menjalin Hubungan Sosial
Bukan hanya untuk diri sendiri, orang-orang perfeksionis juga menginginkan kesempurnaan dari sekitarnya. Mereka menjadi pribadi yang suka mengontrol semua orang untuk melakukan ini dan itu sesuai dengan standar keberhasilan miliknya.
Ya, katakanlah sikap perfeksionis dapat menghasilkan pekerjaan yang sempurna, namun tidak dengan hubungan sosialnya. Ego yang terlalu besar membuat mereka kesulitan untuk berteman dengan siapapun. Kurangnya dukungan sosial membuat mereka lebih sering menyendiri dan cenderung kesepian.
![]() Memicu banyak masalah dalam hubungan percintaan/Foto:Freepik.com/Milanmarkovic |
6. Hubungan Percintaan Hampir Selalu Gagal
Ada banyak hal yang menyebabkan percintaan gagal berulang kali, salah satunya ialah sikap perfeksionis.
Melansir dari Psychology Today, dua kemungkinan yang dapat terjadi yakni pasangan terbebani akibat tingginya ekspektasi atau seseorang perfeksionis itu sendiri yang terlalu khawatir jika kekurangannya diketahui oleh pasangan.
Akibatnya, komunikasi berjalan tidak sehat yang membuat hubungan sering diterpa berbagai masalah mulai dari kesalahpahaman hingga renggangnya kepercayaan.
--
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |



